Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Rumah warga di Dusun Lendang Paok, Desa Selebung, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat ludes terbakar, diduga akibat arus pendek listrik, Rabu (20/10) malam.
Kapolsek Batukliang, Iptu Gede Gisiyasa, Kamis, mengatakan, dalam peristiwa kebakaran yang menimpa rumah korban Sahdan (50) tersebut, tidak ada korban jiwa.
Namun, semua harta benda temasuk barang berharga lainnya ikut terbakar.
"Tidak ada korban jiwa," katanya kepada wartawan.
Baca juga: Puluhan pelajar di Praya Barat Lombok Tengah keracunan makanan
Peristiwa itu bermula saat istri korban ke luar rumah dan melihat ada percikan api di atas atap rumahnya. Kemudian memanggil suaminya untuk segera memadamkan api tersebut, tetapi karena api dengan cepat merambat ke sebagian atap, korban tidak bisa memadamkan api tersebut.
"Api begitu cepat membakar atap rumah korban," katanya.
Kemudian korban berteriak minta tolong dan beberapa warga sekitar berdatangan untuk membantu memadamkan api tersebut dengan alat seadanya sampai api tersebut berhasil dipadamkan.
"Mobil pemadam kebakaran sebanyak dua unit datang membantu membersihkan puing-puing bekas kebakaran tersebut agar tidak menimbulkan percikan api kembali," katanya.
Adapun kerugian yang dialami akibat peristiwa kebakaran tersebut antara lain tempat tidur, kursi, lemari, uang Rp20 juta, televisi, dan padi dua kuintal.
"Dugaan terjadinya kebakaran tersebut, disebabkan akibat terjadinya konsleting listrik dari sambungan yang ada di atap rumah korban," katanya.
Kapolsek Batukliang, Iptu Gede Gisiyasa, Kamis, mengatakan, dalam peristiwa kebakaran yang menimpa rumah korban Sahdan (50) tersebut, tidak ada korban jiwa.
Namun, semua harta benda temasuk barang berharga lainnya ikut terbakar.
"Tidak ada korban jiwa," katanya kepada wartawan.
Baca juga: Puluhan pelajar di Praya Barat Lombok Tengah keracunan makanan
Peristiwa itu bermula saat istri korban ke luar rumah dan melihat ada percikan api di atas atap rumahnya. Kemudian memanggil suaminya untuk segera memadamkan api tersebut, tetapi karena api dengan cepat merambat ke sebagian atap, korban tidak bisa memadamkan api tersebut.
"Api begitu cepat membakar atap rumah korban," katanya.
Kemudian korban berteriak minta tolong dan beberapa warga sekitar berdatangan untuk membantu memadamkan api tersebut dengan alat seadanya sampai api tersebut berhasil dipadamkan.
"Mobil pemadam kebakaran sebanyak dua unit datang membantu membersihkan puing-puing bekas kebakaran tersebut agar tidak menimbulkan percikan api kembali," katanya.
Adapun kerugian yang dialami akibat peristiwa kebakaran tersebut antara lain tempat tidur, kursi, lemari, uang Rp20 juta, televisi, dan padi dua kuintal.
"Dugaan terjadinya kebakaran tersebut, disebabkan akibat terjadinya konsleting listrik dari sambungan yang ada di atap rumah korban," katanya.