Mataram (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram, Nusa Tenggara Barat, belum menemukan tiga korban termasuk suami-isteri yang hilang akibat tenggelamnya Kapal Motor Cahaya Ilahi di perairan utara Pulau Sangiang, Kabupaten Bima, Selasa (21/12).

"Hingga sore hari ini, ketiga korban belum berhasil ditemukan, kami akan melanjutkan pencarian pada Sabtu pagi (25/12)," kata Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit PH di Mataram, Jumat.

Ia menyebutkan tiga orang anak buah kapal (ABK) yang belum ditemukan atas nama Amin dari Dusun Daru, Desa Darussalam, Bima. Dua lainnya merupakan suami-isteri atas nama Ju dan Bolo dari Sabaru, Sulawesi Selatan.

Nanang menjelaskan pihaknya sudah melakukan pencarian korban di utara perairan Pulau Sangiang, menggunakan perahu Rigid Inflatable Boat (RIB), yakni jenis perahu multipurpose yang bisa di gunakan untuk berbagai keperluan dan dalam berbagai kondisi cuaca.

Upaya pencarian juga dilakukan bersama dengan Kantor SAR Maumere bersama para nelayan yang melaut hingga di perairan laut Flores, Nusa Tenggara Timur.

"Karena kejadian tenggelamnya kapal pada Selasa (21/12), kami memperkirakan korban hanyut hingga ke wilayah perairan laut Maumere," ujarnya.

Sedikitnya empat orang dilaporkan menjadi korban tenggelamnya Kapal Motor Cahaya Ilahi ketika melintas di perairan laut utar Pulau Sangiang, Kabupaten Bima, NTB, pada Selasa (22/12).

Dari informasi yang diterima Kantor SAR Mataram, Kapal Motor Cahaya Ilahi bertolak dari Sabaru, Sulawesi Selatan, menuju Pelabuhan Darussalam, Bima, pada Senin (20/12).

Mansyur (45), yang merupakan nahkoda kapal berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat. Sedangkan tiga anak buah kapal hingga saat ini belum ditemukan.

Pewarta : Awaludin
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024