Mataram (ANTARA) - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Walikota Mataram, H Mohan Roliskana-TGH Mujiburrahman atau HARUM menggemakan penggunaan masker kain tiga lapis daripada penggunaan masker scuba kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
"Penggunaan masker tiga lapis ini sebagai bentuk komitmen pasangan HARUM terhadap anjuran pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran COVID-19," kata juru bicara pasangan HARUM, H Firadz Farizka di Mataram, Sabtu.
Ia menegaskan, gerakan yang diberi nama 'Mataram Bermasker' ini, sekaligus menindaklanjuti deklarasi dan komitmen pasangan calon kepala daerah untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19 selama pelaksanaan pilkada yang dilaksanakan di Mapolda NTB.
"Program ini kami luncurkan di seluruh wilayah Kota Mataram," ujarnya.
Firadz menjelaskan, dalam pembuatan masker kain tiga lapis ini, pihaknya melibatkan sejumlah pelaku UMKM di wilayah Kota Mataram, sehingga para pelaku UMKM juga mendapatkan benefit atau keuntungan dari kegiatan tersebut. Terdapat 10 ribu masker yang bagikan secara gratis ke masyarakat luas.
"Kami melibatkan UKM para perajin dari para penjahit dan tukang sablon yg tersebar di Mataram. Dengan makin gencarnya Mataram bermasker ini maka pelaku UMKM mendapat benefit dari pembuatan masker tersebut," terang Firadz.
Selain meluncurkan gerakan Mataram Bermasker, pasangan HARUM juga membentuk satgas yang bertugas memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya menerapkan protokol COVID-19. Tidak hanya itu, dalam pelaksanaan kampanye kepada masyarakat pihaknya juga melakukan kampanye secara virtual untuk membatasi penumpukan massa secara berlebihan.
"Kami juga bentuk satgas, nanti mereka (Satgas, red) bertugas memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan mengikuti arahan serta menerapakan protokol COVID-19," jelasnya.
Lebih lanjut, gerakan Mataram Bermasker, pasangan HARUM sebelumnya juga meluncurkan gerakan cuci tangan dengan menempatkan tandon air dan sabun serta handsanitizer di sejumlah titik di Kota Mataram.
"Kami juga mengajak pasangan calon kepala daerah lainnya untuk ikut terlibat dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di masa pilkada ini," katanya.
"Penggunaan masker tiga lapis ini sebagai bentuk komitmen pasangan HARUM terhadap anjuran pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran COVID-19," kata juru bicara pasangan HARUM, H Firadz Farizka di Mataram, Sabtu.
Ia menegaskan, gerakan yang diberi nama 'Mataram Bermasker' ini, sekaligus menindaklanjuti deklarasi dan komitmen pasangan calon kepala daerah untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19 selama pelaksanaan pilkada yang dilaksanakan di Mapolda NTB.
"Program ini kami luncurkan di seluruh wilayah Kota Mataram," ujarnya.
Firadz menjelaskan, dalam pembuatan masker kain tiga lapis ini, pihaknya melibatkan sejumlah pelaku UMKM di wilayah Kota Mataram, sehingga para pelaku UMKM juga mendapatkan benefit atau keuntungan dari kegiatan tersebut. Terdapat 10 ribu masker yang bagikan secara gratis ke masyarakat luas.
"Kami melibatkan UKM para perajin dari para penjahit dan tukang sablon yg tersebar di Mataram. Dengan makin gencarnya Mataram bermasker ini maka pelaku UMKM mendapat benefit dari pembuatan masker tersebut," terang Firadz.
Selain meluncurkan gerakan Mataram Bermasker, pasangan HARUM juga membentuk satgas yang bertugas memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya menerapkan protokol COVID-19. Tidak hanya itu, dalam pelaksanaan kampanye kepada masyarakat pihaknya juga melakukan kampanye secara virtual untuk membatasi penumpukan massa secara berlebihan.
"Kami juga bentuk satgas, nanti mereka (Satgas, red) bertugas memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan mengikuti arahan serta menerapakan protokol COVID-19," jelasnya.
Lebih lanjut, gerakan Mataram Bermasker, pasangan HARUM sebelumnya juga meluncurkan gerakan cuci tangan dengan menempatkan tandon air dan sabun serta handsanitizer di sejumlah titik di Kota Mataram.
"Kami juga mengajak pasangan calon kepala daerah lainnya untuk ikut terlibat dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di masa pilkada ini," katanya.