Sembalun, Lombok Timur (ANTARA) - Kepala Sekolah SMPN 1 Sembalun, Zainudin SPd menyesalkan dugaan terhadap video mesum sejumlah pelajar SMPN 1 Sembalun yang beredar yang viral di media sosial.
"Sangat kita sayangkan, karena faktanya tidak seperti video yang viral di medsos," kata Zainudin, saat dikonfirmasi, Senin.
Ya kita tidak pungkiri didalam video itu siswa, siswi kami, tapi mereka tidak berbuat mesum seperti anggapan orang. Kami langsung memanggil semuanya termasuk orang tua dan didampingi oleh kadus untuk mengkelarifikasi, terang Zainudin.
Adapun kronologis video tersebut, kata Zainudin, Sekitar pukul 12.00 Wita, salah seorang siswi mengajak siswi lainnya mencari buah are utuk dirujak (Sambel buah are-red) menggunakan sepeda motor.
Setelah mengambil buah are disekitaran lokasi datang dua orang siwa bersama satu temannya cowok menggunakan sepeda motor juga, di antara ketiga siswa itu salah seorang ingin mengungkapkan perasaan suka sama si cewek.
Tapi si cowok malu mengungkapkan perasaannya di depan teman-temannya, begitu juga si cewek, dan pada ahirnya disuruhlah berduaan oleh teman-temannya, namun tidak begitu jauh.
Lalu salah seorang siswa mengambil bunga kempaitan (Bunga lokal) diberikan ke temannya itu untuk dijadikan sebagai tanda sukanya sama si cewek.
Pada momen itulah saat si cowok memberikan si cewek bunga tersebut, direkam (Pengambilan gambar Video) oleh temannya sendiri dari posisi belakang si cowok berhadapan dengan si cewek dengan jarak sekitar 5 meter.
Selang beberapa detik setelah si cowok memberikan si cewek bunga tersebut, mereka langsung pulang.
"Kalau kita analisa dari keterangan mereka, tidak mungkin mereka berbuat seperti diduga oleh masyarakat. Hanya sekadar ngasih bunga, malah pegnagan tangan pun mereka tidak sempat," tutur Zainudin.
"Itu keterangan mereka saat kita klarifikasi atau konfirmasi, bersama orang tuanya disekolah," imbuh Zainudin.
Tidak dipungkiri sambungnya, dalam gambar di video itu si cowok memperbaiki celananya setelah mereka bubar hendak pulang. Kemungkinan itulah menyebabkan masyarakat berasumsi telah melakukan hal yang dilarang oleh agama.
"Sekali lagi saya tegaskan, mereka tidak berbuat hal yang melanggar norma-norma Agama. Karena di lokasi bukan hanya mereke berdua di sana", tegasnya.
Adapun mengenai orang yang upload video tersebut, diserahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga siswa dan siswi setempat karena kejadian itu di luar jam sekolah.
"Keberlanjutan masalah ini, kami serahkan sepenuhnya keorang tua wali murid. Meski demikian kita punya tanggung jawab yang sama, untuk mengontrol anak-anak kita," katanya.
"Sangat kita sayangkan, karena faktanya tidak seperti video yang viral di medsos," kata Zainudin, saat dikonfirmasi, Senin.
Ya kita tidak pungkiri didalam video itu siswa, siswi kami, tapi mereka tidak berbuat mesum seperti anggapan orang. Kami langsung memanggil semuanya termasuk orang tua dan didampingi oleh kadus untuk mengkelarifikasi, terang Zainudin.
Adapun kronologis video tersebut, kata Zainudin, Sekitar pukul 12.00 Wita, salah seorang siswi mengajak siswi lainnya mencari buah are utuk dirujak (Sambel buah are-red) menggunakan sepeda motor.
Setelah mengambil buah are disekitaran lokasi datang dua orang siwa bersama satu temannya cowok menggunakan sepeda motor juga, di antara ketiga siswa itu salah seorang ingin mengungkapkan perasaan suka sama si cewek.
Tapi si cowok malu mengungkapkan perasaannya di depan teman-temannya, begitu juga si cewek, dan pada ahirnya disuruhlah berduaan oleh teman-temannya, namun tidak begitu jauh.
Lalu salah seorang siswa mengambil bunga kempaitan (Bunga lokal) diberikan ke temannya itu untuk dijadikan sebagai tanda sukanya sama si cewek.
Pada momen itulah saat si cowok memberikan si cewek bunga tersebut, direkam (Pengambilan gambar Video) oleh temannya sendiri dari posisi belakang si cowok berhadapan dengan si cewek dengan jarak sekitar 5 meter.
Selang beberapa detik setelah si cowok memberikan si cewek bunga tersebut, mereka langsung pulang.
"Kalau kita analisa dari keterangan mereka, tidak mungkin mereka berbuat seperti diduga oleh masyarakat. Hanya sekadar ngasih bunga, malah pegnagan tangan pun mereka tidak sempat," tutur Zainudin.
"Itu keterangan mereka saat kita klarifikasi atau konfirmasi, bersama orang tuanya disekolah," imbuh Zainudin.
Tidak dipungkiri sambungnya, dalam gambar di video itu si cowok memperbaiki celananya setelah mereka bubar hendak pulang. Kemungkinan itulah menyebabkan masyarakat berasumsi telah melakukan hal yang dilarang oleh agama.
"Sekali lagi saya tegaskan, mereka tidak berbuat hal yang melanggar norma-norma Agama. Karena di lokasi bukan hanya mereke berdua di sana", tegasnya.
Adapun mengenai orang yang upload video tersebut, diserahkan sepenuhnya kepada pihak keluarga siswa dan siswi setempat karena kejadian itu di luar jam sekolah.
"Keberlanjutan masalah ini, kami serahkan sepenuhnya keorang tua wali murid. Meski demikian kita punya tanggung jawab yang sama, untuk mengontrol anak-anak kita," katanya.