Mataram (ANTARA) - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Nusa Tenggara Barat mengajak masyarakat Kabupaten Bima tidak termakan kabar bohong atau hoaks mengenai vaksinasi COVID-19.
Kepala Binda NTB Wahyudi Adisiswanto dalam keterangan tertulis diterima di Mataram, Jumat, menyebutkan ia menyampaikan ajakan itu pada rangkaian ekspedisi percepatan vaksinasi di Kota Bima dan Kabupaten Bima.
Wahyudi Adisiswanto mengatakan ada dua poin penting yang perlu diketahui tentang COVID-19. Pertama, penyakit ini sangat berbahaya, tingkat kematian pun luar biasa.
"Gambarannya di lorong-lorong rumah sakit jenazah berjejer," ujarnya.
Kemudian yang kedua, pada November 2021 Indonesia sudah masuk kelompok 5 besar pengendalian perkembangan COVID-19 terbaik dunia, dengan cara masifnya program vaksinasi.
"Sampai ada informasi terakhir loh, bahwa Jerman angkat tangan mengendalikan COVID-19 gelombang ketiga. Negara maju saja kalah sama kita Indonesia negara berkembang," ucapnya.
Untuk itu melalui kegiatan vaksinasi yang dipusatkan di SMKN 3 Kota Bima dan SMAN 1 Woha Kabupaten Bima. Wahyudi mengimbau agar semua masyarakat di NTB mengikuti program vaksinasi agar pandemi ini bisa segera berakhir.
"Ajak semua keluarga dan kerabat, teman dan sahabat karena program vaksin itu sangat penting. Sehingga jika muncul varian baru, tubuh kita sudah kebal," jelasnya.
Oleh karena itu, Wahyudi menyampaikan apresiasi kepada seluruh komponen yang terlibat dalam upaya mendorong progres vaksinasi di NTB, pemerintah daerah, TNI-Polri.
Binda NTB juga menyampaikan apresiasi atas antusiasme pelajar dan jajaran SMKN 3 Kota Bima dan SMAN 1 Woha mengikuti vaksinasi massal door to door yang digelar BIN.
"Bulan-bulan kemarin masih banyak yang takut, sekarang sudah banyak yang kepingin divaksin. Ini luar biasa karena banyak faktor kenapa vaksin ini lamban. Tapi sekarang sudah hilang, tidak ada kendala lagi untuk divaksin," ujar Kabinda.
Wahyudi mengatakan COVID-19 adalah benar-benar terbukti, pada kisaran Mei-Juni 2021 seluruh rumah sakit di Indonesia penuh dengan jenazah akibat pandemi COVID-19.
"Kepada masyarakat bahwa (vaksin) aman, bahwa COVID-19 di Indonesia sudah melandai," ujarnya.
Namun demikian, progres vaksinasi harus terus digenjot untuk mencegah gelombang baru kasus COVID-19, terutama varian baru.
"Untuk pelajar saya kira harus memahami bahwa vaksin itu penting, khususnya beberapa komponen vaksinasi, TNI-Polri, para nakes, Pemda. Itu yang kita sosialisasikan supaya mereka termotivasi lagi. Tugas setiap Binda di daerah itu memotivasi seluruh komponen atau para pihak untuk terus bekerja lebih baik mengakselerasi vaksinasi," kata Kabinda.
Wakil Bupati Bima H Dahlan M Noer mengapresiasi vaksinasi massal dari rumah ke rumah yang digelar BIN.
"Vaksin di sekolah sudah beberapa kali, kita antusias. Kepada anak-anak, kami khawatir vaksin itu (dianggap) berbahaya (padahal) itu tidak. Saya saya saja sudah tiga kali divaksin," ungkap Wabup Bima pada kegiatan vaksinasi dari rumah ke rumah di Aula SMAN 1 Woha.
Menurut dia, selain membentuk imunitas dan fisik yang prima, vaksinasi COVID-19 juga menjamin perekonomian nasional dan di daerah kuat. Karena COVID-19 dapat terkendali sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktivitas usahanya.
"Kita semakin kuat, fisik kita kuat, imun kita kuat, ekonomi kuat. Jadi, anak-anak bisa lebih pintar. Kalau sehat itu pasti akan lebih pintar," ujar Dahlan.
Sementara itu, Camat Woha, Irfan HM Noer menyampaikan, progres vaksinasi di Woha telah mencapai 70 persen. Demikian juga di SMAN 1 Woha.
"Perlu kami sampaikan kami bersama tiga pilar, bersama Nakes Woha sudah melakukan vaksinasi. Alhamdulillah di SMAN 1 Woha sudah mencapai 70-an sekian persen dan insya Allah kami akan terus melakukannya," ujarnya.
Ia juga mengsiyaratkan, dalam waktu tak lama lagi, berbagai pihak di Kecamatan Woha akan melaksanakan gebyar vaksinasi massal bersama BUMN.
"Insya Allah sesuai jadwal yang kami sepakati di Polres Bima yang disponsori bank BRI, insya Allah kami laksanakan pada Sabtu," ujarnya.
Sementara itu di waktu yang sama, Binda NTB juga menggelar vaksinasi massal dari rumah ke rumah di sejumlah tempat seperti pondok pesantren dan kantor desa, dengan sasaran masyarakat umum, santri-santriwati, pelajar hingga lansia.
Vaksinasi door to door bertajuk Indonesia Sehat-Indonesia Hebat merupakan tindak lanjut BIN terhadap perintah Presiden dalam mendorong kemajuan vaksinasi di seluruh Indonesia, dalam rangka menuju kekebalan komunal. Secara nasional capaian vaksinasi COVID-19 telah mencapai 70 persen.
Secara khusus BINDa NTB pada pekan ini melakukan ekspedisi di Pulau Sumbawa yang dilakukan Satgas Vaksinasi dengan dipimpin oleh Kabinda NTB secara langsung dengan mengunjungi dan menginisiasi kegiatan vaksinasi COVID-19 di lima kabupaten/kota di Pulau Sumbawa, mulai dari Kabupaten Sumbawa Barat yang berlangsung pada Senin (13/12), Kabupaten Sumbawa Selasa (14/12), Kabupaten Dompu Rabu (15/12), Kota Bima dan Kabupaten Bima pada Kamis (16/12).
Hasilnya semua daerah di Pulau Sumbawa telah berhasil mencapai tingkatan herd immunity atau 70 persen untuk vaksinasi dosis pertama. Secara umum capaian vaksinasi di Provinsi NTB mencapai 76 persen.
Kepala Binda NTB Wahyudi Adisiswanto dalam keterangan tertulis diterima di Mataram, Jumat, menyebutkan ia menyampaikan ajakan itu pada rangkaian ekspedisi percepatan vaksinasi di Kota Bima dan Kabupaten Bima.
Wahyudi Adisiswanto mengatakan ada dua poin penting yang perlu diketahui tentang COVID-19. Pertama, penyakit ini sangat berbahaya, tingkat kematian pun luar biasa.
"Gambarannya di lorong-lorong rumah sakit jenazah berjejer," ujarnya.
Kemudian yang kedua, pada November 2021 Indonesia sudah masuk kelompok 5 besar pengendalian perkembangan COVID-19 terbaik dunia, dengan cara masifnya program vaksinasi.
"Sampai ada informasi terakhir loh, bahwa Jerman angkat tangan mengendalikan COVID-19 gelombang ketiga. Negara maju saja kalah sama kita Indonesia negara berkembang," ucapnya.
Untuk itu melalui kegiatan vaksinasi yang dipusatkan di SMKN 3 Kota Bima dan SMAN 1 Woha Kabupaten Bima. Wahyudi mengimbau agar semua masyarakat di NTB mengikuti program vaksinasi agar pandemi ini bisa segera berakhir.
"Ajak semua keluarga dan kerabat, teman dan sahabat karena program vaksin itu sangat penting. Sehingga jika muncul varian baru, tubuh kita sudah kebal," jelasnya.
Oleh karena itu, Wahyudi menyampaikan apresiasi kepada seluruh komponen yang terlibat dalam upaya mendorong progres vaksinasi di NTB, pemerintah daerah, TNI-Polri.
Binda NTB juga menyampaikan apresiasi atas antusiasme pelajar dan jajaran SMKN 3 Kota Bima dan SMAN 1 Woha mengikuti vaksinasi massal door to door yang digelar BIN.
"Bulan-bulan kemarin masih banyak yang takut, sekarang sudah banyak yang kepingin divaksin. Ini luar biasa karena banyak faktor kenapa vaksin ini lamban. Tapi sekarang sudah hilang, tidak ada kendala lagi untuk divaksin," ujar Kabinda.
Wahyudi mengatakan COVID-19 adalah benar-benar terbukti, pada kisaran Mei-Juni 2021 seluruh rumah sakit di Indonesia penuh dengan jenazah akibat pandemi COVID-19.
"Kepada masyarakat bahwa (vaksin) aman, bahwa COVID-19 di Indonesia sudah melandai," ujarnya.
Namun demikian, progres vaksinasi harus terus digenjot untuk mencegah gelombang baru kasus COVID-19, terutama varian baru.
"Untuk pelajar saya kira harus memahami bahwa vaksin itu penting, khususnya beberapa komponen vaksinasi, TNI-Polri, para nakes, Pemda. Itu yang kita sosialisasikan supaya mereka termotivasi lagi. Tugas setiap Binda di daerah itu memotivasi seluruh komponen atau para pihak untuk terus bekerja lebih baik mengakselerasi vaksinasi," kata Kabinda.
Wakil Bupati Bima H Dahlan M Noer mengapresiasi vaksinasi massal dari rumah ke rumah yang digelar BIN.
"Vaksin di sekolah sudah beberapa kali, kita antusias. Kepada anak-anak, kami khawatir vaksin itu (dianggap) berbahaya (padahal) itu tidak. Saya saya saja sudah tiga kali divaksin," ungkap Wabup Bima pada kegiatan vaksinasi dari rumah ke rumah di Aula SMAN 1 Woha.
Menurut dia, selain membentuk imunitas dan fisik yang prima, vaksinasi COVID-19 juga menjamin perekonomian nasional dan di daerah kuat. Karena COVID-19 dapat terkendali sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktivitas usahanya.
"Kita semakin kuat, fisik kita kuat, imun kita kuat, ekonomi kuat. Jadi, anak-anak bisa lebih pintar. Kalau sehat itu pasti akan lebih pintar," ujar Dahlan.
Sementara itu, Camat Woha, Irfan HM Noer menyampaikan, progres vaksinasi di Woha telah mencapai 70 persen. Demikian juga di SMAN 1 Woha.
"Perlu kami sampaikan kami bersama tiga pilar, bersama Nakes Woha sudah melakukan vaksinasi. Alhamdulillah di SMAN 1 Woha sudah mencapai 70-an sekian persen dan insya Allah kami akan terus melakukannya," ujarnya.
Ia juga mengsiyaratkan, dalam waktu tak lama lagi, berbagai pihak di Kecamatan Woha akan melaksanakan gebyar vaksinasi massal bersama BUMN.
"Insya Allah sesuai jadwal yang kami sepakati di Polres Bima yang disponsori bank BRI, insya Allah kami laksanakan pada Sabtu," ujarnya.
Sementara itu di waktu yang sama, Binda NTB juga menggelar vaksinasi massal dari rumah ke rumah di sejumlah tempat seperti pondok pesantren dan kantor desa, dengan sasaran masyarakat umum, santri-santriwati, pelajar hingga lansia.
Vaksinasi door to door bertajuk Indonesia Sehat-Indonesia Hebat merupakan tindak lanjut BIN terhadap perintah Presiden dalam mendorong kemajuan vaksinasi di seluruh Indonesia, dalam rangka menuju kekebalan komunal. Secara nasional capaian vaksinasi COVID-19 telah mencapai 70 persen.
Secara khusus BINDa NTB pada pekan ini melakukan ekspedisi di Pulau Sumbawa yang dilakukan Satgas Vaksinasi dengan dipimpin oleh Kabinda NTB secara langsung dengan mengunjungi dan menginisiasi kegiatan vaksinasi COVID-19 di lima kabupaten/kota di Pulau Sumbawa, mulai dari Kabupaten Sumbawa Barat yang berlangsung pada Senin (13/12), Kabupaten Sumbawa Selasa (14/12), Kabupaten Dompu Rabu (15/12), Kota Bima dan Kabupaten Bima pada Kamis (16/12).
Hasilnya semua daerah di Pulau Sumbawa telah berhasil mencapai tingkatan herd immunity atau 70 persen untuk vaksinasi dosis pertama. Secara umum capaian vaksinasi di Provinsi NTB mencapai 76 persen.