Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - DPRD Nusa Tenggara Barat mendesak penanganan ruas Jalan Bypass BIL-Mandalika yang diduga dibongkar agar banjir tidak menggenangi pemukiman warga di Dusun Songgong, Desa Sukadana, Kecamatan Pujut di Kabupaten Lombok Tengah dilakukan secara terpadu dan komprehensif.

Hal ini mencuat ketika Komisi IV DPRD NTB yang membidangi infrastruktur dan pembangunan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke ruas jalan bypass yang menghubungkan kawasan Bandara Internasional Lombok (BIL) menuju Sirkuit Mandalika yang rusak, diduga dibongkar agar banjir tidak menggenangi pemukiman warga di Dusun Songgong, Desa Sukadana, Kecamatan Pujut, Jumat.

Dalam sidak itu, Komisi IV DPRD menemukan, manakala ruas jalan tersebut masuk wilayah kewenangan provinsi. Kendati masuk wilayah strategis nasional, namun tetap Pemprov NTB tidak boleh tinggal diam.

Anggota Komisi IV DPRD NTB H Ruslan Turmudzi mengatakan, penanganan ruas jalan akses BIL-Mandalika menuju Awang itu, tidak bisa dilakukan hanya mengandalkan unsur Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTB selaku pelaksana proyeknya. Namun perlu dilakukan lintas sektoral. 

"Nah disitu itu, semua pihak terkait. Mulai ITDC, Balai Wilayah Sungai (BWS) hingga Pemprov melalui Dinas PU NTB harus terlibat secara aktif. Tidak bisa semua masalah dibebankan pada BPJN semata," tegasnya.

Menurutnya, penanganan tersebut perlu dilakukan secepatnya mengingat wilayah Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, akan menjadi lokasi perhelatan even MotoGP tahun 2022 mendatang. 

Tentunya, lanjut Ruslan, penanganan ruas jalan tersebut harus menjadi perioritas. Terlebih, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sudah menekankan agar persoalan Bandara Internasional Lombok (BIL) menuju Sirkuit Mandalika di ruas Awang, harus tuntas sebelum gelaran MotoGP tersebut. 

"Makanya, kita minta masalah di akses BIL-Mandalika di Awang ini harus komprehensif. Termasuk, warga Dusun Songgong, Desa Sukadana, seperti keinginan Menteri PUPR harus mulai diajarkan cara bertanam. Minimal Dinas LHK NTB harus mendroping bibit agar warga bisa memulai menanam pohon di perkampungan dan akses perbukitan di sekitar ruas jalan tersebut secepatnya," ucapnya.

Terkait keinginan warga yang menghendaki adanya saluran selokan di sisi kanan dan kiri bahu jalan diperbesar agar air hujan bisa ditampung debitnya lebih besar saat musim penghujan. Menurut Ruslan, pihaknya sudah meminta Dinas PU NTB melalui bidang Cipta Karya untuk melakukan hal tersebut.

"Tadi pas sidak, Kadis PU melalui Kabid Cipta Karya berjanji akan menangani masalah drainase tersebut untuk diperbesar. Termasuk juga Dinas LHK akan segera membagikan bantuan bibit tanaman sebagai program reboisasi pada warga," kata dia.

Sedangkan untuk pihak ITDC. Ruslan pun mengharapkan agar management juga memberdayakan warga sekitar KEK Mandalika untuk bisa berperan aktif pada setiap gelaran akbar yang ada Sirkuit Mandalika.

"Termasuk, kita minta pelatihan dan peningkatan SDM pada warga sekitar harus diperbanyak. Ini agar misi Presiden Jokowi yang menghendaki agar masyarakat lokal diberdayakan dan tidak menjadi penonton lagi bisa terwujud kedepannya," katanya.

Sebelumnya, Jalan Bypass Bandara Lombok-Mandalika tepatnya ruas Awang menuju Kuta, Kecamatan Pujut di rusak oleh warga, karena kampung mereka tergenang banjir saat wilayah Lombok Tengah dilanda hujan yang lebat.

Hal itu dilakukan supaya air cepat surut dan rumah mereka terhindar dari banjur, sehingga warga melakukan pembongkar.


 

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024