Mataram (ANTARA) - Seiring dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat, menggunakan kompor listrik pintar menjadi pilihan bagi beberapa kalangan masyarakat, khususnya di perkotaan yang dituntut serba ringkas dan sederhana.
Maka dari itu Indonesia Power berinisiatif untuk mengajak Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk bekerja sama melakukan penelitian terapan tentang pengembangan kompor listrik generasi baru (Kompor Pintar) dengan harapan nantinya dapat diproduksi dan digunakan secara luas di masyarakat dengan aman dan dengan harga murah.
Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi mengucapkan terimakasih dan menyampaikan harapannya dengan kerjasama yang dijalin Indonesia Power dan ITS ini.
"Secara khusus kami mengucapkan terimakasih kepada ITS yang dapat bekerja sama denga IP dan PLN, semoga dengan kerjasama ini masyarakat dapat memetik manfaatnya," kata Ahsin Sidqi.
Pada kesempatan yang sama Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto juga mengapresiasi kerja sama tersebut dan berharap kompor pintar dapat lebih diterima masyarakat karena penggunaannya lebih familiar.
Momentum ini juga sebagai bentuk upaya PLN untuk mendorong gaya hidup berbasis energi listrik melalui kampanye Electrifying Lifestyle. Indonesia Power selaku Anak Perusahaan PT PLN (Persero) turut mendukungnya dengan mengenalkan kompor listrik alternatif utk dikembangkan bersama ITS.
Hal yang sama juga disampaikan Rektor ITS Mochamad Ashari yang hadir dalam pembukaan kerja sama itu dan berharap nantinya kompor pintar ini menjadi suatu produk lokal yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Kompor yang diklaim mempunyai tingkat efisiensi setara dengan kompor induksi yaitu 75-85 persen itu juga dapat mencapai suhu puncak sampai dengan 1200 derajat, namun dengan suhu api induksi di bawah 300 derajat namun dengan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan kompor induksi.
Kompor generasi baru itu dapat memancarkan api seperti kompor pada umumnya sehingga tidak memerlukan media khusus untuk memasaknya, namun perbedaannya kompor ini minim pencemaran udara.
Selain itu juga tidak memungkinkan ada kebocoran bahan bakar karena tidak menggunakan bahan bakar fosil, serta secara teori kompor listrik generasi baru sangat aman dipakai oleh masyarakat. Indonesia Power berharap ITS dapat melakukan kajian alternatif inovasi produk baru ini yang diharapkan nantinya dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas untuk mendapatkan kompor listrik yang aman dan murah.
Maka dari itu Indonesia Power berinisiatif untuk mengajak Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk bekerja sama melakukan penelitian terapan tentang pengembangan kompor listrik generasi baru (Kompor Pintar) dengan harapan nantinya dapat diproduksi dan digunakan secara luas di masyarakat dengan aman dan dengan harga murah.
Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi mengucapkan terimakasih dan menyampaikan harapannya dengan kerjasama yang dijalin Indonesia Power dan ITS ini.
"Secara khusus kami mengucapkan terimakasih kepada ITS yang dapat bekerja sama denga IP dan PLN, semoga dengan kerjasama ini masyarakat dapat memetik manfaatnya," kata Ahsin Sidqi.
Pada kesempatan yang sama Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto juga mengapresiasi kerja sama tersebut dan berharap kompor pintar dapat lebih diterima masyarakat karena penggunaannya lebih familiar.
Momentum ini juga sebagai bentuk upaya PLN untuk mendorong gaya hidup berbasis energi listrik melalui kampanye Electrifying Lifestyle. Indonesia Power selaku Anak Perusahaan PT PLN (Persero) turut mendukungnya dengan mengenalkan kompor listrik alternatif utk dikembangkan bersama ITS.
Hal yang sama juga disampaikan Rektor ITS Mochamad Ashari yang hadir dalam pembukaan kerja sama itu dan berharap nantinya kompor pintar ini menjadi suatu produk lokal yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Kompor yang diklaim mempunyai tingkat efisiensi setara dengan kompor induksi yaitu 75-85 persen itu juga dapat mencapai suhu puncak sampai dengan 1200 derajat, namun dengan suhu api induksi di bawah 300 derajat namun dengan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan kompor induksi.
Kompor generasi baru itu dapat memancarkan api seperti kompor pada umumnya sehingga tidak memerlukan media khusus untuk memasaknya, namun perbedaannya kompor ini minim pencemaran udara.
Selain itu juga tidak memungkinkan ada kebocoran bahan bakar karena tidak menggunakan bahan bakar fosil, serta secara teori kompor listrik generasi baru sangat aman dipakai oleh masyarakat. Indonesia Power berharap ITS dapat melakukan kajian alternatif inovasi produk baru ini yang diharapkan nantinya dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas untuk mendapatkan kompor listrik yang aman dan murah.