Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Salah satu pelajar sekolah Madrasah Tsanawiyah (Mts) di Lombok Timur, TS (14), ditemukan tewas gantung diri di kamarnya, Kamis (22/4) sekitar pukul 15.00 WITA.

Kasusnya kini dalam penanganan Polsek Sakra guna proses pengembangan penyelidikan lebih lanjut.

Informasi yang dihimpun, sebelum korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, korban siang itu tidur di rumah pamannya. Saat pulang kerja pamannya, sempat memastikan korban yang tidur di dalam kamar.

Melihat korban ada di kamarnya, paman korban langsung beristirahat. Sekitar pukul 14.30 WITA, saat bangun paman korban berencana membangunkan korban untuk salat dengan cara mengetuk pintu akan tapi tidak menyahut‎.

Sementara  kamar korban terkunci dari dalam, tak berapa lama bapak korban datang ke rumah paman korban untuk mencari korban.

Paman korban memanggil korban tapi tak ada sahutan, merasa curiga ada terjadi pada korban. Paman korban langsung naik genteng rumah, untuk melihat ke dalam kamar korban

Paman korban terkejut aaat melihat korban dari atap rumah dengan kondisi korban yang terikat di terali besi jendela kamar dengan posisi seperti bersujud, kepala menempel di pinggir terali jendela.

Melihat kejadian itu,‎ paman korban langsung berteriak memberitahukan  bapak korban apa yang dilihatnya.

Mendapat laporan korban gantung diri, bapak korban langsung mendobrak pintu kamar menggunakan potongan besi. 

Setelah itu pintu terbuka bapak dan paman korban langsung masuk ke kamar dan membuka ikatan tali yang di ikatkan ke terali jendela mengunakan pisau. 

Korban langsung diperiksa denyut nadinya dan korban sudah merehang nyawa. 

Kapolsek Sakra melalui Kasubbag Humas Polres Lotim Iptu L Jaharudin saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima laporan mengenai adanya warga di wilayah Desa Kabar yang diduga meninggal dunia akibat gantung diri.

"Kasusnya sudah dalam.penanganan polisi, dan dalam.penyelidikan guna mengungkap penyebab korban akhiri hidupnya dengam gantung diri," katanya.

Pihak keluarga tidak menginginkan autopsi korban dan menerima kematian korban sebagai musibah, dengan dikuatkan surat pernyataan penolakan autopsi dari pihak keluarga.

Pewarta : Dimyati
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024