Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Lombok Hospital Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, bekerja sama dengan PT Hallo Indonesia Teknologi akan menerapkan sistem informasi digital untuk memudahkan masyarakat terhadap akses pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.

Kerja sama itu ditandai dengan penandatangan kontrak kerja sama sistem informasi manajemen rumah sakit antara Direktur Eksekutif Rumah Sakit Lombok Hospital Dedi Supriyadi dengan Manager Area Nusa Tenggara Barat (NTB) PT Hallo Indonesia Teknologi Farid Bahanan didampingi Business Development Constultant NTB Rahman Hidayat dan disaksikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat H Lalu Hamzi Fikri di Mataram, Rabu petang (7/7-2021).

Business Development Constultant PT Hallo Indonesia Teknologi NTB Rahman Hidayat, mengatakan, sistem informasi digital yang akan diterapkan di Lombok Hospital pada prinsipnya bagaimana membuat rumah sakit terlihat sepi tetapi ramai.

"Hal ini seiring dengan penerapan protokol kesehatan di masa pendemi COVID-19, yakni menghindari kerumunan antrean pada setiap poliklinik layanan," katanya.

Melalui aplikasi pelayanan, katanya, masyarakat yang akan ke rumah sakit bisa mendaftar dan antre dari mana saja baik itu melalui android, komputer maupun website.

"Jadi begitu sisa antrean tinggal 3-4 orang, mereka bisa datang ke rumah sakit. Dengan demikian, kita bisa membuat pengunjung lebih nyaman berada di rumah sakit," katanya.

Sistem informasi digital ini juga, tambahnya, dapat digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran administrasi rumah sakit secara non-tunai.

"Pada dasarnya, sistem digital ini kita buat untuk merubah pola konvensional. Bahkan targetnya tiga tahun ke depan Lombok Hospital sudah bisa 'paperless'," katanya.

Sementara Direktur Eksekutif Rumah Sakit Lombok Hospital Dedi Supriyadi mengatakan, Lombok Hospital ditargetkan mulai beroperasional pada lambat bulan September 2021.

"Saat ini pembangunan gedung rumah sakit dalam tahap finising. Kita masuk rumah sakit tipe D dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 50 dan membutuhkan sekitar 102 sumber daya manusia baik itu tenaga medis maupun administrasi," katanya.

Dedi optimistis, Lombok Hospital akan menjadi salah satu rumah sakit andalan di NTB, karena melalui kerja sama dengan PT Hallo Indonesia Teknologi akan diterapkan sistem informasi digital untuk memudahkan masyarakat terhadap akses pelayanan kesehatan.

"Dengan demikian, semua sistem pelayanan berbasis digital kecuali untuk tindakan. Sistem digital juga memudahkan kita untuk melakukan pemantauan dan pengawasan pelayanan secara menyeluruh," katanya.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat H Lalu Hamzi Fikri dalam kesempatan tersebut berharap keberadaan Lombok Hospital dapat menjawab berbagai kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan masyarakat terutama di Kabupaten Lombok Timur dan NTB pada umumnya.

"Khusus di Lombok Timur, kita kekurangan 650 tempat tidur pelayanan kesehatan. Dengan penambahan 50  tempat tidur yang disiapkan Lombok Hospital dapat mengurangi beban di rumah sakit lain," katanya.

Di sisi lain, Hamzi mendorong Lombok Hospital agar memiliki satu layanan unggulan, agar memberikan warna tersendiri sesuai dengan kondisi kasus yang ditemukan di wilayahnya untuk meningkatkan derajat kesehatan di NTB.

"Misalnya, membuka layanan unggulan terpusat untuk cuci darah dengan pertimbangan kasus di sana tinggi, atau untuk kasus diabetes, hipertensi dan lainnya," katanya.

Terkait dengan penerapan sitem informasi digital, Hamzi mengatakan, memberikan apresiasi sebab hal itu bisa menjadi sistem yang terintegrasi dan akuntabel sehingga dapat menunjung pelayanan dan mewujudkan rumah sakit yang bermutu baik.

 

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024