Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menunda pembukaan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang dijadwalkan mulai 16 Agustus 2021.
"Kami terpaksa menunda membuka PTM terbatas, karena kita perlu melakukan persiapan dan monitoring lagi terhadap kesiapan sekolah menyediakan infrastruktur pencegahan COVID-19," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali di Mataram, Minggu.
Fatwir mengakui berdasarkan hasil evaluasi sementara di beberapa sekolah dinilai belum maksimal mempersiapkan infrastruktur pencegahan COVID-19, sementara Disdik ingin semua sekolah memiliki persiapan yang cukup, tepat dan terukur termasuk kesiapan modul pembelajaran.
"Hal ini juga perlu diketahui oleh semua pihak, termasuk orang tua agar tidak ragu membawa anaknya ke sekolah. Jadi, pembukaan PTM kita tunda beberapa hari ke depan," katanya.
Ia berharap orang tua dan masyarakat bersabar menunggu persiapan sekolah sebelum PTM terbatas dibuka. Sedangkan pihak sekolah diminta segera melakukan persiapan infrastruktur pencegahan COVID-19 di sekolah, baik penyemprotan disinfektan, tempat cuci tangan dan sabun, masker, serta "hand sanitizer".
"Kita ingin persiapan PTM bisa dilakukan lebih mantap serta dibutuhkan sosialisasi yang merata kepada masyarakat sambil melihat terus perkembangan COVID-19 yang ada di Kota Mataram," katanya.
Selain itu, tambahnya poin yang paling penting adalah sosialisasi kepada orang tua agar tepat waktu menjemput putra/putrinya agar tidak berkeliaran. Sebab, hasil evaluasi pada akhir simulasi PTM, orang tua kurang disiplin menjemput anaknya.
"Akibatnya, anak-anak berkeliaran ke sana kemari dan berpotensi terhadap penularan COVID-19. Untuk itu, jika PTM terbatas dibuka, orang tua tolong jemput anaknya tepat waktu," katanya.
Ia tidak ingin COVID-19 yang saat Pembelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini sudah turun level menjadi level tiga, mengalami kenaikan lagi. "Harapan kita semoga pandemi COVID-19 segera selesai dan zona Kota Mataram terus turun hingga ke level terendah," katanya.
"Kami terpaksa menunda membuka PTM terbatas, karena kita perlu melakukan persiapan dan monitoring lagi terhadap kesiapan sekolah menyediakan infrastruktur pencegahan COVID-19," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali di Mataram, Minggu.
Fatwir mengakui berdasarkan hasil evaluasi sementara di beberapa sekolah dinilai belum maksimal mempersiapkan infrastruktur pencegahan COVID-19, sementara Disdik ingin semua sekolah memiliki persiapan yang cukup, tepat dan terukur termasuk kesiapan modul pembelajaran.
"Hal ini juga perlu diketahui oleh semua pihak, termasuk orang tua agar tidak ragu membawa anaknya ke sekolah. Jadi, pembukaan PTM kita tunda beberapa hari ke depan," katanya.
Ia berharap orang tua dan masyarakat bersabar menunggu persiapan sekolah sebelum PTM terbatas dibuka. Sedangkan pihak sekolah diminta segera melakukan persiapan infrastruktur pencegahan COVID-19 di sekolah, baik penyemprotan disinfektan, tempat cuci tangan dan sabun, masker, serta "hand sanitizer".
"Kita ingin persiapan PTM bisa dilakukan lebih mantap serta dibutuhkan sosialisasi yang merata kepada masyarakat sambil melihat terus perkembangan COVID-19 yang ada di Kota Mataram," katanya.
Selain itu, tambahnya poin yang paling penting adalah sosialisasi kepada orang tua agar tepat waktu menjemput putra/putrinya agar tidak berkeliaran. Sebab, hasil evaluasi pada akhir simulasi PTM, orang tua kurang disiplin menjemput anaknya.
"Akibatnya, anak-anak berkeliaran ke sana kemari dan berpotensi terhadap penularan COVID-19. Untuk itu, jika PTM terbatas dibuka, orang tua tolong jemput anaknya tepat waktu," katanya.
Ia tidak ingin COVID-19 yang saat Pembelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini sudah turun level menjadi level tiga, mengalami kenaikan lagi. "Harapan kita semoga pandemi COVID-19 segera selesai dan zona Kota Mataram terus turun hingga ke level terendah," katanya.