Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan cakupan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga untuk tenaga kesehatan (nakes) sudah mencapai sekitar 65 persen dari target 1.100 nakes.
"Sisanya sekitar 35 persen nakes di RSUD Mataram masih dalam proses. Tapi ada juga yang ditunda karena sedang isolasi serta masih terkonfirmasi positif COVID-19 yang jumlahnya sekitar 40 orang," kata Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kota Mataram dr Tris Cahyoso di Mataram, Jumat.
Menurutnya, seorang nakes yang baru sembuh dari COVID-19, harus menunggu tiga bulan setelah dinyatakan negatif, barulah boleh diberikan vaksin dosis ketiga.
Dikatakan, dengan adanya penundaan pemberian vaksin COVID-19 dosis ketiga terhadap puluhan nakes itu, maka stok vaksin jenis Moderna yang diberikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) sebanyak 74 vial untuk 1.100 nakes akan terjadi kelebihan.
"Kelebihan stok vaksin jenis Moderna itu akan kita kembalikan ke Dinkes atau direalokasi kembali baik ke rumah sakit maupun puskesmas terdekat yang membutuhkan," katanya.
Dikatakan, untuk mempercepat kegiatan vaksinasi dosis ketiga nakes tersebut dialokasikan kuota 100 orang nakes per hari dari total kuota layanan vaksinasi COVID-19 di RSUD Kota Mataram sehari sebanyak 300 orang.
Dengan demikian, kuota layanan vaksinasi dosis kedua dengan jenis vaksin Sinovac tetap dibuka melalui pendaftaran daring sebanyak 200 orang termasuk untuk dosis pertama dengan jumlah sangat terbatas.
"Untuk saat ini, sesuai dengan arahan pemerintah vaksinasi diprioritaskan untuk dosis kedua. Tapi kalau ada yang datang vaksin pertama, kita layani juga sebab dari 200 kuota yang kita siapkan 90 persen yang daftar dosis kedua dan hanya 10 persen dosis pertama," katanya.
Untuk daftar tunggu vaksinasi COVID-19 dosis kedua, saat ini mulai naik lagi yakni sekitar 800 orang dari jumlah sebelumnya sekitar 480 orang pada tanggal 10 Agustus 2021.
Sementara cakupan vaksinasi dosis pertama untuk Kota Mataram per 19 Agustus 2021 tercatat 56,33 persen atau 177,758 orang, dan 31, 32 persen atau 98.830 orang untuk dosis kedua dari total sasaran sekitar 300.000 jiwa atau 70 persen dari jumlah penduduk Kota Mataram.
"Sisanya sekitar 35 persen nakes di RSUD Mataram masih dalam proses. Tapi ada juga yang ditunda karena sedang isolasi serta masih terkonfirmasi positif COVID-19 yang jumlahnya sekitar 40 orang," kata Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kota Mataram dr Tris Cahyoso di Mataram, Jumat.
Menurutnya, seorang nakes yang baru sembuh dari COVID-19, harus menunggu tiga bulan setelah dinyatakan negatif, barulah boleh diberikan vaksin dosis ketiga.
Dikatakan, dengan adanya penundaan pemberian vaksin COVID-19 dosis ketiga terhadap puluhan nakes itu, maka stok vaksin jenis Moderna yang diberikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) sebanyak 74 vial untuk 1.100 nakes akan terjadi kelebihan.
"Kelebihan stok vaksin jenis Moderna itu akan kita kembalikan ke Dinkes atau direalokasi kembali baik ke rumah sakit maupun puskesmas terdekat yang membutuhkan," katanya.
Dikatakan, untuk mempercepat kegiatan vaksinasi dosis ketiga nakes tersebut dialokasikan kuota 100 orang nakes per hari dari total kuota layanan vaksinasi COVID-19 di RSUD Kota Mataram sehari sebanyak 300 orang.
Dengan demikian, kuota layanan vaksinasi dosis kedua dengan jenis vaksin Sinovac tetap dibuka melalui pendaftaran daring sebanyak 200 orang termasuk untuk dosis pertama dengan jumlah sangat terbatas.
"Untuk saat ini, sesuai dengan arahan pemerintah vaksinasi diprioritaskan untuk dosis kedua. Tapi kalau ada yang datang vaksin pertama, kita layani juga sebab dari 200 kuota yang kita siapkan 90 persen yang daftar dosis kedua dan hanya 10 persen dosis pertama," katanya.
Untuk daftar tunggu vaksinasi COVID-19 dosis kedua, saat ini mulai naik lagi yakni sekitar 800 orang dari jumlah sebelumnya sekitar 480 orang pada tanggal 10 Agustus 2021.
Sementara cakupan vaksinasi dosis pertama untuk Kota Mataram per 19 Agustus 2021 tercatat 56,33 persen atau 177,758 orang, dan 31, 32 persen atau 98.830 orang untuk dosis kedua dari total sasaran sekitar 300.000 jiwa atau 70 persen dari jumlah penduduk Kota Mataram.