Lombok Utara (ANTARA) - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi NTB, Kamis, menggelar acara kegiatan literasi media dengan tema "Bijak Bermedia di Era Kenormalan Baru" yang dibuka oleh Plt Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda KLU Evi Winarni MSi, didampingi Ketua KPID NTB Yusron Saudi ST MPd.

Acara itu menghadirkan narasumber Wakil Ketua KPID NTB Andayani SE MM,  Komisioner KPID NTB Sadhan SPd dan diikuti oleh pengelola radio, kaum milenial, mahasiswa dan undangan lainnya.

Plt Asisten III Setda KLU Evi Winarni MSi, mengatakan melaui media digital dapat memberikan edukasi kepada keluarga dan masyarakat. Agar di era pandemi tidak menjadi lemah, tetapi harus tetap berkarya dengan inovasi. 

"Semoga acara ini sesuai dengan tujuannya, bagaimana menyaring informasi di media, memberikan informasi yang baik dan bermanfaat," harapnya.

Dikatakannya, keberadaan media membantu situasi saat ini seperti di KLU. Menyampaikan informasi tentang penanganan Covid-19, harus disampaikan rilisnya kepada masyarakat. Jika tidak ada media maka masyarakat tidak tahu. Lanjutnya, bagaimana menginformasikan kepada masyarakat secara reguler. 


"Adanya intensitas media meliput dan menginformasikan, masyarakat bisa membedakan mana hoaks, mana informasi benar yang harus disampaikan ke publik atau kemudian informasi yang harus segera dilanjutkan ke masyarakat, mengenai regulasi dan lain-lain yang bermanfaat," imbuhnya.

Diharapkan melalui ajang ini, bisa lebih kreatif, dan inovatif untuk ke depan ada pembentukan lembaga-lembaga penyiaran nantinya, sesuai aturan yang berlaku," tuturnya.

Plt Asisten yang juga Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan itu menyatakan pula media dapat mempromosikan pariwisata, ritual adat, bahasa daerah termasuk hasil-hasil pertanian produktif yang bisa dijual ke daerah lain.

Dalam pada itu, Ketua KPID Provinsi NTB Yusron Saudi ST MPd, mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian Program Literasi Media dan Penyiaran Publik. Kegiatan yang dilakukan hampir pada seluruh kabupaten/kota di NTB.

Disampaikannya, bencana alam maupun non alam biasanya dibarengi dengan bencana informasi sehingga KPID merasa penting mengambil bagian, bagaimana mengurangi bencana informasi ini.

"KPID mengawasi seluruh radio dan televisi di NTB yang jumlahnya mencapai 67. Ada televisi nasional, Lembaga Penyiaran Publik, (LPP). KLU termasuk yang kita dorong untuk memiliki Lembaga Penyiaran Publik Lokal, sudah beberapa kali Bagian Humas dan Protokol, konsultasi termasuk mendorong adanya regulasi perda," tuturnya.

Dikatakannya pula, lembaga penyiaran swasta yang ada di KLU adalah Silver FM, sedangkan televisinya belum ada. Kaum muda perlu produktif dan inovatif dalam membantu masyarakat dengan keberadaan lembaga penyiaran publik. Menuju penyiaran digital, yang membuka peluang dan usaha baru bagi milenial muda untuk lebih inovatif.

Usai foto bersama, rangkaian acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dari para narasumber, guna peningkatan kapasitas pemahaman, terkait literasi media di era pandemi. Penyiaran publik yang sehat dan bijak dalam bermedia. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024