Mataram (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Nusa Tenggara Barat menjadikan Lombok Taksi sebagai percontohan angkutan umum yang sudah menerapkan budaya kebersihan, kesehatan, keamanan dan ramah lingkungan (CHSE) dalam rangka mencegah penularan COVID-19.
"Ini juga bagian dari program transportasi gemilang, di mana di dalamnya adalah CHSE. Jadi masyarakat pengguna jasa angkutan Lombok Taksi tetap merasakan kenyamanan, sehat dan juga berkeselamatan," kata Kepala Dishub NTB Lalu Mohamad Faozal, di sela pemeriksaan 27 armada baru Lombok Taksi, di Mataram, Senin.
Menurut dia, adanya armada baru Lombok Taksi (Bluebird Group) merupakan langkah peremajaan armada. Artinya perusahaan tersebut sudah menerapkan standar pelayanan minimal (SPM), sebelum mengajukan izin trayek dan persyaratan lainnya.
Manajemen Lombok Taksi juga sudah melakukan vaksinasi COVID-19 kepada seluruh sopir dan karyawannya. Hal itu tentu menjadi salah satu upaya mendukung pemerintah dalam hal pencegahan penularan virus corona.
Faozal menambahkan penerapan CHSE yang sudah dilakukan di industri pariwisata, juga penting dilakukan di sektor moda transportasi, termasuk angkutan umum yang juga melayani wisatawan dari luar daerah.
"Sekarang orang datang ke semua destinasi yang pertama dilihat apakah sudah CHSE, karena di suatu tempat tidak hanya butuh indah saja, tapi sudah ada tidak unsur keselamatan, kesehatan dan kebersihan," ujarnya.
Selain menjadikan contoh penerapan CHSE, Dishub NTB juga menjadikan armada Lombok Taksi sebagai pendukung promosi MotoGP dan Superbike yang akan digelar di sirkuit Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.
"Kami ingin Lombok Taksi menjadi bagian dari penguatan brand transportasi untuk mendukung Superbike dan MotoGP," kata Faozal.
Manajer Pool Lombok Taksi Amir Muslim mengatakan pemeriksaan sebanyak 27 unit armada baru sebagai bentuk dukungan Bluebird Group dalam rangka mendukung kampanye keselamatan berkendara sebagai bagian dari program Transportasi Gemilang Pemerintah Provinsi NTB.
"Semua armada baru yang dibeli di daerah tersebut harus dicek dulu kondisi dan kelayakannya, sebelum diterbitkan izin operasional," ujarnya.
"Ini juga bagian dari program transportasi gemilang, di mana di dalamnya adalah CHSE. Jadi masyarakat pengguna jasa angkutan Lombok Taksi tetap merasakan kenyamanan, sehat dan juga berkeselamatan," kata Kepala Dishub NTB Lalu Mohamad Faozal, di sela pemeriksaan 27 armada baru Lombok Taksi, di Mataram, Senin.
Menurut dia, adanya armada baru Lombok Taksi (Bluebird Group) merupakan langkah peremajaan armada. Artinya perusahaan tersebut sudah menerapkan standar pelayanan minimal (SPM), sebelum mengajukan izin trayek dan persyaratan lainnya.
Manajemen Lombok Taksi juga sudah melakukan vaksinasi COVID-19 kepada seluruh sopir dan karyawannya. Hal itu tentu menjadi salah satu upaya mendukung pemerintah dalam hal pencegahan penularan virus corona.
Faozal menambahkan penerapan CHSE yang sudah dilakukan di industri pariwisata, juga penting dilakukan di sektor moda transportasi, termasuk angkutan umum yang juga melayani wisatawan dari luar daerah.
"Sekarang orang datang ke semua destinasi yang pertama dilihat apakah sudah CHSE, karena di suatu tempat tidak hanya butuh indah saja, tapi sudah ada tidak unsur keselamatan, kesehatan dan kebersihan," ujarnya.
Selain menjadikan contoh penerapan CHSE, Dishub NTB juga menjadikan armada Lombok Taksi sebagai pendukung promosi MotoGP dan Superbike yang akan digelar di sirkuit Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.
"Kami ingin Lombok Taksi menjadi bagian dari penguatan brand transportasi untuk mendukung Superbike dan MotoGP," kata Faozal.
Manajer Pool Lombok Taksi Amir Muslim mengatakan pemeriksaan sebanyak 27 unit armada baru sebagai bentuk dukungan Bluebird Group dalam rangka mendukung kampanye keselamatan berkendara sebagai bagian dari program Transportasi Gemilang Pemerintah Provinsi NTB.
"Semua armada baru yang dibeli di daerah tersebut harus dicek dulu kondisi dan kelayakannya, sebelum diterbitkan izin operasional," ujarnya.