Mataram (ANTARA) - Jalan di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Jumat pagi, kembali amblas menjelang pelaksanaan World Superbike (WSBK).

Kawasan tersebut menjadi salah satu lokasi yang akan diburu para penggemar otomotif mengingat fasilitas hotelnya yang sudah lengkap sejak lama.

Dari pantauan ANTARA, Jumat pagi, jalan amblas tersebut berada bahu di sebelah kiri jalan dari arah Kota Mataram atau tepatnya di atas Pantai Senggigi.

Peristiwa longsor itu sempat menimbulkan kemacetan di ruas jalan, karena pengendara harus berhati-hati melintasi jalan provinsi tersebut.

Longsoran itu sampai ke besi pembatas jalan yang tepat di bawahnya laut perairan Senggigi hingga jika tidak segera di atasi, akan memakan setengah ruas jalan tersebut. Mengingat tidak menutup kemungkinan longsoran akan terus terjadi di tengah curah hujan yang tinggi di Lombok saat ini.

"Longsoran diperkirakan terjadi pada Kamis (11/11) malam saat hujan tengah lebat," kata salah seorang warga setempat, Mulyati.

Ia menyebutkan sebelumnya ruas jalan itu juga sudah amblas, tapi belum selesai diperbaiki. Kemudian diperparah dengan curah hujan yang tinggi sejak dua pekan lalu.

Diharapkan, jalan longsor itu harus segera diperbaiki secepatnya karena dikhawatirkan akan semakin melebar.

Sementara itu, Wida, pengendara yang melintasi jalan tersebut, menyebutkan longsoran sebenarnya ada di tiga lokasi, yakni, di Batu Layar, Senggigi dan dekat Hotel Pacific.

"Yang di atas Pantai Senggigi inilah yang paling parah, saya juga suka ngeri setiap melintasinya," katanya.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat mulai menyelidiki dua proyek penataan kawasan di Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, yang diduga bermasalah dalam pengerjaannya.

Dirreskrimsus Polda NTB Kombes Pol I Gusti Putu Gede Ekawana di Mataram, Rabu (10/2) mengatakan, penyelidikannya ini berawal dari bencana longsor yang mengakibatkan sebagian badan jalan di tebing Jalan Raya Senggigi dekat Cafe Alberto tersebut ambruk.

"Penyelidikannya masih proses puldata (pengumpulan data) dan pulbaket (pengumpulan bahan keterangan)," kata Ekawana.

Dalam penyelidikannya, Ekawana menugaskan Tim Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB. Surat perintah penyelidikannya, lanjutnya, telah diterbitkan.

Tim yang turun dalam penyelidikan ini juga dikatakan Ekawana telah mengecek kondisi pekerjaan proyek yang berada di titik longsor.

"Di sana tidak dibuatkan tanggul penyangga tanah penopang struktur beton pekerjaan," ujarnya.

Pewarta : Riza Fahriza
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024