Mataram (ANTARA) - Dinas Koperasi, Perindustrian, dan UKM Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, memberikan pelatihan pembuatan berbagai jenis kue kering berbahan baku lokal kepada 25 pelaku UKM di kota itu, sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produk mereka.
Plt Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan UKM Kota Mataram I Gusti Ayu Yuliani di Mataram, Kamis, mengatakan kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan selama lima hari, 21-25 September 2020.
"Jumlah peserta pelatihan kue kering kali ini, relatif menurun dibandingkan dengan pelatihan tahun sebelumnya yang jumlahnya dua kali lipat. Tahun ini berkurang karena anggaran dialihkan untuk COVID-19," katanya.
Kendati demikian, katanya, dalam pelaksanaannya pihaknya pengoptimalkan kegiatan pelatihan tersebut dengan menyasar UKM-UKM olahan kue kering yang baru muncul sehingga mereka bisa lebih kreatif dan berinovasi dalam pengembangan jenis produk mereka.
Kegiatan pelatihan tersebut bekerja sama dengan salah satu UKM di Kota Mataram yang saat ini sudah cukup besar yakni biskuit Nutsafir Lombok.
Biskuit Nutsafir Lombok menjadi oleh-oleh khas Lombok dan NTB pada umumnya karena menggunakan bahan baku bersumber dari komoditi hasil pertanian dan perkebunan lokal berupa kacang-kacangan yang diolah secara higienis, seperti mete, melinjo, kacang merah, kacang hijau, kedelai, jagung, kopi dan lebui (kedelai hitam), dengan berbagai rasa pilihan.
"Kami berharap UKM yang sudah mendapat pelatihan ini, juga mampu mengembangkan usahanya dan membuat kue kering dari komoditi lokal. Selain kue kering, mereka juga dilatih beberapa jenis kue basah," katanya.
Namun demikian, lanjut Yuliani, setelah mengikuti pelatihan, para peserta tidak langsung mendapatkan bantuan peralatan pembuatan kue kering seperti tahun-tahun sebelumnya sebab anggaran sangat terbatas.
"Kemungkinan, bantuan peralatan akan kita berikan dengan menggunakan dana dari pokok-pokok pikiran (pokir) dewan, sebab ada beberapa anggota dewan yang ingin menyalurkan dana pokirnya untuk membantu UKM," ujarnya.
Plt Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan UKM Kota Mataram I Gusti Ayu Yuliani di Mataram, Kamis, mengatakan kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan selama lima hari, 21-25 September 2020.
"Jumlah peserta pelatihan kue kering kali ini, relatif menurun dibandingkan dengan pelatihan tahun sebelumnya yang jumlahnya dua kali lipat. Tahun ini berkurang karena anggaran dialihkan untuk COVID-19," katanya.
Kendati demikian, katanya, dalam pelaksanaannya pihaknya pengoptimalkan kegiatan pelatihan tersebut dengan menyasar UKM-UKM olahan kue kering yang baru muncul sehingga mereka bisa lebih kreatif dan berinovasi dalam pengembangan jenis produk mereka.
Kegiatan pelatihan tersebut bekerja sama dengan salah satu UKM di Kota Mataram yang saat ini sudah cukup besar yakni biskuit Nutsafir Lombok.
Biskuit Nutsafir Lombok menjadi oleh-oleh khas Lombok dan NTB pada umumnya karena menggunakan bahan baku bersumber dari komoditi hasil pertanian dan perkebunan lokal berupa kacang-kacangan yang diolah secara higienis, seperti mete, melinjo, kacang merah, kacang hijau, kedelai, jagung, kopi dan lebui (kedelai hitam), dengan berbagai rasa pilihan.
"Kami berharap UKM yang sudah mendapat pelatihan ini, juga mampu mengembangkan usahanya dan membuat kue kering dari komoditi lokal. Selain kue kering, mereka juga dilatih beberapa jenis kue basah," katanya.
Namun demikian, lanjut Yuliani, setelah mengikuti pelatihan, para peserta tidak langsung mendapatkan bantuan peralatan pembuatan kue kering seperti tahun-tahun sebelumnya sebab anggaran sangat terbatas.
"Kemungkinan, bantuan peralatan akan kita berikan dengan menggunakan dana dari pokok-pokok pikiran (pokir) dewan, sebab ada beberapa anggota dewan yang ingin menyalurkan dana pokirnya untuk membantu UKM," ujarnya.