Mataram (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera mengusulkan program pelayanan jaringan wi-fi gratis untuk pelajar diperpanjang, seiring dengan kebijakan perpanjangan sistem belajar dalam jaringan (daring) di masa pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Minggu, mengatakan, usulan perpanjangan program pelayanan jaringan wi-fi gratis akan dilakukan melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Mataram.
"Meskipun anggaran tidak ada dalam APBD murni 2021, tapi kita bisa menggunakan dana tidak terduga (DTT) sehingga program wi-fi gratis ini bisa dilanjutkan, agar pelajar termasuk warga sekitar bisa tetap mendapatkan fasilitas tersebut," katanya.
Pernyataan itu dikemukakannya menyikapi kebijakan Pemerintah Kota Mataram yang belum mengizinkan proses belajar mengajar (PBM) tatap muka dibuka sesuai jadwal yang direncanakan pada 5 Januari 2021, karena perkembangan kasus COVID-19 di Mataram kurang baik.
Menurutnya, kontrak program wi-fi gratis di 132 lingkungan dengan pihak ketiga untuk tahun 2020 sudah berakhir pada 31 Desember 2020, sehingga berbagai alat dan fasilitas lainnya sudah dicabut oleh pihak ketiga.
"Akan tetapi, jika TAPD dapat menyetujui perpanjangan program wi-fi gratis tersebut, kita bisa koordinasi kembali dengan pihak ketiga untuk memasang ulang jaringan tersebut," katanya.
Sementara terkait dengan jumlah lingkungan yang menjadi sasaran, kata Swandiasa, akan dilakukan evaluasi kemungkinan bertambah, berkurang atau tetap 132 lingkungan tergantung hasil evaluasi dan perkembangan.
Sebanyak 132 lingkungan yang mendapat program wi-fi gratis dari 325 lingkungan se-Kota Mataram, merupakan lingkungan dengan kategori padat, kumuh dan miskin (pak kumis).
"Sedangkan, untuk lingkungan yang sudah tertata, seperti di kawasan perumahan, tidak menjadi sasaran program tersebut sebab rata-rata mereka sudah memiliki fasilitas internet secara mandiri," katanya.
Program wi-fi gratis Tahun 2020 untuk 132 lingkungan, berlangsung selama tiga bulan yakni mulai Oktober, November dan Desember 2020, dengan alokasi anggaran Rp198 juta.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Minggu, mengatakan, usulan perpanjangan program pelayanan jaringan wi-fi gratis akan dilakukan melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Mataram.
"Meskipun anggaran tidak ada dalam APBD murni 2021, tapi kita bisa menggunakan dana tidak terduga (DTT) sehingga program wi-fi gratis ini bisa dilanjutkan, agar pelajar termasuk warga sekitar bisa tetap mendapatkan fasilitas tersebut," katanya.
Pernyataan itu dikemukakannya menyikapi kebijakan Pemerintah Kota Mataram yang belum mengizinkan proses belajar mengajar (PBM) tatap muka dibuka sesuai jadwal yang direncanakan pada 5 Januari 2021, karena perkembangan kasus COVID-19 di Mataram kurang baik.
Menurutnya, kontrak program wi-fi gratis di 132 lingkungan dengan pihak ketiga untuk tahun 2020 sudah berakhir pada 31 Desember 2020, sehingga berbagai alat dan fasilitas lainnya sudah dicabut oleh pihak ketiga.
"Akan tetapi, jika TAPD dapat menyetujui perpanjangan program wi-fi gratis tersebut, kita bisa koordinasi kembali dengan pihak ketiga untuk memasang ulang jaringan tersebut," katanya.
Sementara terkait dengan jumlah lingkungan yang menjadi sasaran, kata Swandiasa, akan dilakukan evaluasi kemungkinan bertambah, berkurang atau tetap 132 lingkungan tergantung hasil evaluasi dan perkembangan.
Sebanyak 132 lingkungan yang mendapat program wi-fi gratis dari 325 lingkungan se-Kota Mataram, merupakan lingkungan dengan kategori padat, kumuh dan miskin (pak kumis).
"Sedangkan, untuk lingkungan yang sudah tertata, seperti di kawasan perumahan, tidak menjadi sasaran program tersebut sebab rata-rata mereka sudah memiliki fasilitas internet secara mandiri," katanya.
Program wi-fi gratis Tahun 2020 untuk 132 lingkungan, berlangsung selama tiga bulan yakni mulai Oktober, November dan Desember 2020, dengan alokasi anggaran Rp198 juta.