Mataram (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, bantuan untuk berbagai sarana dan prasarana alat tangkap bagi nelayan di Kota Matara tahun 2020, dibatalkan karena dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp1,7 miliar sudah ditarik pemerintah pusat guna mendukung penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
"Dengan demikian, tahun ini kegiatan pengadaan bantuan sarana dan prasarana alat tangkap nelayan ditiadakan sebab anggarannya juga nihil," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram Hj Baiq Sujihartini, kepada wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu.
Menurutnya, dalam perencanaannya, sana tersebut akan difokuskan untuk pengadaan bantuan sarana dan prasarana alat tangkap perikanan laut guna meningkatan produksi nelayan.
Pelaksanaan pengadaan bantuan sarana dan prasarana alat tangkap tersebut direncanakan pada triwulan kedua tahun ini, namun baru aja tahapan persiapan anggaran itu sudah ditarik lagi.
Ia mengatakan, beberapa jenis bantuan nelayan yang direncanakan diberikan dengan menggunakan anggaran itu antara lain, ketinting, sampan, jaring dan lainnya, sesuai dengan kebutuhan nelayan guna mendukung peningkatan produksi hasil tangkapan.
"Produksi ikan tangkap kita saat ini masih sekitar 10 ton, didominasi jenis ikan tongkol," sebutnya.
Selain dilakukan penarikan DAK oleh pemerinah pusat, dana yang bersumber dari pokok pokok pikiran dewan (pokir) juga ikut ditarik untuk penanganan COVID-19, di Kota Mataram.
"Untuk pokir yang ditarik sisa penggunakan, karena dari Rp425 juta pokir untuk di DPK, sudah kita gunakan Rp200 juta dan sisanya Rp225 juta ditarik lagi," katanya.
Dana yang bersumber dari pokir dewan yang sudah digunakan itu juga fokus pada pemberian bantuan peningkatan sarana dan prasarana alat tangkap nelayan.
"Seperti jaring, sampan, dan bantuan inverter," sebut Sujihartini.
"Dengan demikian, tahun ini kegiatan pengadaan bantuan sarana dan prasarana alat tangkap nelayan ditiadakan sebab anggarannya juga nihil," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram Hj Baiq Sujihartini, kepada wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu.
Menurutnya, dalam perencanaannya, sana tersebut akan difokuskan untuk pengadaan bantuan sarana dan prasarana alat tangkap perikanan laut guna meningkatan produksi nelayan.
Pelaksanaan pengadaan bantuan sarana dan prasarana alat tangkap tersebut direncanakan pada triwulan kedua tahun ini, namun baru aja tahapan persiapan anggaran itu sudah ditarik lagi.
Ia mengatakan, beberapa jenis bantuan nelayan yang direncanakan diberikan dengan menggunakan anggaran itu antara lain, ketinting, sampan, jaring dan lainnya, sesuai dengan kebutuhan nelayan guna mendukung peningkatan produksi hasil tangkapan.
"Produksi ikan tangkap kita saat ini masih sekitar 10 ton, didominasi jenis ikan tongkol," sebutnya.
Selain dilakukan penarikan DAK oleh pemerinah pusat, dana yang bersumber dari pokok pokok pikiran dewan (pokir) juga ikut ditarik untuk penanganan COVID-19, di Kota Mataram.
"Untuk pokir yang ditarik sisa penggunakan, karena dari Rp425 juta pokir untuk di DPK, sudah kita gunakan Rp200 juta dan sisanya Rp225 juta ditarik lagi," katanya.
Dana yang bersumber dari pokir dewan yang sudah digunakan itu juga fokus pada pemberian bantuan peningkatan sarana dan prasarana alat tangkap nelayan.
"Seperti jaring, sampan, dan bantuan inverter," sebut Sujihartini.