Jakarta (ANTARA) - Sektor pariwisata diyakini akan mendorong dan mempercepat pemulihan ekonomi di daerah-daerah yang terdampak pandemi COVID-19 dalam setahun terakhir ini.
Menparekraf Sandiaga Uno dalam sesi Pra-Munas Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Jumat, mengatakan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa menjadi pendorong pemulihan ekonomi nasional.
“Pada 2020, kinerja sektor pariwisata memang susut karena pandemi. Jumlah wisman hingga devisa merosot. Jutaan pekerja sektor tersebut di berbagai daerah terdampak, sebagian bahkan di-PHK,” kata Menparekraf.
Oleh karena itu, ia mengajak semua untuk gerak cepat, gerak bersama, dan gaspol dalam mengoptimalkan semua potensi. Jika pariwisata dan ekonomi kreatif pulih, kata dia, otomatis dampak positifnya juga ke daerah.
“Dan kami terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah. Kami ingin kebijakan Kemenparekraf dan pemkab saling sambung untuk pemulihan ekonomi berbasis pariwisata sesuai potensi di masing-masing daerah,” ujar Menparekraf.
Sandiaga menyatakan untuk mendorong pemulihan ekonomi daerah melalui pariwisata, pemerintah menempuh banyak upaya, mulai hibah, stimulus, hingga berbagai program padat karya pariwisata. Hibah, misalnya, pada 2020 dikucurkan sebesar Rp3,3 triliun untuk 101 kabupaten/kota yang memiliki potensi pariwisata.
”Teman-teman bupati silakan sampaikan aspirasi ke kami, jika ada yang belum masuk sasaran hibah, mohon dikirim ke kami. Tahun 2021 ini akan terus kami tingkatkan,” ujar Menparekraf.
Sandiaga juga mengajak para bupati untuk bersama-sama memulihkan ekonomi pariwisata pada 2021. Salah satu kunci pemulihan adalah pada penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability).
”Daerah-daerah yang paling banyak mengajukan sertifikasi CHSE di antaranya Bali, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Banten, Sumut, Kepri, dan Riau. Mohon dukungan kepada para bupati untuk juga terus menggalakkan penerapan CHSE pada masing-masing usaha dan destinasi pariwisata yang ada di daerahnya,” ujar Menparekraf.
Menparekraf Sandiaga juga menggarisbawahi pelaksanaan kegiatan pariwisata, termasuk festival dan berbagai seni pertunjukan, harus melalui koordinasi dengan Satgas COVID-19 di masing-masing daerah dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
”Sekarang izinnya bukan lagi pemerintah pusat, bahkan untuk kegiatan bisa disetujui di level daerah. Sudah setahun kita mati suri, mari kita geliatkan kembali, tetap dengan protokol kesehatan,” ujar Menparekraf.
Ketua Umum Apkasi Abdullah Azwar Anas mengatakan pariwisata dan ekonomi kreatif adalah sektor yang paling terdampak pandemi, tapi juga akan menjadi sektor yang pertama pulih.
”Daerah-daerah berkepentingan meminta perhatian pemerintah pusat, karena pariwisata dan ekonomi kreatif adalah sektor yang inklusif, yang paling cepat membuka lapangan kerja. Ada 35-40 juta lapangan kerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pemulihan di sektor ini berarti juga sangat membantu pemulihan ekonomi daerah,” ujarnya.
Apkasi berharap Kemenparekraf bisa mendorong sektor wisata ke berbagai daerah secara merata, bukan hanya di destinasi prioritas dan super prioritas.
“Ada ratusan kabupaten dengan potensi wisata. Jika pariwisata yang membidik wisatawan nusantara dioptimalkan di berbagai daerah secara merata, bukan hanya di destinasi prioritas, tentu dampak pemulihan ekonominya sangat bagus bagi semua daerah,” ujar Anas.
Pihaknya menggelar pra-musyawarah nasional yang digelar secara daring dan luring untuk menyongsong munas yang bakal digelar akhir bulan ini. Kegiatan itu akan membahas antara lain upaya percepatan pemulihan ekonomi daerah melalui pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hadir dalam pembahasan Menparekraf, Ketua Umum Apkasi Abdullah Azwar Anas, Sekjen Apkasi Najmul Akhyar, Bendahara Apkasi Christiany Paruntu, dan para bupati dari berbagai daerah.
Menparekraf Sandiaga Uno dalam sesi Pra-Munas Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Jumat, mengatakan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa menjadi pendorong pemulihan ekonomi nasional.
“Pada 2020, kinerja sektor pariwisata memang susut karena pandemi. Jumlah wisman hingga devisa merosot. Jutaan pekerja sektor tersebut di berbagai daerah terdampak, sebagian bahkan di-PHK,” kata Menparekraf.
Oleh karena itu, ia mengajak semua untuk gerak cepat, gerak bersama, dan gaspol dalam mengoptimalkan semua potensi. Jika pariwisata dan ekonomi kreatif pulih, kata dia, otomatis dampak positifnya juga ke daerah.
“Dan kami terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah. Kami ingin kebijakan Kemenparekraf dan pemkab saling sambung untuk pemulihan ekonomi berbasis pariwisata sesuai potensi di masing-masing daerah,” ujar Menparekraf.
Sandiaga menyatakan untuk mendorong pemulihan ekonomi daerah melalui pariwisata, pemerintah menempuh banyak upaya, mulai hibah, stimulus, hingga berbagai program padat karya pariwisata. Hibah, misalnya, pada 2020 dikucurkan sebesar Rp3,3 triliun untuk 101 kabupaten/kota yang memiliki potensi pariwisata.
”Teman-teman bupati silakan sampaikan aspirasi ke kami, jika ada yang belum masuk sasaran hibah, mohon dikirim ke kami. Tahun 2021 ini akan terus kami tingkatkan,” ujar Menparekraf.
Sandiaga juga mengajak para bupati untuk bersama-sama memulihkan ekonomi pariwisata pada 2021. Salah satu kunci pemulihan adalah pada penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability).
”Daerah-daerah yang paling banyak mengajukan sertifikasi CHSE di antaranya Bali, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Banten, Sumut, Kepri, dan Riau. Mohon dukungan kepada para bupati untuk juga terus menggalakkan penerapan CHSE pada masing-masing usaha dan destinasi pariwisata yang ada di daerahnya,” ujar Menparekraf.
Menparekraf Sandiaga juga menggarisbawahi pelaksanaan kegiatan pariwisata, termasuk festival dan berbagai seni pertunjukan, harus melalui koordinasi dengan Satgas COVID-19 di masing-masing daerah dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
”Sekarang izinnya bukan lagi pemerintah pusat, bahkan untuk kegiatan bisa disetujui di level daerah. Sudah setahun kita mati suri, mari kita geliatkan kembali, tetap dengan protokol kesehatan,” ujar Menparekraf.
Ketua Umum Apkasi Abdullah Azwar Anas mengatakan pariwisata dan ekonomi kreatif adalah sektor yang paling terdampak pandemi, tapi juga akan menjadi sektor yang pertama pulih.
”Daerah-daerah berkepentingan meminta perhatian pemerintah pusat, karena pariwisata dan ekonomi kreatif adalah sektor yang inklusif, yang paling cepat membuka lapangan kerja. Ada 35-40 juta lapangan kerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pemulihan di sektor ini berarti juga sangat membantu pemulihan ekonomi daerah,” ujarnya.
Apkasi berharap Kemenparekraf bisa mendorong sektor wisata ke berbagai daerah secara merata, bukan hanya di destinasi prioritas dan super prioritas.
“Ada ratusan kabupaten dengan potensi wisata. Jika pariwisata yang membidik wisatawan nusantara dioptimalkan di berbagai daerah secara merata, bukan hanya di destinasi prioritas, tentu dampak pemulihan ekonominya sangat bagus bagi semua daerah,” ujar Anas.
Pihaknya menggelar pra-musyawarah nasional yang digelar secara daring dan luring untuk menyongsong munas yang bakal digelar akhir bulan ini. Kegiatan itu akan membahas antara lain upaya percepatan pemulihan ekonomi daerah melalui pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hadir dalam pembahasan Menparekraf, Ketua Umum Apkasi Abdullah Azwar Anas, Sekjen Apkasi Najmul Akhyar, Bendahara Apkasi Christiany Paruntu, dan para bupati dari berbagai daerah.