Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan, kegiatan hari bebas kendaraan bermotor atau CFD (car free day) di Jalan Udayana, setelah aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD NTB berjalan aman dan lancar.
"Alhamdulillah, meskipun kemarin (Sabtu, 30/8), terjadi aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa di depan gedung DPRD NTB, tapi kegiatan CFD hari ini berjalan aman dan lancar," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram Zukarwin di Mataram, Minggu.
Hasil pantauan di lapangan, meskipun aparat dari TNI/Polri masih berjaga ketat di depan Gedung DPRD NTB yang sudah terbakar, namun aktivitas pedagang dan warga di CFD berjalan seperti biasa.
Bahkan, kesempatan itu menjadi tontonan warga yang beraktivitas di CFD untuk mengabadikan kondisi gedung DPRD NTB.
Zulkarwin mengatakan, dengan melihat situasi yang relatif kondusif tersebut, pihaknya tidak menambah jumlah personel yang melakukan pengawasan dan penutupan jalur selama kegiatan CFD berlangsung yakni mulai pukul 06.00 Wita sampai 09.00 Wita.
Baca juga: Seluruh dokumen dan aset di DPRD NTB habis terbakar dan dijarah
Jumlah petugas yang diturunkan tetap 21 orang, dan mereka ditempatkan untuk pengamanan penutupan jalur CFD, tidak ada ditempatkan khusus di depan gedung DPRD NTB.
"Petugas kami siaga di jalur yang ditutup untuk CFD, kami tidak siagakan khusus di depan gedung DPRD NTB," katanya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, sebelumnya, memastikan agenda mingguan CFD tetap bisa terlaksana setelah aksi unjuk rasa.
Karena itu, begitu kegiatan aksi unjuk rasa berakhir sekitar pukul 16.30 Wita, DLH menurunkan lebih dari 20 orang petugas untuk langsung membersihkan Jalan Udayana terutama di depan Gedung DPRD NTB dan sekitarnya.
Baca juga: Polda: Tak ada pengunjuk rasa diamankan saat demo di DPRD NTB
Petugas DLH itu, membersihkan trotoar, badan jalan, median jalan, serta saluran dari berbagi sampah sisa aksi unjuk rasa.
Dalam proses pembersihan, selain disapu juga diturunkan mobil tangki air untuk menyemprot aspal guna memastikan sisa beling, paku, batu, dan sejenisnya di semua kawasan Udayana bersih.
"Pecahan-pecahan kaca kecil-kecil cukup rawan dan tidak bisa disapu, jadi kami semprot dengan tangki air," katanya.
Akibat aksi unjuk rasa tersebut, Denny mengaku, terjadi kerusakan taman pada bagian median jalan yang cukup parah karena terinjak para demonstran dan dipastikan juga akan segera ditata.
"Upaya itu, kami lakukan untuk memastikan kondisi Jalan Udayana bersih dan normal kembali dan kegiatan CFD bisa tetap dilaksanakan seperti biasa," katanya.
Baca juga: Gubernur Iqbal imbau warga tenang pascagedung DPRD NTB terbakar
Baca juga: Ketua DPRD NTB prihatin atas aksi pembakaran gedung dewan
Baca juga: Danrem minta semua elemen tahan diri pascapembakaran gedung DPRD NTB
Baca juga: Gedung DPRD NTB terbakar saat aksi massa
