Jakarta (ANTARA) - Training Director Jakarta Defensive Driving (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan perlu adanya regulasi Standard Operation Procedur (SOP) yang ketat dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar kejadian yang menimpa siswa-siswi SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara, tidak terulang.
“Seharusnya kecelakaan ini dapat dihindari bila mana stakeholder dalam hal ini perusahaan ataupun sekolah memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) yang berada di dalam manajemen keselamatan kerja dari organisasi,” kata Jusri Pulubuh dalam video singkat yang ia bagikan pada Jumat (12/12).
Menurut dia, SOP ini penting untuk dilaksanakan karena segala aspek operasional terkait dengan aktivitas yang melibatkan operasional unit kendaraan bermotor ini rentan dengan yang namanya kecelakaan.
Oleh karena itu, lanjutnya, penting untuk melalukan uji layak dari segi kendaraan operasional yang digunakan hingga mereka yang berada di balik kemudi kendaraan itu sendiri.
“Maka seharusnya ada SOP yang mencakupi kualifikasi kendaraan, kualifikasi pengemudi, dan standar dalam memasuki area-area tersebut, sehingga kecelakaan ini dapat dicegah,” ucapnya.
Sebelumnya beredar sebuah video viral di Instagram yang diunggah oleh akun @sekitaran_jakut dimana dalam video tersebut terlihat mobil berwarna putih menabrak kerumunan siswa SD. Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, mobil tersebut diduga adalah mobil yang membawa MBG .
"Mobil MBG tabrak siswa SD yang sedang belajar di lapangan upacara di SDN 01 Kali Baru," tulis akun tersebut.
Baca juga: BGN memberi penanganan medis terbaik korban insiden SD di Cilincing
Akun tersebut juga menuliskan pengemudi diduga ingin menginjak rem, namun yang diinjak pedal gas, sehingga mobil menerobos masuk ke lapangan upacara di mana banyak siswa siswi dan guru yang sedang melakukan proses belajar.
Sementara itu Badan Gizi Nasional (BGN) terus memperketat SOP pasca-insiden mobil mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengantarkan MBG menabrak siswa dan guru di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara.
Baca juga: Dinsos tawarkan pekerja MBG di Mataram mundur sebagai penerima PKH
Kepala BGN Dadan Hindayana dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, menegaskan pihaknya terus memantau kondisi korban, berkoordinasi dengan rumah sakit, dan memastikan mereka mendapatkan penanganan maksimal, serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasional SPPG.
Dadan mengemukakan pelayanan MBG di sekolah itu sudah berjalan baik sejak 24 Maret 2025 sebelum sopir reguler jatuh sakit dalam dua hari terakhir dan digantikan oleh sopir cadangan.
