Mataram (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Iqbal menerima catatan perihal pengamanan ajang Asia Talent Cup (ATC) dan World Superbike (WSBK) 2021 dari Dorna Sports.
"Ada beberapa variabel yang sudah di-'list' Dorna, yang sudah saya terima. Nantinya saya akan duduk bareng dengan MGPA dan ITDC sebagai yang punya sirkuit, juga berbagai kementerian dan lembaga," kata Iqbal di Mataram, Senin.
Catatan tersebut dikatakan Iqbal, berkaitan dengan hasil evaluasi yang ke depannya akan dipersiapkan lebih baik lagi untuk pengamanan MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika.
Pertimbangan jumlah pengunjung yang prediksinya akan lebih banyak dari perhelatan ATC dan WSBK 2021, menjadi dasar peningkatan pengamanan.
"Semua nanti akan dikonsolidasikan, strategi apa yang harus kita kuatkan saat MotoGP khususnya pada ring 1 dan ring 2," ujarnya.
Pada perhelatan ATC dan WSBK 2021 yang digelar pertengahan November lalu, TNI-Polri melakukan pengamanan hingga ke ring (lapisan pengamanan) 2, yakni mulai dari pagar luar sirkuit hingga areal paddock pebalap.
Dalam aturan pengamanan sirkuit kelas internasional, ring 2 seharusnya menjadi tanggung jawab penyelenggara. Sedangkan untuk aparat keamanan dari pihak pemerintah, hanya berada di lapisan pengamanan 3, terbatas hingga pagar luar sirkuit.
Namun karena pihak penyelenggara dari Dorna Sports dan MGPA kewalahan mengatasi penonton yang masuk ke gerbang areal sirkuit dan areal hiburan di ring 1 yang berada di tengah areal balap, TNI-Polri terpaksa masuk membantu pengamanan.
Terkait hal tersebut, Kapolda NTB mengaku telah membicarakannya kepada pihak penyelenggara, Dorna Sports dan MGPA.
"Memang ini penting bagi penyelenggara dan secara terpisah saya sudah berbicara dengan Dorna," katanya.
"Ada beberapa variabel yang sudah di-'list' Dorna, yang sudah saya terima. Nantinya saya akan duduk bareng dengan MGPA dan ITDC sebagai yang punya sirkuit, juga berbagai kementerian dan lembaga," kata Iqbal di Mataram, Senin.
Catatan tersebut dikatakan Iqbal, berkaitan dengan hasil evaluasi yang ke depannya akan dipersiapkan lebih baik lagi untuk pengamanan MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika.
Pertimbangan jumlah pengunjung yang prediksinya akan lebih banyak dari perhelatan ATC dan WSBK 2021, menjadi dasar peningkatan pengamanan.
"Semua nanti akan dikonsolidasikan, strategi apa yang harus kita kuatkan saat MotoGP khususnya pada ring 1 dan ring 2," ujarnya.
Pada perhelatan ATC dan WSBK 2021 yang digelar pertengahan November lalu, TNI-Polri melakukan pengamanan hingga ke ring (lapisan pengamanan) 2, yakni mulai dari pagar luar sirkuit hingga areal paddock pebalap.
Dalam aturan pengamanan sirkuit kelas internasional, ring 2 seharusnya menjadi tanggung jawab penyelenggara. Sedangkan untuk aparat keamanan dari pihak pemerintah, hanya berada di lapisan pengamanan 3, terbatas hingga pagar luar sirkuit.
Namun karena pihak penyelenggara dari Dorna Sports dan MGPA kewalahan mengatasi penonton yang masuk ke gerbang areal sirkuit dan areal hiburan di ring 1 yang berada di tengah areal balap, TNI-Polri terpaksa masuk membantu pengamanan.
Terkait hal tersebut, Kapolda NTB mengaku telah membicarakannya kepada pihak penyelenggara, Dorna Sports dan MGPA.
"Memang ini penting bagi penyelenggara dan secara terpisah saya sudah berbicara dengan Dorna," katanya.