Pada pertemuan kabinet nasional, para pemimpin negara sepakat untuk mempercepat vaksinasi bagi mereka yang berusia atas 50 tahun, melampaui pekerja garis depan, orang tua, orang cacat dan orang-orang dengan kondisi medis bawaan, dengan persetujuan resmi pada Kamis, kata Morrison dalam sebuah pernyataan.
Mereka juga setuju untuk mendirikan tempat inokulasi massal seiring dengan meningkatnya pasokan vaksin.
Peluncuran vaksin Australia terhenti karena tertahannya pasokan di Eropa dan kekhawatiran tentang pembekuan darah yang terkait dengan vaksin AstraZeneca, yang menjadi simpanan Australia untuk sebagian besar pasokannya.
Sejauh ini 1,59 juta suntikan telah diberikan kepada populasi sebanyak 25 juta.
Negara ini telah meningkatkan pesanan suntikan vaksin Moderna dan Pfizer untuk orang-orang yang lebih muda, tetapi vaksin tersebut baru akan tiba pada kuartal keempat.
Morrison mengatakan bahkan jika orang-orang divaksinasi, dia tidak akan terburu-buru membuka perbatasan negara, menentang seruan dari perdana menteri yang mendesaknya untuk mengurangi pembatasan perjalanan.
"Saat ini di Australia, kami hidup dengan cara yang tidak dilakukan oleh negara lain. Vaksinasi akan menjadi mekanisme penting untuk memastikan hal itu tetap terjadi," kata Morrison kepada wartawan menjelang pertemuan kabinet nasional.
"Tetapi saya juga harus menekankan ini, perbatasan internasional juga merupakan perlindungan yang sangat penting bagi warga Australia dan saya tidak akan melonggarkan pembatasan itu dengan mudah," katanya.
Sejauh ini, Australia hanya memiliki gelembung perjalanan dengan Selandia Baru, yang membuka kembali perbatasannya untuk pengunjung dari seberang Laut Tasman pada Senin.
"Saya tidak setuju dengan komentar yang dibuat minggu lalu untuk mengatakan bahwa meskipun vaksin itu diluncurkan ke populasi, bahwa kami masih tidak dapat bepergian. Saya tidak percaya itu," kata Perdana Menteri negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian sebelum rapat kabinet nasional.
Sumber: Reuters