Mataram (ANTARA) - Seorang petugas kebersihan menemukan mayat bayi dalam kondisi mengambang dan tersangkut bambu penyekat di saluran kali yang berada di Jalan Bung Karno, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Kepolisian Sektor Pagutan Ipda I Putu Sastrawan di Mataram, Senin, mengatakan saksi pertama bernama Suhaeli menemukan mayat bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut sekitar pukul 10.00 Wita.
"Kali pertama ditemukan, kondisinya dikabarkan sudah meninggal dunia," kata Sastrawan.
Informasi tersebut dia dapatkan dari hasil cek ke lokasi dan pemeriksaan saksi, Senin (27/12) pagi. Adanya informasi masyarakat itu tim kepolisian menindaklanjutinya dengan mengevakuasi mayat bayi bersama tim inafis (Indonesia Automatic Fingerprint System) dari Polresta Mataram.
"Sekarang jenazah bayi sudah kami evakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram," ujarnya.
Dari hasil visum bersama tim medis, Sastrawan menyampaikan bahwa terdapat luka pada tangan sebelah kiri. Kondisi tali pusarnya, dikabarkan sudah putus.
"Ada bekas luka di tangan kiri," ujarnya.
Perihal temuan mayat bayi tersebut, Sastrawan memastikan akan menindaklanjutinya dengan melakukan penyelidikan.
"Kita selidiki dengan mendalami hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) dan keterangan para saksi di lapangan," ucap dia.
Suhaeli yang ditemui usai memberikan keterangan di Polsek Pagutan mengatakan bahwa dirinya menemukan mayat bayi tersebut ketika sedang membersihkan kali.
"Pas saya mau angkat sampah yang nyangkut di bambu penyekat itu, tiba-tiba lihat ada bayi, kondisinya sudah meninggal," kata Suhaeli.
Aksi Suhaeli yang mengangkat mayat bayi tersebut ke permukaan menjadi sorotan warga yang melintas.
"Tidak lama kemudian, polisi datang dan mayatnya dibawa," ujar dia.
Kepala Kepolisian Sektor Pagutan Ipda I Putu Sastrawan di Mataram, Senin, mengatakan saksi pertama bernama Suhaeli menemukan mayat bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut sekitar pukul 10.00 Wita.
"Kali pertama ditemukan, kondisinya dikabarkan sudah meninggal dunia," kata Sastrawan.
Informasi tersebut dia dapatkan dari hasil cek ke lokasi dan pemeriksaan saksi, Senin (27/12) pagi. Adanya informasi masyarakat itu tim kepolisian menindaklanjutinya dengan mengevakuasi mayat bayi bersama tim inafis (Indonesia Automatic Fingerprint System) dari Polresta Mataram.
"Sekarang jenazah bayi sudah kami evakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram," ujarnya.
Dari hasil visum bersama tim medis, Sastrawan menyampaikan bahwa terdapat luka pada tangan sebelah kiri. Kondisi tali pusarnya, dikabarkan sudah putus.
"Ada bekas luka di tangan kiri," ujarnya.
Perihal temuan mayat bayi tersebut, Sastrawan memastikan akan menindaklanjutinya dengan melakukan penyelidikan.
"Kita selidiki dengan mendalami hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) dan keterangan para saksi di lapangan," ucap dia.
Suhaeli yang ditemui usai memberikan keterangan di Polsek Pagutan mengatakan bahwa dirinya menemukan mayat bayi tersebut ketika sedang membersihkan kali.
"Pas saya mau angkat sampah yang nyangkut di bambu penyekat itu, tiba-tiba lihat ada bayi, kondisinya sudah meninggal," kata Suhaeli.
Aksi Suhaeli yang mengangkat mayat bayi tersebut ke permukaan menjadi sorotan warga yang melintas.
"Tidak lama kemudian, polisi datang dan mayatnya dibawa," ujar dia.