Mataram (ANTARA) - Tim SAR berhasil menemukan dua mayat remaja asal Abian Tubuh, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, terapung di perairan laut Ampenan, Sabtu pagi, sekitar pukul 07.00 WITA.
Dua orang remaja bernama Erik (17), dan Andre Firmansyah (20), tersebut hilang sejak tiga hari lalu hilang terseret arus Sungai Jangkuk, di Taman Wisata Alam Tibu Atas, Desa Buwun Sejati, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis (4/11).
"Kedua mayat yang kita evakuasi di perairan pantai Ampenan, memang benar korban yang kita cari, berdasarkan keterangan daru pihak keluarga," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram Nanang Sigit PH, melalui Humas Basarnas Mataram I Gusti Lanang Wiswananda, ketika dihubungi di Mataram, Sabtu.
kedua korban dievakuasi ke Pelabuhan Lembar menggunakan Rubber Boat untuk memudahkan penanganan jenazah ke rumah duka.
Seperti diberitakan, satu orang meninggal dunia dan dua remaja lainnya hilang akibat terseret arus Sungai Jangkok di Taman Wisata Alam Tibu Atas, Desa Buwun Sejati, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis (4/11), pukul 12.00 WITA.
Ia menyebutkan korban meninggal dunia atas nama Ayat (17), sedangkan korban yang berhasil diselamatkan dalam kondisi pingsan bernama Umam (17). Sementara dua korban yang masih dalam pencarian, yakni Erik (17), dan Andre Firmansyah (20).
"Seluruh korban berasal dari Lingkungan Karang Bata, Kelurahan Abian Tubuh, Kota Mataram," ujar Lanang.
Berdasarkan laporan yang diterima, kata dia, peristiwa tersebut bermula dari 10 orang remaja datang berwisata di Taman Wisata Alam Tibu Atas, Dusun Batu Asak, Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, pada Kamis, sekitar pukul 11.50 WITA.
Dari 10 orang tersebut, empat orang mandi di air terjun sungai, namun keempat remaja itu terseret arus sungai yang tiba-tiba datang seperti air bah.
"Karena arus sungai tambah deras akibat hujan, semua korban terseret arus dan satu orang korban (Ayat) dapat diselamatkan namun meninggal di Puskesmas Suranadi saat diberikan pertolongan," ucap Lanang
Dua orang remaja bernama Erik (17), dan Andre Firmansyah (20), tersebut hilang sejak tiga hari lalu hilang terseret arus Sungai Jangkuk, di Taman Wisata Alam Tibu Atas, Desa Buwun Sejati, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis (4/11).
"Kedua mayat yang kita evakuasi di perairan pantai Ampenan, memang benar korban yang kita cari, berdasarkan keterangan daru pihak keluarga," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram Nanang Sigit PH, melalui Humas Basarnas Mataram I Gusti Lanang Wiswananda, ketika dihubungi di Mataram, Sabtu.
kedua korban dievakuasi ke Pelabuhan Lembar menggunakan Rubber Boat untuk memudahkan penanganan jenazah ke rumah duka.
Seperti diberitakan, satu orang meninggal dunia dan dua remaja lainnya hilang akibat terseret arus Sungai Jangkok di Taman Wisata Alam Tibu Atas, Desa Buwun Sejati, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis (4/11), pukul 12.00 WITA.
Ia menyebutkan korban meninggal dunia atas nama Ayat (17), sedangkan korban yang berhasil diselamatkan dalam kondisi pingsan bernama Umam (17). Sementara dua korban yang masih dalam pencarian, yakni Erik (17), dan Andre Firmansyah (20).
"Seluruh korban berasal dari Lingkungan Karang Bata, Kelurahan Abian Tubuh, Kota Mataram," ujar Lanang.
Berdasarkan laporan yang diterima, kata dia, peristiwa tersebut bermula dari 10 orang remaja datang berwisata di Taman Wisata Alam Tibu Atas, Dusun Batu Asak, Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, pada Kamis, sekitar pukul 11.50 WITA.
Dari 10 orang tersebut, empat orang mandi di air terjun sungai, namun keempat remaja itu terseret arus sungai yang tiba-tiba datang seperti air bah.
"Karena arus sungai tambah deras akibat hujan, semua korban terseret arus dan satu orang korban (Ayat) dapat diselamatkan namun meninggal di Puskesmas Suranadi saat diberikan pertolongan," ucap Lanang