Jakarta (ANTARA) - Head of Animation Kira Lehtomaki dan Renato dos Anjos berserta koreografer Kai Martinez membagi pengalaman mereka terlibat dalam film animasi terbaru Disney "Encanto", yang dijadwalkan tayang pada tahun ini.
Bagi Lehtomaki, bekerja di sebuah proyek animasi musikal sangatlah menantang sekaligus menyenangkan bagi dirinya yang merupakan seorang animator.
"Musikal bagiku adalah sebuah perantara baru untuk menyampaikan sebuah cerita selain melalui dialog. Ada 'jiwa' di karakter ketika mereka bernyanyi dari hati mereka, meskipun dari sisi teknis, animasi musikal adalah hal yang sangat susah, karena tak hanya ada musik dan ritme, kita juga harus beri perhatian pada pergerakan ketika mereka menyanyi," kata Lehtomaki kepada ANTARA, ditulis pada Minggu.
"Ketika dialog normal, kita hanya menyocokkan audio pengisi suara saja, namun, ketika mereka menyanyi, semuanya bergerak -- bagaimana mereka mengambil napas di waktu tertentu, mulut mereka... Secara teknis, ini sangat detail namun juga menyenangkan buat kami sebagai animator," ujarnya menambahkan.
Tantangan lain disebutkan oleh rekan Lehtomaki, Renato dos Anjos, yang mengatakan bahwa mengerjakan sebuah proyek film animasi besar di tengah pandemi memiliki kesan tersendiri baginya.
"(Situasi) Ini sangat tidak terduga, namun kita beradaptasi dengan cepat sebagai sebuah tim walaupun harus bekerja dari rumah. Tantangan terbesar adalah komunikasi, dimana kami harus memastikan semua kru bisa mengikuti rapat produksi dan lainnya bersama," kata dos Anjos.
Inspirasi dan representasi
Koreografer Kai Martinez memiliki pandangan yang menarik soal "Encanto". Bagi Martinez, film ini terasa begitu dekat dengannya karena mengambil latar di Kolombia, dan menghadirkan begitu banyak aspek kultural, keberagaman, dan inklusivitas.
"Aku menangis (ketika terlibat dalam film ini). Aku tidak bisa percaya kalau Disney akan membuat film yang mengambil latar di Kolombia, aku sangat tidak menyangkanya. Aku menerima tawaran itu dengan bangga," kata Martinez.
"Encanto" (2021). (ANTARA/Walt Disney Animation Studios)
"Aku sangat bersyukur terus mengikuti mimpiku sebagai seorang penari, koreografer, dan Disney memberikan kesempatan untukku merepresentasikan budayaku dan melakukan sesuatu yang begitu aku sukai," ujarnya menambahkan.
Martinez yang juga berperan sebagai konsultan budaya Kolombia untuk film "Encanto" itu mengatakan, dirinya merasa tertantang untuk merepresentasikan budayanya dengan akurat, bersama dengan keberagaman dari pergerakan dan tarian buatannya.
"Aku melakukan banyak iset tentang tarian, musik, sejarah, gaya tariannya, dan aku menyampaikan itu semua ke sutradara dan animator untuk memastikan apakah itu semua tercermin secara akurat," kata dia.
"Dan aku merasa terhormat. Rasanya seperti bisa bercerita dengan aspek budaya Kolombia, dengan karierku sebagai seorang koreografer dan penari, sekaligus aku belajar banyak hal baru pula dari proyek ini," imbuhnya.
Saat ditanya mengenai bagaimana cerita berfokus pada Mirabel Madrigal -- seorang gadis yang tidak memiliki bakat khusus dari keluarga besar yang dianugerahi talenta spesial tertentu, Martinez mengatakan dirinya senang cerita tentang pencarian jati diri ini disampaikan dari sudut pandang Mirabel.
"Film ini sangat spesial untukku. Mirabel sangat quirky dan dia sangat mudah untuk dicintai. Dunia akan jatuh cinta dengannya, keluarganya, dan semuanya yang terrepresentasikan," kata Martinez.
"Film ini menceritakan tentang keberagaman manusia dan kultur dan aku pikir ini adalah sesuatu yang kita bisa relate, terlepas apapun ras kita. Keunikan dan perbedaan setiap individu adalah kekuatan kita, dan itu sangat penting untuk diketahui," ujarnya menambahkan.
Di sisi lain, sebelum mengakhiri wawancara, Kira Lehtomaki membagi beberapa kiat untuk para pencerita (storytellers) dan animator di Indonesia untuk terus semangat berkarya.
"Hal pertama yang terpenting adalah jangan lelah untuk terus belajar. Dunia animasi sangatlah susah dan menantang, sehingga penting bagi kita yang menjalaninya untuk teguh dan tekun belajar hal-hal baru," kata Lehtomaki.
"Hal kedua, temukan seseorang yang bisa menjadi orang untuk memandumu, tunjukan karyamu ke dia, dan dapatkan umpan balik. Itu adalah hal yang kita lakukan sehari-hari sebagai seorang animator," imbuhnya.
Lehtomaki menambahkan, "Aku tahu kita adalah kritikus yang paling parah untuk diri kita sendiri. Sehingga penting juga untuk kita meminta bantuan orang lain, dan kita sebagai tim tidak bisa bekerja sendirian. Ini adalah kerja kita bersama untuk menyampaikan sebuah cerita."
"Encanto"
"Encanto" bercerita tentang keluarga Madrigal, sebuah keluarga yang tinggal di rumah ajaib yang tersembunyi di daerah pegunungan Kolombia, tepatnya di Encanto, sebuah kota penuh warna yang memukau.
Film ini menghadirkan Stephanie Beatriz sebagai pengisi suara karakter Mirabel, seorang gadis berusia 15 tahun yang berusaha untuk beradaptasi di dalam keluarganya sendiri.
Di film ini, keajaiban Encanto memberikan setiap anggota keluarga Mirabel kemampuan spesial, mulai dari tenaga super hingga kemampuan untuk menyembuhkan – semua anak memiliki keunikannya masing-masing, kecuali Mirabel.
Hingga suatu hari, Mirabel menyadari bahwa keajaiban Encanto mulai terancam, dan harapan terakhir keluarga Madrigal justru ada di tangannya, satu-satunya anggota keluarga yang tidak memiliki kemampuan spesial.
Deretan pengisi suara lainnya dalam film ini juga termasuk María Cecilia Botero, Wilmer Valderrama, Adassa, Diane Guerrero, Mauro Castillo, Angie Cepeda, Jessica Darrow, Rhenzy Feliz dan Carolina Gaitan.
"Encanto" disutradarai oleh Byron Howard dan Jared Bush, dengan Charise Castro Smith sebagai ko-sutradara, serta Clark Spencer dan Yvett Merino sebagai produser.
Para pembuat film menggarap "Encanto" dengan Kolombia sebagai inspirasi utama mereka. Selain melakukan perjalanan riset ke Kolombia, para pembuat film juga berkolaborasi dengan konsultan-konsultan ahli untuk mengembangkan kisah dan membantu dalam proses produksi film ini.
"Encanto" dijadwalkan untuk rilis di bioskop-bioskop favorit para penggemar film pada November 2021.
Bagi Lehtomaki, bekerja di sebuah proyek animasi musikal sangatlah menantang sekaligus menyenangkan bagi dirinya yang merupakan seorang animator.
"Musikal bagiku adalah sebuah perantara baru untuk menyampaikan sebuah cerita selain melalui dialog. Ada 'jiwa' di karakter ketika mereka bernyanyi dari hati mereka, meskipun dari sisi teknis, animasi musikal adalah hal yang sangat susah, karena tak hanya ada musik dan ritme, kita juga harus beri perhatian pada pergerakan ketika mereka menyanyi," kata Lehtomaki kepada ANTARA, ditulis pada Minggu.
"Ketika dialog normal, kita hanya menyocokkan audio pengisi suara saja, namun, ketika mereka menyanyi, semuanya bergerak -- bagaimana mereka mengambil napas di waktu tertentu, mulut mereka... Secara teknis, ini sangat detail namun juga menyenangkan buat kami sebagai animator," ujarnya menambahkan.
Tantangan lain disebutkan oleh rekan Lehtomaki, Renato dos Anjos, yang mengatakan bahwa mengerjakan sebuah proyek film animasi besar di tengah pandemi memiliki kesan tersendiri baginya.
"(Situasi) Ini sangat tidak terduga, namun kita beradaptasi dengan cepat sebagai sebuah tim walaupun harus bekerja dari rumah. Tantangan terbesar adalah komunikasi, dimana kami harus memastikan semua kru bisa mengikuti rapat produksi dan lainnya bersama," kata dos Anjos.
Inspirasi dan representasi
Koreografer Kai Martinez memiliki pandangan yang menarik soal "Encanto". Bagi Martinez, film ini terasa begitu dekat dengannya karena mengambil latar di Kolombia, dan menghadirkan begitu banyak aspek kultural, keberagaman, dan inklusivitas.
"Aku menangis (ketika terlibat dalam film ini). Aku tidak bisa percaya kalau Disney akan membuat film yang mengambil latar di Kolombia, aku sangat tidak menyangkanya. Aku menerima tawaran itu dengan bangga," kata Martinez.
"Aku sangat bersyukur terus mengikuti mimpiku sebagai seorang penari, koreografer, dan Disney memberikan kesempatan untukku merepresentasikan budayaku dan melakukan sesuatu yang begitu aku sukai," ujarnya menambahkan.
Martinez yang juga berperan sebagai konsultan budaya Kolombia untuk film "Encanto" itu mengatakan, dirinya merasa tertantang untuk merepresentasikan budayanya dengan akurat, bersama dengan keberagaman dari pergerakan dan tarian buatannya.
"Aku melakukan banyak iset tentang tarian, musik, sejarah, gaya tariannya, dan aku menyampaikan itu semua ke sutradara dan animator untuk memastikan apakah itu semua tercermin secara akurat," kata dia.
"Dan aku merasa terhormat. Rasanya seperti bisa bercerita dengan aspek budaya Kolombia, dengan karierku sebagai seorang koreografer dan penari, sekaligus aku belajar banyak hal baru pula dari proyek ini," imbuhnya.
Saat ditanya mengenai bagaimana cerita berfokus pada Mirabel Madrigal -- seorang gadis yang tidak memiliki bakat khusus dari keluarga besar yang dianugerahi talenta spesial tertentu, Martinez mengatakan dirinya senang cerita tentang pencarian jati diri ini disampaikan dari sudut pandang Mirabel.
"Film ini sangat spesial untukku. Mirabel sangat quirky dan dia sangat mudah untuk dicintai. Dunia akan jatuh cinta dengannya, keluarganya, dan semuanya yang terrepresentasikan," kata Martinez.
"Film ini menceritakan tentang keberagaman manusia dan kultur dan aku pikir ini adalah sesuatu yang kita bisa relate, terlepas apapun ras kita. Keunikan dan perbedaan setiap individu adalah kekuatan kita, dan itu sangat penting untuk diketahui," ujarnya menambahkan.
Di sisi lain, sebelum mengakhiri wawancara, Kira Lehtomaki membagi beberapa kiat untuk para pencerita (storytellers) dan animator di Indonesia untuk terus semangat berkarya.
"Hal pertama yang terpenting adalah jangan lelah untuk terus belajar. Dunia animasi sangatlah susah dan menantang, sehingga penting bagi kita yang menjalaninya untuk teguh dan tekun belajar hal-hal baru," kata Lehtomaki.
"Hal kedua, temukan seseorang yang bisa menjadi orang untuk memandumu, tunjukan karyamu ke dia, dan dapatkan umpan balik. Itu adalah hal yang kita lakukan sehari-hari sebagai seorang animator," imbuhnya.
Lehtomaki menambahkan, "Aku tahu kita adalah kritikus yang paling parah untuk diri kita sendiri. Sehingga penting juga untuk kita meminta bantuan orang lain, dan kita sebagai tim tidak bisa bekerja sendirian. Ini adalah kerja kita bersama untuk menyampaikan sebuah cerita."
"Encanto"
"Encanto" bercerita tentang keluarga Madrigal, sebuah keluarga yang tinggal di rumah ajaib yang tersembunyi di daerah pegunungan Kolombia, tepatnya di Encanto, sebuah kota penuh warna yang memukau.
Film ini menghadirkan Stephanie Beatriz sebagai pengisi suara karakter Mirabel, seorang gadis berusia 15 tahun yang berusaha untuk beradaptasi di dalam keluarganya sendiri.
Di film ini, keajaiban Encanto memberikan setiap anggota keluarga Mirabel kemampuan spesial, mulai dari tenaga super hingga kemampuan untuk menyembuhkan – semua anak memiliki keunikannya masing-masing, kecuali Mirabel.
Hingga suatu hari, Mirabel menyadari bahwa keajaiban Encanto mulai terancam, dan harapan terakhir keluarga Madrigal justru ada di tangannya, satu-satunya anggota keluarga yang tidak memiliki kemampuan spesial.
Deretan pengisi suara lainnya dalam film ini juga termasuk María Cecilia Botero, Wilmer Valderrama, Adassa, Diane Guerrero, Mauro Castillo, Angie Cepeda, Jessica Darrow, Rhenzy Feliz dan Carolina Gaitan.
"Encanto" disutradarai oleh Byron Howard dan Jared Bush, dengan Charise Castro Smith sebagai ko-sutradara, serta Clark Spencer dan Yvett Merino sebagai produser.
Para pembuat film menggarap "Encanto" dengan Kolombia sebagai inspirasi utama mereka. Selain melakukan perjalanan riset ke Kolombia, para pembuat film juga berkolaborasi dengan konsultan-konsultan ahli untuk mengembangkan kisah dan membantu dalam proses produksi film ini.
"Encanto" dijadwalkan untuk rilis di bioskop-bioskop favorit para penggemar film pada November 2021.