Mataram (ANTARA) - Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan belum menemukan dua orang remaja yang hilang terseret arus Sungai Jangkuk, di Taman Wisata Alam Tibu Atas, Desa Buwun Sejati, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis (4/11).

"Kedua korban belum berhasil ditemukan hingga hari kedua pencarian," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram Nanang Sigit PH, melalui Humas Basarnas Mataram I Gusti Lanang Wiswananda, ketika dihubungi di Mataram, Jumat.

Ia menyebutkan tim SAR gabungan yang terlibat dalam proses pencarian korban berasa dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram sebanyak tujuh orang. Selain itu, dari anggota TNI-Polri, dan unsur masyarakat setempat.

Proses pencarian dilakukan dengan menyisir aliran Sungai Jangkuk. Wilayah pencarian diperluas hingga Punikan, Desa Lingsar, atau sepanjang 4,8 kilometer dari lokasi kejadian pertama.
Dalam proses pencarian, kata Lanang pihaknya menghadapi kendala arus air sungai yang cukup deras dan warna air yang kecoklatan karena berlumpur, sehingga menyulitkan untuk melihat tubuh manusia.

"Debit air sungai meningkat dan arusnya deras karena kondisi pada saat pencarian sedang hujan. Itu juga yang menjadi kendala tim SAR untuk melakukan penyelaman," ujarnya.

Ia mengatakan upaya pencarian kedua korban akan dilanjutkan pada Sabtu (6/11). Upaya penyisiran aliran sungai tetap dilakukan dan memeriksa lokasi-lokasi yang dicurigai, serta menyebarkan informasi kepada warga sekitar serta group potensi SAR.

Seperti diberitakan, satu orang meninggal dunia dan dua remaja lainnya hilang akibat terseret arus Sungai Jangkuk ketika sedang mandi di Taman Wisata Alam Tibu Atas, Desa Buwun Sejati, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis, pukul 12.00 WITA

Korban meninggal dunia atas nama Ayat (17), sedangkan korban yang berhasil diselamatkan dalam kondisi pingsan bernama Umam (17). Sementara dua korban yang masih dalam pencarian, yakni Erik (17), dan Andre Firmansyah (20). Semua korban berasal dari Lingkungan Karang Bata, Kelurahan Abian Tubuh, Kota Mataram.
 

Pewarta : Awaludin
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024