Mataram (ANTARA) - Kalangan warga lanjut usia (lansia) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, antusias divaksin COVID-19 melalui kegiatan pelayanan vaksinasi malam hari yang dilaksanakan pemerintah setempat bekerja sama dengan TNI/Polri.
"Alhamdulillah, selama dua malam kita melaksanakan pelayanan vaksinasi COVID-19 bagi lansia pada malam hari, antusianya luar biasa. Semalam jumlah lansia yang divaksin bisa mencapai 200-250 orang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Martawang di Mataram, Selasa.
Martawang yang juga menjabat sebagai Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram mengatakan, kegiatan vaksinasi lansia pada waktu malam dimulai Minggu malam (2/5-2021) di Kecamatan Selaparang, dan malam kedua di Kecamatan Mataram.
"Dalam dua malam itu, petugas baik dari RSUD Mataram maupun puskesmas mampu melayani sekitar 500 lansia. Jumlah menjadi hasil cakupan yang baik dalam upaya percepatan vaksinasi lansia," katanya.
Menurutnya, selain dilaksanakan pelayanan vaksinasi malam di kelurahan, juga dilaksanakan di polsek-polsek di masing-masing kecamatan berjasama dengan jajaran Polri tanpa menggangu pelayanan vaksinasi siang di 11 puskesmas dan rumah sakit tetap berjalan.
"Pelayanan vaksinasi malam direncanakan sampai hari Sabtu malam (9/5). Ini sebagai bagian pelayanan untuk lansia yang khawatir vaksinasi siang bisa membatalkan puasa, sekaligus percepatan cakupan dengan target sasaran 26 ribu lansia," katanya.
Di sisi lain, katanya, untuk meningkatkan antusias lansia agar mau divaksin, Pemerintah Kota Mataram bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram menyiapkan 1.000 paket sembako bagi lansia yang datang vaksin pada waktu malam.
"Paket sembako diberikan langsung oleh petugas setelah lansia mendapatkan vaksin COVID-19," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, dalam proses pemberian vaksin COVID-19 bagi lansia tetap melalui tahapan, yakni proses skrining atau pemeriksaan kesehatan.
Artinya, kata Martawang, apabila kondisi kesehatan lansia tidak memungkinkan untuk divaksin misalkan darah tinggi, rendah atau menderita penyakit tertentu maka lansia akan diberikan obat dan disarankan berobat ke puskesmas.
"Jadi petugas tidak asal suntik vaksin. Dengan demikian, kegiatan vaksinasi ini sekaligus sebagai tempat pemeriksaan kondisi kesehatan lansia," katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTB per tanggal 3 Mei 2021, tercatat cakupan vaksinasi lansia dosis tahap pertama di Mataram sebesar 41,5 persen atau 10.805 lansia, sedangkan dosis kedua 28,7 persen atau 7.455 lansia dari target sekitar 22 ribu lansia.
"Alhamdulillah, selama dua malam kita melaksanakan pelayanan vaksinasi COVID-19 bagi lansia pada malam hari, antusianya luar biasa. Semalam jumlah lansia yang divaksin bisa mencapai 200-250 orang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Martawang di Mataram, Selasa.
Martawang yang juga menjabat sebagai Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram mengatakan, kegiatan vaksinasi lansia pada waktu malam dimulai Minggu malam (2/5-2021) di Kecamatan Selaparang, dan malam kedua di Kecamatan Mataram.
"Dalam dua malam itu, petugas baik dari RSUD Mataram maupun puskesmas mampu melayani sekitar 500 lansia. Jumlah menjadi hasil cakupan yang baik dalam upaya percepatan vaksinasi lansia," katanya.
Menurutnya, selain dilaksanakan pelayanan vaksinasi malam di kelurahan, juga dilaksanakan di polsek-polsek di masing-masing kecamatan berjasama dengan jajaran Polri tanpa menggangu pelayanan vaksinasi siang di 11 puskesmas dan rumah sakit tetap berjalan.
"Pelayanan vaksinasi malam direncanakan sampai hari Sabtu malam (9/5). Ini sebagai bagian pelayanan untuk lansia yang khawatir vaksinasi siang bisa membatalkan puasa, sekaligus percepatan cakupan dengan target sasaran 26 ribu lansia," katanya.
Di sisi lain, katanya, untuk meningkatkan antusias lansia agar mau divaksin, Pemerintah Kota Mataram bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram menyiapkan 1.000 paket sembako bagi lansia yang datang vaksin pada waktu malam.
"Paket sembako diberikan langsung oleh petugas setelah lansia mendapatkan vaksin COVID-19," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, dalam proses pemberian vaksin COVID-19 bagi lansia tetap melalui tahapan, yakni proses skrining atau pemeriksaan kesehatan.
Artinya, kata Martawang, apabila kondisi kesehatan lansia tidak memungkinkan untuk divaksin misalkan darah tinggi, rendah atau menderita penyakit tertentu maka lansia akan diberikan obat dan disarankan berobat ke puskesmas.
"Jadi petugas tidak asal suntik vaksin. Dengan demikian, kegiatan vaksinasi ini sekaligus sebagai tempat pemeriksaan kondisi kesehatan lansia," katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTB per tanggal 3 Mei 2021, tercatat cakupan vaksinasi lansia dosis tahap pertama di Mataram sebesar 41,5 persen atau 10.805 lansia, sedangkan dosis kedua 28,7 persen atau 7.455 lansia dari target sekitar 22 ribu lansia.