Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pelaku kasus pembuangan mayat bayi yang tidak utuh dam sebagian organ tubuhnya diduga dimakan biawak di saluran irigasi Bendungan Batujai Praya, Kecamatan Praya Barat, terus diburu Polres Lombok Tengah.
"Pelaku pembuangan bayi itu masih lidik," ujar Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, AKP Priyo Suhartono kepada wartawan di kantornya, Jumat.
Baca juga: Geger! temuan mayat bayi di saluran irigasi, organnya tak utuh diduga dimakan biawak
Dalam kasus mayat bayi yang ditemukan dalam kondisi sudah rusak atau tidak utuh itu, pihaknya sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada waktu kejadian, Rabu (10/6).
Namun, pihaknya saat ini belum melakukan penyelidikan lebih lanjut, karena masih menunggu hasil pemeriksaan atau autopsi dari petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya.
"Kita tunggu hasil pemeriksaan dari petugas medis dulu, baru kita akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku," jelasnya.
Sebelumnya, AKP Priyo menjelaskan, mayat bayi itu ditemukan pertama kali oleh Kamarudin dan Lalu Pahrurozi warga Desa Penujak yang saat itu sedang memancing di Tempat Kejadian Perkara (TKP), dimana pada saat itu saksi melihat sebuah tumpukkan yang dibungkus kain yang baunya sangat menyegat.
"Karena penasaran, saat buka bungkusan itu ternyata mayat bayi," ujar AKP Priyo Suhartono.
Selanjutnya, atas informasi itu pihaknya langsung turun melakukan olah TKP dan mengevakuasi mayat bayi tersebut. Kemudian mayat bayi itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya untuk dilakukan pemeriksaan medis.
"Mayat orok bayi itu dititip di kamar jenazah RSUD Praya untuk kepentingan penyelidikan," ujarnya.
Dijelaskan, adapun ciri-ciri mayat orok bayi yang ditemukan itu berjenis kelamin laki- laki, diperkirakan baru lahir, bagian tubuh jari kaki dan jari tangan sudah berbentuk sempurna dan masih terdapat tali pusar.
Mayat orok bayi tersebut sengaja di buang oleh orang tuanya untuk menutupi aib keluarga, karena diperkirakan hasil hubungan gelap.
"Orok bayi tersebut diduga meninggal sekitar 18 jam lalu, dengan cara dihanyutkan ke aliran saluran irigasi Bendungan. Karena kondisi bayi dalam keadaan rusak dan mengeluarkan bau serta sebagian organ dalamnya hilang diduga dimakan oleh biawak," katanya.
Warga digegerkan penemuan mayat bayi di saluran irigasi Bendungan Batujai, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Rabu (10/6) pukul 14.09 WITA.
"Pelaku pembuangan bayi itu masih lidik," ujar Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, AKP Priyo Suhartono kepada wartawan di kantornya, Jumat.
Baca juga: Geger! temuan mayat bayi di saluran irigasi, organnya tak utuh diduga dimakan biawak
Dalam kasus mayat bayi yang ditemukan dalam kondisi sudah rusak atau tidak utuh itu, pihaknya sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada waktu kejadian, Rabu (10/6).
Namun, pihaknya saat ini belum melakukan penyelidikan lebih lanjut, karena masih menunggu hasil pemeriksaan atau autopsi dari petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya.
"Kita tunggu hasil pemeriksaan dari petugas medis dulu, baru kita akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku," jelasnya.
Sebelumnya, AKP Priyo menjelaskan, mayat bayi itu ditemukan pertama kali oleh Kamarudin dan Lalu Pahrurozi warga Desa Penujak yang saat itu sedang memancing di Tempat Kejadian Perkara (TKP), dimana pada saat itu saksi melihat sebuah tumpukkan yang dibungkus kain yang baunya sangat menyegat.
"Karena penasaran, saat buka bungkusan itu ternyata mayat bayi," ujar AKP Priyo Suhartono.
Selanjutnya, atas informasi itu pihaknya langsung turun melakukan olah TKP dan mengevakuasi mayat bayi tersebut. Kemudian mayat bayi itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya untuk dilakukan pemeriksaan medis.
"Mayat orok bayi itu dititip di kamar jenazah RSUD Praya untuk kepentingan penyelidikan," ujarnya.
Dijelaskan, adapun ciri-ciri mayat orok bayi yang ditemukan itu berjenis kelamin laki- laki, diperkirakan baru lahir, bagian tubuh jari kaki dan jari tangan sudah berbentuk sempurna dan masih terdapat tali pusar.
Mayat orok bayi tersebut sengaja di buang oleh orang tuanya untuk menutupi aib keluarga, karena diperkirakan hasil hubungan gelap.
"Orok bayi tersebut diduga meninggal sekitar 18 jam lalu, dengan cara dihanyutkan ke aliran saluran irigasi Bendungan. Karena kondisi bayi dalam keadaan rusak dan mengeluarkan bau serta sebagian organ dalamnya hilang diduga dimakan oleh biawak," katanya.