Mataram (ANTARA) - Mobil listrik karya SMKN 3 Mataram, Nusa Tenggara Barat yang diberi nama R-One SMEKTI tampil pada acara Indonesia Motor Show (IEMS) 2021 di Tangerang.
Pada acara yang dibuka oleh Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Bapak Jendral (Pur) Moeldoko di Gedung Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Serpong Tangerang itu, Mobil Listrik hasil garapan siswa - siswa SMK ini tampil dengan mengusung konsep mobil E-Formula.
Mobil Listrik (Molis) yang dibina oleh PLN Peduli melalui Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara itu mendapat perhatian dan antusiasme dari beberapa pengunjung. Hal tersebut dikarenakan SMKN 3 Mataram menjadi satu satunya Sekolah Menengah yang mendapat undangan dari BRIN untuk ikut memamerkan hasil karyanya pada ajang yang bertaraf nasional tersebut.
General Manager Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara Josua Simanungkalit mengatakan bahwa keikut sertaan molis R-One SMEKTI pada ajang nasional tersebut merupakan wujud nyata dukungan PLN melalui PLN Peduli pada dunia pendidikan, dan program ini sejalan dengan transformasi PLN dalam mengkampanyekan program electrifying lifestyle.
"Apabila melihat era kedepan, kendaraan listrik menjadi sebuah keniscayaan, dan apa yang di tunjukkan oleh anak-anak SMK ini menunjukkan bahwa SDM kita itu siap untuk era electric vehicle", kata Josua.
Prof Eniya L Dewi, peneliti senior BRIN menuturkan bahwa hasil karya SMKN 3 Mataram ini menunjukkan bahwa kita sudah mampu melakukan konversi dari teknologi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik.
"Pendekatan seperti ini yang harus diperbanyak, kemudian dikembangkan, kemampuan untuk mengkonversi menjadi awal untuk memulai, dan apresiasi untuk PLN yang bersedia mendukung pengembangan ini dan dimulai di dunia sekolah menengah", ujar Eniya.
Hal senada juga disampaikan peneliti senior BPPT, Ganesha Tri Chandrasa, bahwa inisiasi untuk memulai konversi kendaraan konvensional dimulai dari dunia pendidikan.
"Ke depan, SMKN 3 Mataram akan kita coba proyeksikan untuk menjadi pilot projek dalam hal mengkonversi kendaraan listrik di Indonesia timur, dan PLN telah memulainya. Saya berharap kolaborasi kedepan jadi lebih mantap", sebut Ganesha.
Kepala sekolah SMKN 3 Mataram, Ruju Rahmad menambahkan bahwa suatu kebanggan tersendiri anak - anak didik kami ikut ambil bagian pada even yang bertaraf nasional.
"Tentunya ini merupakan sebuah kebanggan tersendiri. Kami berterimakasih kepada PLN yang sejak awal mendukung kami dan ambil bagian dalam proses pengembangan siswa di sekolah kami" kata Ruju.
Untuk diketahui bahwa mobil listrik karya siswa SMKN 3 Mataram memiliki spesifikasi dengan kapasitas motor penggerak 5 KW, dengan kapasitas baterai 72 V/100 ah dan tenaga disalurkan ke sistem penggerak depan 4 kecepatan, memiliki kemampuan kecepatan 50 - 60 km/h dengan jarak tempuh mencapai 90 km.
Pada acara yang dibuka oleh Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Bapak Jendral (Pur) Moeldoko di Gedung Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Serpong Tangerang itu, Mobil Listrik hasil garapan siswa - siswa SMK ini tampil dengan mengusung konsep mobil E-Formula.
Mobil Listrik (Molis) yang dibina oleh PLN Peduli melalui Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara itu mendapat perhatian dan antusiasme dari beberapa pengunjung. Hal tersebut dikarenakan SMKN 3 Mataram menjadi satu satunya Sekolah Menengah yang mendapat undangan dari BRIN untuk ikut memamerkan hasil karyanya pada ajang yang bertaraf nasional tersebut.
General Manager Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara Josua Simanungkalit mengatakan bahwa keikut sertaan molis R-One SMEKTI pada ajang nasional tersebut merupakan wujud nyata dukungan PLN melalui PLN Peduli pada dunia pendidikan, dan program ini sejalan dengan transformasi PLN dalam mengkampanyekan program electrifying lifestyle.
"Apabila melihat era kedepan, kendaraan listrik menjadi sebuah keniscayaan, dan apa yang di tunjukkan oleh anak-anak SMK ini menunjukkan bahwa SDM kita itu siap untuk era electric vehicle", kata Josua.
Prof Eniya L Dewi, peneliti senior BRIN menuturkan bahwa hasil karya SMKN 3 Mataram ini menunjukkan bahwa kita sudah mampu melakukan konversi dari teknologi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik.
"Pendekatan seperti ini yang harus diperbanyak, kemudian dikembangkan, kemampuan untuk mengkonversi menjadi awal untuk memulai, dan apresiasi untuk PLN yang bersedia mendukung pengembangan ini dan dimulai di dunia sekolah menengah", ujar Eniya.
Hal senada juga disampaikan peneliti senior BPPT, Ganesha Tri Chandrasa, bahwa inisiasi untuk memulai konversi kendaraan konvensional dimulai dari dunia pendidikan.
"Ke depan, SMKN 3 Mataram akan kita coba proyeksikan untuk menjadi pilot projek dalam hal mengkonversi kendaraan listrik di Indonesia timur, dan PLN telah memulainya. Saya berharap kolaborasi kedepan jadi lebih mantap", sebut Ganesha.
Kepala sekolah SMKN 3 Mataram, Ruju Rahmad menambahkan bahwa suatu kebanggan tersendiri anak - anak didik kami ikut ambil bagian pada even yang bertaraf nasional.
"Tentunya ini merupakan sebuah kebanggan tersendiri. Kami berterimakasih kepada PLN yang sejak awal mendukung kami dan ambil bagian dalam proses pengembangan siswa di sekolah kami" kata Ruju.
Untuk diketahui bahwa mobil listrik karya siswa SMKN 3 Mataram memiliki spesifikasi dengan kapasitas motor penggerak 5 KW, dengan kapasitas baterai 72 V/100 ah dan tenaga disalurkan ke sistem penggerak depan 4 kecepatan, memiliki kemampuan kecepatan 50 - 60 km/h dengan jarak tempuh mencapai 90 km.