Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat, H Zulkieflimansyah bersama ratusan jamaah melaksanakan shalat Idul Fitri 1442 Hijriah di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB di Mataram, Kamis.
Shalat Idul Fitri 1442 Hijriah ini yang diimami Ustad H Abdul Hamid diikuti pula oleh Sekda NTB HL Gita Ariadi, para Asisten dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Khatib shalat Idul Fitri yang juga Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Dr Abdul Fatah, berpesan agar masyarakat menaati kebijakan pemerintah salah satunya mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
"Menaati kebijakan pemerintah adalah kewajiban selama untuk kepentingan masyarakat banyak. Terlebih di tengah pandemi yang angka terpaparnya masih fluktuatif," ujarnya.
Ia mengatakan, puasa dan Idul Fitri di tengah pandemi selayaknya melahirkan sifat profetik atau kenabian seperti amanah, adalah istiqomah dan salam selain membangun kepedulian sosial dan kasih sayang agar dapat mewujudkan insan sejati yang tabah menghadapi pandemi dan dampak yang diakibatkannya. Oleh karena itu, selaras dinamika yang ada, pemerintah sudah seharusnya terus menerus memegang prinsip memperjuangkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
"Mari bersama sama menyadari pentingnya bersikap dan bertekad untuk ikut berpartisipasi membangun NTB, hidup produktif dengan tetap menjaga protokol kesehatan," ucap Abdul Fatah.
Sementara itu, Kepala Biro Kesra Setprov NTB, H Ahmad Masyhuri juga mengajak masyarakat agar beribadah dengan protokol kesehatan yang ketat. Begitupula dengan budaya halal bil halal yang biasanya diselenggarakan saat Lebaran Idul Fitri sedapatnya ditiadakan.
Menurutnya, esensi silaturahmi seperti halal bil halal sesungguhnya dengan membahagiakan hati saudara muslim yang lain. Halal bil halal yang berpotensi kontak fisik seperti berkumpul dan bersalaman dapat menularkan virus COVID-19.
"Mencegah keburukan patut dihindari," katanya.
Shalat Idul Fitri 1442 Hijriah ini yang diimami Ustad H Abdul Hamid diikuti pula oleh Sekda NTB HL Gita Ariadi, para Asisten dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Khatib shalat Idul Fitri yang juga Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Dr Abdul Fatah, berpesan agar masyarakat menaati kebijakan pemerintah salah satunya mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
"Menaati kebijakan pemerintah adalah kewajiban selama untuk kepentingan masyarakat banyak. Terlebih di tengah pandemi yang angka terpaparnya masih fluktuatif," ujarnya.
Ia mengatakan, puasa dan Idul Fitri di tengah pandemi selayaknya melahirkan sifat profetik atau kenabian seperti amanah, adalah istiqomah dan salam selain membangun kepedulian sosial dan kasih sayang agar dapat mewujudkan insan sejati yang tabah menghadapi pandemi dan dampak yang diakibatkannya. Oleh karena itu, selaras dinamika yang ada, pemerintah sudah seharusnya terus menerus memegang prinsip memperjuangkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
"Mari bersama sama menyadari pentingnya bersikap dan bertekad untuk ikut berpartisipasi membangun NTB, hidup produktif dengan tetap menjaga protokol kesehatan," ucap Abdul Fatah.
Sementara itu, Kepala Biro Kesra Setprov NTB, H Ahmad Masyhuri juga mengajak masyarakat agar beribadah dengan protokol kesehatan yang ketat. Begitupula dengan budaya halal bil halal yang biasanya diselenggarakan saat Lebaran Idul Fitri sedapatnya ditiadakan.
Menurutnya, esensi silaturahmi seperti halal bil halal sesungguhnya dengan membahagiakan hati saudara muslim yang lain. Halal bil halal yang berpotensi kontak fisik seperti berkumpul dan bersalaman dapat menularkan virus COVID-19.
"Mencegah keburukan patut dihindari," katanya.