Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan realisasi pemberian vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan (nakes) di daerah itu untuk tahap pertama mencapai 91,03 persen dari target sasaran 7.053 nakes.

"Capaian vaksinasi nakes 91,03 persen itu merupakan data terakhir Rabu (24/2). Sedangkan capaian vaksinasi tahap kedua sekitar 63 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Kamis.

Dikatakan, sisa nakes yang tidak bisa divaksin sekitar 8,97 persen dari 7.053 orang nakes yang menjadi target sasaran vaksinasi COVID-19. Hal itu dipicu karena nakes dinyatakan tidak lolos skrining.

"Ada yang lagi hamil, komorbid dan ada juga nakes yang sudah terpapar COVID-19, sehingga tidak memenuhi kriteria untuk divaksin. Bukan mereka tidak mau," katanya.

Usman menargetkan kegiatan vaksinasi COVID-19 tahap kedua bagi nakes bisa segera rampung bulan Februari 2021. Dengan demikian, Dinkes bisa fokus melaksanakan kegiatan vaksinasi COVID-19 terhadap lansia di atas usia 60 tahun mulai Maret 2021.

"Hari ini, Insya Allah dosis vaksin untuk lansia akan didistribusikan oleh pemerintah provinsi. Jumlah pastinya akan kita tahu setelah terima vaksin," katanya.

Berdasarkan data sementara, jumlah lansia di Mataram yang akan menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 sebanyak 16.964 orang.

"Saat ini kami masih koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan sipil terkait data 'by name by address' serta usia sasaran tersebut, agar mudah kita hitung dan petakan pelayanan di faskes terdekat dari alamat lansia," katanya kepada.

Menurut rencana, katanya, pemberian vaksin COVID-19 terhadap lansia dimulai bulan Maret 2021, juga akan dilaksanakan pada 22 faskes yang sebelumnya sudah memberikan pelayanan bagi nakes.

"Selain 11 puskesmas se-Kota Mataram, juga ada beberapa rumah sakit pemerintah, dan klinik serta rumah sakit TNI/Polri," katanya.

Namun demikian, lanjutnya, sejauh ini prosedur pemberian vaksin belum ada kepastian. Akan tetapi diharapkan prosedurnya bisa lebih sederhana tidak seperti nakes yang harus mendaftar secara daring melalui aplikasi yang dibagikan.

"Kami berharap untuk vaksin lansia ini prosedurnya bisa lebih sederhana yakni hanya dengan datang ke faskes dan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP)," katanya.

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024