Mataram (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan pasien positif COVID-19 meninggal dunia bertambah satu orang sehingga sampai Kamis (27/12) pukul 22.00 Wita, jumlahnya mencapai 93 orang.
Anggota Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 I Nyoman Swandiasa di Mataram, Jumat, mengatakan seorang pasien COVID-19 yang dinyatakan meninggal itu merupakan penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, dengan inisial M (laki-laki) usia 43 tahun.
"Pasien COVID-19 yang meninggal itu teridentifikasi memiliki penyakit komorbid," katanya.
Ia mengatakan sampai hari ini jumlah pasien COVID-19 meninggal di Kota Mataram, mendominasi angka kematian akibat COVID-19, pada 9 kabupaten/kota lainnya di Nusa Tenggara Barat.
"Sementara, pasien COVID-19 yang masih dirawat sesuai data terakhir itu sebanyak 36 orang, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.221 orang dari total kasus secara akumulasi 1.350 orang," katanya.
Swandiasa yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, berharap kasus kematian dan kasus positif baru COVID-19 tidak ada lagi.
"Sebaliknya, jumlah pasien sembuh bisa terus meningkat agar Mataram bisa menjadi daerah zona hijau COVID-19, dengan disiplin menerapkan 3M (masker, mencuci tangan dan menjaga jarak)," katanya.
Anggota Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 I Nyoman Swandiasa di Mataram, Jumat, mengatakan seorang pasien COVID-19 yang dinyatakan meninggal itu merupakan penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, dengan inisial M (laki-laki) usia 43 tahun.
"Pasien COVID-19 yang meninggal itu teridentifikasi memiliki penyakit komorbid," katanya.
Ia mengatakan sampai hari ini jumlah pasien COVID-19 meninggal di Kota Mataram, mendominasi angka kematian akibat COVID-19, pada 9 kabupaten/kota lainnya di Nusa Tenggara Barat.
"Sementara, pasien COVID-19 yang masih dirawat sesuai data terakhir itu sebanyak 36 orang, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.221 orang dari total kasus secara akumulasi 1.350 orang," katanya.
Swandiasa yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, berharap kasus kematian dan kasus positif baru COVID-19 tidak ada lagi.
"Sebaliknya, jumlah pasien sembuh bisa terus meningkat agar Mataram bisa menjadi daerah zona hijau COVID-19, dengan disiplin menerapkan 3M (masker, mencuci tangan dan menjaga jarak)," katanya.