Lombok Barat, NTB (ANTARA) - Sebanyak 1.000 pasukan Zeni TNI yang selama ini membantu percepatan rehab rekon hunian tetap Rumah Tahan Gempa (RTG) setelah gempa bumi yang terjadi 2018 di Nusa Tenggara Barat kini kembali kesatuan masing-masing.
Koordinator Staf Ahli BNPB, Mayjen TNI Komarudin Simanjuntak mengatakan bahwa masa bakti Satuan Tugas (Satgas) tahap ke-2 yang sudah berlangsung setahun ini dilepas untuk kembali ke satuannya masing-masing.
"Dalam operasi Satgas tentara itu ada masa rotasinya, maksimal hanya satu tahun. Jadi pasukan Zeni ini masa penugasan sudah diselesaikan," ujarnya saat melepas kepulangan 1000 personil TNI di Dermaga Gili Mas Lembar, Lombok Barat, Jumat.
Pasukan Zeni yang dilepas terdiri dari 3 SSK pasukan Zeni Marinir dan 7 SSK Zeni TNI AD dilepas dalam upacara resmi untuk kembali ke satuannya masing-masing.
Komarudin mengatakan, bahwa masih ada 17.000 unit rumah yang harus diselesaikan. Untuk menyelesaikan pembangunan RTG ini Danrem 162/WB akan berkoordinasi dengan Gubernur NTB untuk bersurat ke pemerintah pusat.
Menurutnya pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di NTB terus dilaksanakan tanpa mengenal lelah dan waktu oleh Satgas percepatan pembangunan tetap agar masyarakat yang terdampak gempa dapat segera kembali menepati hunian yang layak seperti sedia kala sebelum gempa bumi melanda Lombok.
Selama proses percepatan pembangunan hunian tetap pasca gempa bumi di wilayah NTB dilaksanakan, satuan tugas yang terdiri dari anggota TNI ini telah melaksanakan tugasnya dengan baik, bekerja secara maksimal dan profesional.
"Kami doakan jerih payah, keringat, tenaga dan pikiran yang lelah di darma bakti menjadi amal ibadah," katanya.
Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas pengabdian pasukan TNI membantu masyarakat NTB yang terkena bencana gempa bumi.
"Terima kasih atas pengabdiannya membantu masyarakat NTB," katanya.
Sementara itu, Danrem 162/Wira Bakti, Brigjen Ahmad Rizal Ramdhani, menambahkan, bahwa sesuai target pasukan Zeni sudah membangun rumah rusak berat (RB) sejumlah 92.000 unit rumah.
"Sedangkan rumah rusak sedang dan ringan, itu dibangun secara mandiri oleh pihak masyarakat sendiri," jelasnya.
Ia mengatakan, total keseluruhan rumah rusak ringan, sedang dan berat yang sudah tertangani saat ini 214.000 unit rumah, namun demikian masih ada yang tersisa.
"Hal tersebut bukan karena belum tertangani, tapi masih dalam tahap proses dukungan dana," ucapnya.
Mengenai sisa 17.000 unit rumah yang belum tertangani akan masuk dalam penanganan pembangunan tahap ketiga. Dengan proses yang sama pasukan TNI akan diminta untuk membantu penanganan pembangunan rumah hunian untuk korban gempa.
"Sehingga, mudah-mudahan yang sisanya 17.000 ini dapat kita selesaikan dalam waktu dekat ini," katanya.
Koordinator Staf Ahli BNPB, Mayjen TNI Komarudin Simanjuntak mengatakan bahwa masa bakti Satuan Tugas (Satgas) tahap ke-2 yang sudah berlangsung setahun ini dilepas untuk kembali ke satuannya masing-masing.
"Dalam operasi Satgas tentara itu ada masa rotasinya, maksimal hanya satu tahun. Jadi pasukan Zeni ini masa penugasan sudah diselesaikan," ujarnya saat melepas kepulangan 1000 personil TNI di Dermaga Gili Mas Lembar, Lombok Barat, Jumat.
Pasukan Zeni yang dilepas terdiri dari 3 SSK pasukan Zeni Marinir dan 7 SSK Zeni TNI AD dilepas dalam upacara resmi untuk kembali ke satuannya masing-masing.
Komarudin mengatakan, bahwa masih ada 17.000 unit rumah yang harus diselesaikan. Untuk menyelesaikan pembangunan RTG ini Danrem 162/WB akan berkoordinasi dengan Gubernur NTB untuk bersurat ke pemerintah pusat.
Menurutnya pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di NTB terus dilaksanakan tanpa mengenal lelah dan waktu oleh Satgas percepatan pembangunan tetap agar masyarakat yang terdampak gempa dapat segera kembali menepati hunian yang layak seperti sedia kala sebelum gempa bumi melanda Lombok.
Selama proses percepatan pembangunan hunian tetap pasca gempa bumi di wilayah NTB dilaksanakan, satuan tugas yang terdiri dari anggota TNI ini telah melaksanakan tugasnya dengan baik, bekerja secara maksimal dan profesional.
"Kami doakan jerih payah, keringat, tenaga dan pikiran yang lelah di darma bakti menjadi amal ibadah," katanya.
Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas pengabdian pasukan TNI membantu masyarakat NTB yang terkena bencana gempa bumi.
"Terima kasih atas pengabdiannya membantu masyarakat NTB," katanya.
Sementara itu, Danrem 162/Wira Bakti, Brigjen Ahmad Rizal Ramdhani, menambahkan, bahwa sesuai target pasukan Zeni sudah membangun rumah rusak berat (RB) sejumlah 92.000 unit rumah.
"Sedangkan rumah rusak sedang dan ringan, itu dibangun secara mandiri oleh pihak masyarakat sendiri," jelasnya.
Ia mengatakan, total keseluruhan rumah rusak ringan, sedang dan berat yang sudah tertangani saat ini 214.000 unit rumah, namun demikian masih ada yang tersisa.
"Hal tersebut bukan karena belum tertangani, tapi masih dalam tahap proses dukungan dana," ucapnya.
Mengenai sisa 17.000 unit rumah yang belum tertangani akan masuk dalam penanganan pembangunan tahap ketiga. Dengan proses yang sama pasukan TNI akan diminta untuk membantu penanganan pembangunan rumah hunian untuk korban gempa.
"Sehingga, mudah-mudahan yang sisanya 17.000 ini dapat kita selesaikan dalam waktu dekat ini," katanya.