Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Kementerian Pariwisata melakukan revitalisasi sarana toilet di Provinsi Bali dan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Indonesia, termasuk Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Seremoni kick off revitalisasi toilet destinasi Bali dan lima DPSP ini dihadiri Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari, Deputi IV Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendriyanti, dan Kepala Dinas Pariwisata Bali I Putu Astawa di kawasan pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Kegiatan tersebut juga diikuti secara virtual oleh para pemangku kebijakan di lima DPSP. Untuk DPSP Mandalika kegiatan kick off dilaksanakan di Desa Tradisional Sade, Lombok Tengah, dihadiri Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah, Kepala Dinas Pariwisata NTB, H Lalu Moh Faozal. Sementara Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah turut hadir melalui video conference dari pendopo Wakil Gubernur NTB di Mataram.
Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, revitalisasi toilet di destinasi Bali dan lima DPSP di Indonesia merupakan kerja bersama Kemenparekraf dengan beberapa Kementerian dan lembaga lainnya.
"Bicara pariwisata (Indonesia) tentu kita bicara Bali dan lima DPSP. Sehingga kita prioritaskan revitalisasi di Bali dan lima DPSP ini," kata Sandiaga.
Ia mengatakan, toilet menjadi sarana pendukung yang sangat vital bagi destinasi pariwisata selain kebersihan dan keamanan di destinasi. Diharapkan dengan revitalisasi toilet ini, kesiapan destinasi menyambut wisatawan akan lebih baik lagi.
"Akhir 2020 lalu saya dikirimin foto-foto pantai Kuta penuh sampah dan toiletnya tak terurus. Tapi sekarang sudah membaik. Revitalisasi ini kita bangkitkan pariwisata di masa new normal dan bersiap re-opening Bali dan diikuti destinasi lainnya," ujar Sandiaga.
Selain revitalisasi toilet destinasi pariwisata, kick off juga memulai progam pendampingan pengelolaan sampah di destinasi wisata bahari. Program ini merupakan sinergitas Kemenpar dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dibawah koordinasi Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Marves).
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari menjelaskan, revitalisasi toilet ini merupakan kelanjutkan pembangunan toilet di sejumlah destinasi tahun 2020. Dalam revitalisasi kali ini akan didorong penyediaan toilet berstandar hotel di destinasi wisata.
"Revitalisasi toilet ini penting, tetapi yang lebih penting adalah keberlangsungannya, pelayanan, dan kebersihannya. Tentunya sampah plastik di destinasi harus bisa diminimalisir," katanya.
Menurutnya, revitalisasi toilet ini bukan sekedar membangun fisik tetapi juga merubah kebiasaan bersih.
Hari mengatakan, Indonesia masih menjadi negara kedua terbesar dengan sampah plastiknya. Sehingga target mengurangi sampah plastik hingga 70 persen di tahun 2024 harus benar-benar dilakukan dengan sinergitas semua pihak.
"Target 2024 kurangi 70 persen sampah plastik tidak dapat dilaksanakan kalau tidak gotong-royong, sinergitas jadi kunci utamanya," ucapnya.
Menurutnya, dalam pendampingan pengelolaan sampah laut di destinasi bahari ini, melibatkan sekitar 18 kementerian dan lembaga.
"Sehingga kami ingin toilet dan penanganan sampah ini menjadi fokus di destinasi. Agar destinasi di Indonesia bisa bersih, higienis dan akan banyak dikunjungi," katanya.
Dalam seremoni tersebut Menparekraf Sandiaga Uno menyapa para peserta di lima DPSP termasuk Mandalika. Sandiaga juga sempat berdialog dengan Wagub NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah secara virtual.
"Apa kabar Bu Wagub NTB?. Kami doakan semoga bu Wagub segera pulih dan bisa kembali beraktivitas," sapa Sandiaga.
Sandiaga berharap agar program Kemenparekraf juga berguna dan mendukung kepariwisataan di DPSP Mandalika dan Lombok secara umum.
Diawal dialog, Wagub Rohmi memastikan dirinya dalam kondisi baik, meski masih harus beraktivitas bekerja dari rumah (WFH).
"Amin, terimakasih pak Menteri. Alhamdullilah saya baik-baik saja pak Menteri, dan bersyukur sudah divaksin," ujar Wagub Rohmi.
Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah mengapresiasi program revitalisasi toilet dari Kemenpar.
"Kami sangat mengapresiasi program Kemenparekraf. Kita paham betul bahwa toilet adalah etalase destinasi. Jika toilet tidak repersentatif pasti akan menimbulkan masalah bagi destinasi dan tidak dikunjungi orang," katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa program pendampingan pengelolaan sampah laut di destinasi wisata bahari sangat selaras dengan Program NTB Zero Waste yang tengah dilaksanakan Pemprov NTB.
"Kami di NTB setuju dengan yang dilakukan Kemenpar, karena kami sadar betul bahwa indahnya alam harus didikung dengan kebersihannya. Di NTB kami punya program "zero waste" yang juga dikerjakan benar-benar bersinergi dan melibatkan semua pihak. Kita terus gotong-royong supaya destinasi kita bisa asri, bersih, lestari, aman dan nyaman," katanya.
Sementara itu, saat berdialog dengan Menparekraf Sandiaga Uno, Kepala Dinas Pariwisata NTB, H Lalu Moh Faozal menjelaskan bahwa NTB sudah melakukan pembenahan toilet berstandar bintang 3 di Desa Sade, salah satu penyangga kawasan DPSP Mandalika.
"Ke depan untuk revitalisasi toilet kita akan laksanakan kembali di pantai Mawun, Selong Belanak, Bile Bante, dan Pantai Pink," kata Faozal.
Faozal juga menyampaikan kesiapan NTB dalam menyambut re-opening border internasional untuk pariwisata. Diantaranya melakukan sertifikasi CHSE, penerapan protokol Kesehatan di destinasi, dan juga sudah memulai vaksinasi untuk pelaku wisata.
Seremoni kick off revitalisasi toilet destinasi Bali dan lima DPSP ini dihadiri Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari, Deputi IV Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendriyanti, dan Kepala Dinas Pariwisata Bali I Putu Astawa di kawasan pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Kegiatan tersebut juga diikuti secara virtual oleh para pemangku kebijakan di lima DPSP. Untuk DPSP Mandalika kegiatan kick off dilaksanakan di Desa Tradisional Sade, Lombok Tengah, dihadiri Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah, Kepala Dinas Pariwisata NTB, H Lalu Moh Faozal. Sementara Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah turut hadir melalui video conference dari pendopo Wakil Gubernur NTB di Mataram.
Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, revitalisasi toilet di destinasi Bali dan lima DPSP di Indonesia merupakan kerja bersama Kemenparekraf dengan beberapa Kementerian dan lembaga lainnya.
"Bicara pariwisata (Indonesia) tentu kita bicara Bali dan lima DPSP. Sehingga kita prioritaskan revitalisasi di Bali dan lima DPSP ini," kata Sandiaga.
Ia mengatakan, toilet menjadi sarana pendukung yang sangat vital bagi destinasi pariwisata selain kebersihan dan keamanan di destinasi. Diharapkan dengan revitalisasi toilet ini, kesiapan destinasi menyambut wisatawan akan lebih baik lagi.
"Akhir 2020 lalu saya dikirimin foto-foto pantai Kuta penuh sampah dan toiletnya tak terurus. Tapi sekarang sudah membaik. Revitalisasi ini kita bangkitkan pariwisata di masa new normal dan bersiap re-opening Bali dan diikuti destinasi lainnya," ujar Sandiaga.
Selain revitalisasi toilet destinasi pariwisata, kick off juga memulai progam pendampingan pengelolaan sampah di destinasi wisata bahari. Program ini merupakan sinergitas Kemenpar dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dibawah koordinasi Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Marves).
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari menjelaskan, revitalisasi toilet ini merupakan kelanjutkan pembangunan toilet di sejumlah destinasi tahun 2020. Dalam revitalisasi kali ini akan didorong penyediaan toilet berstandar hotel di destinasi wisata.
"Revitalisasi toilet ini penting, tetapi yang lebih penting adalah keberlangsungannya, pelayanan, dan kebersihannya. Tentunya sampah plastik di destinasi harus bisa diminimalisir," katanya.
Menurutnya, revitalisasi toilet ini bukan sekedar membangun fisik tetapi juga merubah kebiasaan bersih.
Hari mengatakan, Indonesia masih menjadi negara kedua terbesar dengan sampah plastiknya. Sehingga target mengurangi sampah plastik hingga 70 persen di tahun 2024 harus benar-benar dilakukan dengan sinergitas semua pihak.
"Target 2024 kurangi 70 persen sampah plastik tidak dapat dilaksanakan kalau tidak gotong-royong, sinergitas jadi kunci utamanya," ucapnya.
Menurutnya, dalam pendampingan pengelolaan sampah laut di destinasi bahari ini, melibatkan sekitar 18 kementerian dan lembaga.
"Sehingga kami ingin toilet dan penanganan sampah ini menjadi fokus di destinasi. Agar destinasi di Indonesia bisa bersih, higienis dan akan banyak dikunjungi," katanya.
Dalam seremoni tersebut Menparekraf Sandiaga Uno menyapa para peserta di lima DPSP termasuk Mandalika. Sandiaga juga sempat berdialog dengan Wagub NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah secara virtual.
"Apa kabar Bu Wagub NTB?. Kami doakan semoga bu Wagub segera pulih dan bisa kembali beraktivitas," sapa Sandiaga.
Sandiaga berharap agar program Kemenparekraf juga berguna dan mendukung kepariwisataan di DPSP Mandalika dan Lombok secara umum.
Diawal dialog, Wagub Rohmi memastikan dirinya dalam kondisi baik, meski masih harus beraktivitas bekerja dari rumah (WFH).
"Amin, terimakasih pak Menteri. Alhamdullilah saya baik-baik saja pak Menteri, dan bersyukur sudah divaksin," ujar Wagub Rohmi.
Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah mengapresiasi program revitalisasi toilet dari Kemenpar.
"Kami sangat mengapresiasi program Kemenparekraf. Kita paham betul bahwa toilet adalah etalase destinasi. Jika toilet tidak repersentatif pasti akan menimbulkan masalah bagi destinasi dan tidak dikunjungi orang," katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa program pendampingan pengelolaan sampah laut di destinasi wisata bahari sangat selaras dengan Program NTB Zero Waste yang tengah dilaksanakan Pemprov NTB.
"Kami di NTB setuju dengan yang dilakukan Kemenpar, karena kami sadar betul bahwa indahnya alam harus didikung dengan kebersihannya. Di NTB kami punya program "zero waste" yang juga dikerjakan benar-benar bersinergi dan melibatkan semua pihak. Kita terus gotong-royong supaya destinasi kita bisa asri, bersih, lestari, aman dan nyaman," katanya.
Sementara itu, saat berdialog dengan Menparekraf Sandiaga Uno, Kepala Dinas Pariwisata NTB, H Lalu Moh Faozal menjelaskan bahwa NTB sudah melakukan pembenahan toilet berstandar bintang 3 di Desa Sade, salah satu penyangga kawasan DPSP Mandalika.
"Ke depan untuk revitalisasi toilet kita akan laksanakan kembali di pantai Mawun, Selong Belanak, Bile Bante, dan Pantai Pink," kata Faozal.
Faozal juga menyampaikan kesiapan NTB dalam menyambut re-opening border internasional untuk pariwisata. Diantaranya melakukan sertifikasi CHSE, penerapan protokol Kesehatan di destinasi, dan juga sudah memulai vaksinasi untuk pelaku wisata.