Warga miskin di Mataram diberi pelatihan ekonomi kreatif membuat kue

id latihan kue,warga miskin,pelatihan,dispar mataram

Warga miskin di Mataram diberi pelatihan ekonomi kreatif membuat kue

Puluhan peserta pelatihan pasrtry dan cookies berposes sebelum kegiatan pelatihan mulai bersama Kepala Dinas Pariwisata (Dispar)  Kota Mataram Cahya Samudra (tiga di baris belakang) dan jajaran terkait lainnya di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/HO-Dispar) 

Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan kegiatan pelatihan ekonomi kreatif berupa pembuatan kue dengan menyasar 80 peserta dari masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan.

"Kegiatan ini kita kemas dalam pelatihan pastry dan cookies dilaksanakan pada salah satu hotel di Mataram selama tiga hari ke depan," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Selasa.

Menurutnya, sebanyak 80 peserta yang mengikuti pelatihan tersebut merupakan perwakilan dari enam kecamatan se-Kota Mataram dan telah dikurasi. Pelatihan dilaksanakan dalam dua tahap.

"Untuk tahap pertama, sekarang kita latih 40 orang dan sisanya 40 orang dijadwalkan awal Juni 2024," katanya.

Baca juga: Dekranasda Mataram berikan pelatihan membatik untuk warga setempat

Pelaksanaan kegiatan pelatihan pastry dan cookies ini, kata Cahya, sesuai dengan arahan dari Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana untuk membuka peluang usaha ekonomi kreatif kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, pemilihan pelatihan pastry dan cookies karena untuk menghidupkan ekonomi kreatif sehingga peserta bisa mengkreasikan pembuatan kue-kue terbaru atau sedang "update" yang disukai masyarakat.

"Karena itu, peserta dilatih membuat aneka kue kekinian dengan berbagai kreasi. Bukan kue tradisional," katanya.

Baca juga: Disnaker Mataram berikan pelatihan kerja 20 penyandang disabilitas

Dengan demikian, diharapkan setelah pelatihan mereka bisa membuka peluang usaha dan mampu keluar dari kemiskinan ekstrem dan dapat menularkan keahliannya ke masyarakat lain.

Sementara sebagai bentuk dukungan, katanya, setelah kegiatan pelatihan selesai, para peserta akan mendapatkan berbagai peralatan sesuai dengan jenis pelatihan yang diberikan.

Selain itu, akan dilakukan pendampingan untuk mengetahui secara riil apakah peserta dapat mempraktekkan ilmu yang sudah didapatkan atau tidak.

"Melalui pendampingan ini, kita bisa evaluasi kendala para peserta untuk membuka usaha," katanya.

Baca juga: Disnaker Mataram siapkan Rp900 juta pelatihan kerja