Senggigi, Lombok Barat (ANTARA) - Pemerintah Desa Senggigi, Lombok Barat, menggandeng Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mertasari Dusun Senggigi, Batu Layar, Lombok Barat untuk mengembangkan destinasi baru di kawasan hutan setempat.
Kepala Desa Senggigi, Mastur SE, Senin, meminta hutan Senggigi benar-benar dimanfatkan agar nantinya Senggigi bukan dikenal dari wisata pantainya saja.
"Tapi akan beralih ke wisata baru wilayah pegunungan yang menjual view dan keasrian," katanya.
Ia menyatakan pihaknya sudah memetakan potensi destinasi di setiap dusun Desa Senggigi. "Potensinya berbeda-beda, baik yang di Loco, Senggigi, Kerandangan dan Mangsit," katanya.
Dikatakan, adanya sejumlah potensi itu akan menambah nilai jual dan menjadi produk solid yang bisa dibanggakan ke luar negeri serta domestik atau lokal.
Khusus untuk wisata alam tersebut, kata Mastur, akan dipadukan nanti dengan wisata religius yang ada di Dusun Senggigi RT04 dan RT05, serta akan dibangun agrowisata.
"Pembangunan Agrowisata jangan terlalu dalam. Nanti kemungkinan agak luar. Begitu pengunjung datang, mereka langsung melihat tempat wisatanya. Makanya saya minta sama BUMDes nanti untuk mapping area di mana tempat Agrowisata itu akan dibangun," katanya.
Selain itu, kata Mastur, di sekitar hutan Senggigi ini direncanakan di dalamnya nanti didirikan sejenis penginapan kecil-kecil saja,
"Kita coba desain dari tempat agrowisata nantinya pengunjung akan masuk ke tracking sambil melihat pemandangan," katanya.
Di dalam hutan, mereka bisa beristirahat sembari menikmati pemandangan dan keasrian alam.
Karena itu, kata dia, pihak Bumdes untuk secepatnya membuat proposal "mapping area". "Alhamdulillah dari PLN, kita sudah disupport untuk pendanaan argowisata ini yang direncanakan pada 2022 mendatang, tinggal sekarang kita jemput pakai proposal. Paling telat 1 November 2021 ini proposalnya sudah masuk ke pihak PLN," katanya.
Ia mengakui Senggigi tertinggal jauh dengan destinasi lain seperti Desa Tetebatu. Destinasi yang baru seperti Tetebatu, bisa mendapatkan penghargaan dan predikat destinasi terbaik dunia atau Sembalun yang kemarin muncul mendapatkan predikat destination Honeymoon terbaik di tahun 2017.
"Kalau kita sekarang tidak berbenah maka Desa Senggigi kita akan ketinggalan jauh. Kita akan menjadi transit satu malam kemudian ke luar meninggalkan Senggigi," katanya.
Pandemi ini adalah kesempatan untuk menata destinasi dengan sebaik-baik mungkin yang nantinya dijual ketika dibuka "New Season".
"Sekarang ini istilahnya waktu kita tidur, tapi dalam tidur itu kita bermimpi untuk membuat presentasi yang mendunia," katanya.
Kepala Desa Senggigi, Mastur SE, Senin, meminta hutan Senggigi benar-benar dimanfatkan agar nantinya Senggigi bukan dikenal dari wisata pantainya saja.
"Tapi akan beralih ke wisata baru wilayah pegunungan yang menjual view dan keasrian," katanya.
Ia menyatakan pihaknya sudah memetakan potensi destinasi di setiap dusun Desa Senggigi. "Potensinya berbeda-beda, baik yang di Loco, Senggigi, Kerandangan dan Mangsit," katanya.
Dikatakan, adanya sejumlah potensi itu akan menambah nilai jual dan menjadi produk solid yang bisa dibanggakan ke luar negeri serta domestik atau lokal.
Khusus untuk wisata alam tersebut, kata Mastur, akan dipadukan nanti dengan wisata religius yang ada di Dusun Senggigi RT04 dan RT05, serta akan dibangun agrowisata.
"Pembangunan Agrowisata jangan terlalu dalam. Nanti kemungkinan agak luar. Begitu pengunjung datang, mereka langsung melihat tempat wisatanya. Makanya saya minta sama BUMDes nanti untuk mapping area di mana tempat Agrowisata itu akan dibangun," katanya.
Selain itu, kata Mastur, di sekitar hutan Senggigi ini direncanakan di dalamnya nanti didirikan sejenis penginapan kecil-kecil saja,
"Kita coba desain dari tempat agrowisata nantinya pengunjung akan masuk ke tracking sambil melihat pemandangan," katanya.
Di dalam hutan, mereka bisa beristirahat sembari menikmati pemandangan dan keasrian alam.
Karena itu, kata dia, pihak Bumdes untuk secepatnya membuat proposal "mapping area". "Alhamdulillah dari PLN, kita sudah disupport untuk pendanaan argowisata ini yang direncanakan pada 2022 mendatang, tinggal sekarang kita jemput pakai proposal. Paling telat 1 November 2021 ini proposalnya sudah masuk ke pihak PLN," katanya.
Ia mengakui Senggigi tertinggal jauh dengan destinasi lain seperti Desa Tetebatu. Destinasi yang baru seperti Tetebatu, bisa mendapatkan penghargaan dan predikat destinasi terbaik dunia atau Sembalun yang kemarin muncul mendapatkan predikat destination Honeymoon terbaik di tahun 2017.
"Kalau kita sekarang tidak berbenah maka Desa Senggigi kita akan ketinggalan jauh. Kita akan menjadi transit satu malam kemudian ke luar meninggalkan Senggigi," katanya.
Pandemi ini adalah kesempatan untuk menata destinasi dengan sebaik-baik mungkin yang nantinya dijual ketika dibuka "New Season".
"Sekarang ini istilahnya waktu kita tidur, tapi dalam tidur itu kita bermimpi untuk membuat presentasi yang mendunia," katanya.