Penyeludupan 19 kilogram sabu-sabu di Sulteng digagalkan BNN dan Bea Cukai

id BNN RI, Marthinus Hukom,Penangkapan Narkotika,Narkotika Jaringan Internasional,Bea dan Cukai Pantoloan,narkoba,sabu-sabu

Penyeludupan 19 kilogram sabu-sabu di Sulteng digagalkan BNN dan Bea Cukai

Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom (tengah) bersama forum koordinasi pimpinan daerah Sulteng saat jumpa pers di Pelabuhan Bea Cukai Pantoloan, Kota Palu, Kamis (21/11/2024), (ANTARA/Fauzi Lamboka)

Palu (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menggagalkan penyeludupan 19,82 kilogram narkotika jenis sabu-sabu, di kawasan Perairan Provinsi Sulawesi Tengah.

"Ada tiga tersangka dengan inisial H, I dan N. Dua warga Sebatik Kalimantan Utara dan satu warga Donggala Sulawesi Tengah," kata Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom saat jumpa pers di Pelabuhan Bea Cukai Pantoloan, Kota Palu, Kamis.

Dia menjelaskan penangkapan dilakukan pada tanggal 18 November 2024 di sekitar wilayah Donggala. Narkotika itu dibawa dari Sebatik menuju Donggala, dan merupakan jaringan narkotika internasional. Kata dia, keberhasilan penangkapan itu merupakan kolaborasi dan kerja sama lintas sektor, khususnya Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Pantoloan.

"Terima kasih bantuan kapal dari Bea Cukai untuk menangkan para pelaku. Kami operasi di sini sudah kurang lebih dua minggu," katanya menegaskan.

Baca juga: Bareskrim Polri membongkar laboratorium narkotika hasis di Bali

Lanjut dia, BNN masih mengejar bandar besar yang menjadi pemasok Narkotika itu. Dia mengungkapkan Narkotika itu berasal dari Tawau Malaysia, di bawa ke Indonesia, tepatnya di Sebatik, Kalimantan Utara. Selanjutnya, dari sebatik di bawa ke Sulawesi Tengah menggunakan perahu kayu.

"Mereka nekat sekali, dimana Selat Kalimantan cukup rawan," ujarnya.

Kata Marthinus, Narkotika itu rencananya akan didistribusikan di salah satu Kampung Narkotika di Kota Palu. Dia pun berjanji akan mengejar dan menangkan, siapa saja yang terlibat dalam sindikat penyeludupan Narkotika itu.

"Kami kan mengejar mereka, sampai kapanpun, mereka lari kemanapun, kami kejar," katanya menegaskan.

Baca juga: Pererat kolaborasi cegah pengiriman narkotika via jasa ekspedisi
Baca juga: Polisi ungkap jaringan narkoba antarpulau di Lombok Timur
Baca juga: Polda NTB ungkap 11 kasus peredaran narkoba selama Oktober 2024