Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meyakini ajang lari maraton seperti serta wisata olahraga lainnya dapat mendorong sektor pariwisata Indonesia sehingga perekonomian kembali bangkit pasca-dihantam pandemi COVID-19.

"Tren sport tourism (wisata olahraga) ke depan akan berkembang pesat, seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Impian saya Indonesia menjadi salah satu destinasi favorit untuk maraton bagi pecinta olahraga lari,” katanya usai lari laun/joging bersama para finisher World Marathon Majors (WMM) di Jakarta, sebagaimana dalam keterangan pers, Senin.

Melalui ajang tersebut, Sandiaga menilai keindahan alam Nusantara dapat dipamerkan hingga membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat.
 

Berdasarkan beberapa kegiatan lari yang diikuti, Sandiaga menganggap perhelatan maraton dapat menjadi daya tarik wisata yang menjadi citra dari negara maju.

Lebih lanjut, dikatakan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan kini menjadi prioritas masyarakat dalam menjalani kehidupan meski pandemi COVID-19 memberikan dampak buruk terhadap perekonomian.

"Lewat berolahraga, imun kita meningkat, daya tahan tubuh menjadi modal melawan COVID-19," kata dia.

Dalam acara yang digelar Komunitas Jakarta Berlari dan didukung Run for Indonesia bersama Delimax&Treejee, Menparekraf bersama delapan pelari yang berhasil menyelesaikan WMM di 6 kegiatan (event) lari bergengsi seperti Tokyo, Boston, London, Berlin, Chicago, dan New York berkeliling di kawasan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Adapun enam pelari tersebut antara lain Ellianah Setiady, Hitan Ayu, Adrian Chaniago, Fitri Ardantya, Adhianarizta, Qing Song, dan Medias Oktaviani.

"Saya berlari bersama para 'finisher Six Star' WMM yang telah berkeliling dunia. Banyak cerita di balik perjuangan para 'finisher' WMM dari Indonesia ini," ujarnya.

Menurut dia, pengalaman para pelari mampu menginspirasi pergelaran ajang lari serupa seperti WMM.
 


Pewarta : M Baqir Idrus Alatas
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024