Lombok, NTB, 15/1 (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, target membentuk ASEAN Community pada 2015 adalah menerapkan platform bersama guna mengatasi masalah global yang dianggap sebagai kepentingan regional.

        Di sela-sela acara ASEAN Ministerial Meeting di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, Marty mengatakan bahwa penetapan platform itu menjadi penting karena selama ini kontribusi negara-negara ASEAN kepada dunia dilakukan secara terpisah.

        "Jadi yang kami rencanakan adalah dengan membuat semua itu lebih tertata dengan ada visi yang jelas dan ada tujuan akhirnya," kata Marty Natalegawa,
   Menurut Marty, kontribusi negara-negara ASEAN selama ini dilakukan secara sporadis, sehingga ASEAN terlihat seakan tercerai berai dan tidak ada efek pengaruhnya.

        Nantinya, katanya, platform ASEAN itu tidak akan menyerupai bentuk kerja sama regional yang digunakan oleh Uni Eropa ataupun Uni Afrika, seperti Uni Eropa yang berbicara tentang suatu "common forum policy".

        "Jadi yang kami rencanakan adalah bagaimana membuat semua ini lebih tertata dengan adanya visi yang jelas dan apa tujuan akhirnya, namun yang jelas tidak mengarah kepada suatu bentuk yang berbicara tentang kebijakan forum (common forum policy)," ujar Marty.

        Lebih lanjut Marty mengatakan, "Kita tidak ada wacana kearah itu, cuma posisi ASEAN yang terus terkordinasi mengenai masalah global jadi kita lebih menggunakan istilah platform bersama ASEAN mengenai masalah global yang menjadi kepentingan bersama".

         Jadi, ia menambahkan, dalam platform itu ada suatu sikap bersama tentang isu-isu yang memang memiliki kepentingan bersama, tidak semuanya namun akan melihat lebih lanjut mengenai masalah untuk mengatasi bencana alam.

         Mengenai hal Ini. Marty berpendapat bahwa semua negara berkepentingan untuk masalah tersebut.

         Nantinya, ASEAN akan menggunakan platform yang menyikapi isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, seperti penanganan bencana.(*)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2025