Mataram (ANTARA) - Kodam IX/Udayana menggandeng PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) untuk memberikan bantuan pompa hidram bagi warga sejumlah desa di Nusa Tenggara Barat yang masih kesulitan mendapatkan air bersih.
"Bantuan pompa hidram tersebut merupakan kegiatan non-program dari Kodam IX/Udayana untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari," kata Komandan Distrik Militer (Dandim) 1628/SB Letkol Czi Sunardi, ST, melalui keterangan resmi yang diterima di Mataram, Rabu.
Sebanyak tiga buah pompa sudah dipasang di tiga desa, salah satunya di Desa Tatar, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat.
Pompa hidram dengan empat saluran pipa tersebut dapat menyalurkan air bersih dari sumber mata air Sungai Brang Puna untuk lebih dari 850 warga Desa Tatar.
Acara syukuran dan peresmian pompa hidram itu diselenggarakan pada 7 Januari 2022, dihadiri oleh perwakilan Kodam IX/Udayana, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, AMMAN, dan perangkat Desa Tatar.
Hingga saat ini, kata Sunardi, Kodam IX/Udayana telah memprakarsai pembangunan lebih dari 200 pompa hidram yang tersebar di berbagai wilayah pedesaan di Nusa Tenggara Timur (NTT), NTB dan Bali.
"Kami sangat mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan bersama AMMAN, sehingga secara bersama-sama kita dapat melihat langsung manfaat yang didapatkan masyarakat dengan terbangunnya fasilitas ini. Semoga fasilitas itu bisa dijaga bersama-sama, sehingga dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama," ujarnya.
Sementara itu, Head of External Relations AMMAN Susanto Lim mengatakan bantuan pompa hidram tersebut merupakan salah satu wujud komitmen perusahaan dalam menciptakan warisan terbaik bagi masyarakat.
Ia menambahkan sebagai perusahaan tambang dengan wilayah operasional di Kabupaten Sumbawa Barat, pihaknya terus berupaya untuk melakukan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam memenuhi kebutuhan dasar dari masyarakat yang berada di wilayah lingkar tambang.
"Kerja sama dengan Kodam IX/Udayana dalam pembangunan serta donasi pompa hidram merupakan wujud upaya kami dalam mengatasi permasalahan dasar masyarakat, yaitu kekurangan air bersih di pedesaan terutama ketika musim kemarau," katanya.
Menurut dia, pompa hidram dinilai sebagai salah satu cara yang efektif dan efisien dalam menanggulangi permasalahan kekurangan air bersih di wilayah pedesaan.
Alat tersebut bekerja dengan memanfaatkan tenaga hidrolik aliran air di mata air sungai Brang Puna. Air tersebut kemudian dipompa ke tempat yang lebih tinggi melalui bak transit untuk disalurkan melalui pipa sejauh 2,6 kilometer guna ditampung dalam bak penampungan.
Air yang tertampung dalam bak penampungan, lanjut Susanto, kemudian disalurkan ke titik-titik keran di sekitar rumah warga.
"Pompa hidram dapat bekerja tanpa menggunakan bahan bakar maupun tambahan energi dari luar, sehingga dapat beroperasi hingga 24 jam per hari serta mudah untuk dipelihara," ujarnya.
Pompa hidram (hydraulic ram) merupakan pompa air yang bekerja menggunakan hentakan air.
"Bantuan pompa hidram tersebut merupakan kegiatan non-program dari Kodam IX/Udayana untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari," kata Komandan Distrik Militer (Dandim) 1628/SB Letkol Czi Sunardi, ST, melalui keterangan resmi yang diterima di Mataram, Rabu.
Sebanyak tiga buah pompa sudah dipasang di tiga desa, salah satunya di Desa Tatar, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat.
Pompa hidram dengan empat saluran pipa tersebut dapat menyalurkan air bersih dari sumber mata air Sungai Brang Puna untuk lebih dari 850 warga Desa Tatar.
Acara syukuran dan peresmian pompa hidram itu diselenggarakan pada 7 Januari 2022, dihadiri oleh perwakilan Kodam IX/Udayana, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, AMMAN, dan perangkat Desa Tatar.
Hingga saat ini, kata Sunardi, Kodam IX/Udayana telah memprakarsai pembangunan lebih dari 200 pompa hidram yang tersebar di berbagai wilayah pedesaan di Nusa Tenggara Timur (NTT), NTB dan Bali.
"Kami sangat mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan bersama AMMAN, sehingga secara bersama-sama kita dapat melihat langsung manfaat yang didapatkan masyarakat dengan terbangunnya fasilitas ini. Semoga fasilitas itu bisa dijaga bersama-sama, sehingga dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama," ujarnya.
Sementara itu, Head of External Relations AMMAN Susanto Lim mengatakan bantuan pompa hidram tersebut merupakan salah satu wujud komitmen perusahaan dalam menciptakan warisan terbaik bagi masyarakat.
Ia menambahkan sebagai perusahaan tambang dengan wilayah operasional di Kabupaten Sumbawa Barat, pihaknya terus berupaya untuk melakukan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam memenuhi kebutuhan dasar dari masyarakat yang berada di wilayah lingkar tambang.
"Kerja sama dengan Kodam IX/Udayana dalam pembangunan serta donasi pompa hidram merupakan wujud upaya kami dalam mengatasi permasalahan dasar masyarakat, yaitu kekurangan air bersih di pedesaan terutama ketika musim kemarau," katanya.
Menurut dia, pompa hidram dinilai sebagai salah satu cara yang efektif dan efisien dalam menanggulangi permasalahan kekurangan air bersih di wilayah pedesaan.
Alat tersebut bekerja dengan memanfaatkan tenaga hidrolik aliran air di mata air sungai Brang Puna. Air tersebut kemudian dipompa ke tempat yang lebih tinggi melalui bak transit untuk disalurkan melalui pipa sejauh 2,6 kilometer guna ditampung dalam bak penampungan.
Air yang tertampung dalam bak penampungan, lanjut Susanto, kemudian disalurkan ke titik-titik keran di sekitar rumah warga.
"Pompa hidram dapat bekerja tanpa menggunakan bahan bakar maupun tambahan energi dari luar, sehingga dapat beroperasi hingga 24 jam per hari serta mudah untuk dipelihara," ujarnya.
Pompa hidram (hydraulic ram) merupakan pompa air yang bekerja menggunakan hentakan air.