Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh menerima kunjungan reses anggota DPD RI Daerah Pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Barat, Evi Apita Maya untuk membahas kebijakan pemerintah daerah dalam penanganan dan menangani masyarakat terdampak COVID-19

Dalam penerimaan tersebut, Wali Kota didampingi Ketua DPRD Kota Mataram H Didi Sumardi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram H Effendy Eko Saswito, beserta beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, di Mataram, Selasa.

Dalam kesempatan itu, Evi Apita Maya yang menjadi Ketua Komite III DPD RI NTB mengatakan tujuan kunjungan reses ke Kota Mataram untuk membahas Undang-Undang Kesehatan, kebijakan pemerintah daerah dalam menangani masyarakat yang terkena dampak COVID-19.

"Selain itu, kondisi layanan kesehatan masyarakat yang terkena dampak COVID-19, serta menanyakan jumlah data anak yang terpapar COVID-19," katanya.

Dalam pertemuan tersebut, Evi berusaha mengakomodir data-data serta permintaan daerah yang akan disampaikan ke pemerintah pusat.

Terlebih pada situasi pandemi COVID-19 saat ini, setiap daerah memiliki cara penanganan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain.

"Kami menjadi perpanjangan tangan pemerintah daerah ke pusat. Jadi, hal-hal yang menghambat di daerah bisa langsung disampaikan melalui DPD untuk disampaikan langsung ke pemangku kebijakan di pusat," katanya.

Sementara Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengatakan, sistem penanganan COVID-19 di Kota Mataram, telah dilakukan secara maksimal mulai dari upaya pencegahan dan penanganan oleh tenaga kesehatan.

Ahyar menyampaikan sejak beberapa bulan yang lalu telah mencanangkan penanganan COVID-19 Berbasis Lingkungan (PCBL) yang diterapkan di semua lingkungan. Program tersebut juga didukung oleh program Lomba Kampung Sehat yang diselenggarakan oleh Polda NTB.

Kedua program itu, kata Wali Kota, mampu menarik perhatian masyarakat, sehingga masyarakat mau berbenah dan menyiapkan diri dengan kondisi pandemi yang melanda Kota Mataram.

"Antusiasme masyarakat terlihat dari persiapan dalam mengikuti kedua program tersebut," katanya.

Dengan konsistensi pemerintah dalam menegakkan dan mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya program tersebut sebagai upaya penanganan COVID-19 telah mampu menekan angka penyebaran COVID-19 di Kota Mataram.

"Hasilnya sampai dengan hari ini, jumlah pasien positif COVID-19 di Kota Mataram menyisakan 41 pasien dalam perawatan," sebut wali kota.

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024