Mataram (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram Nusa Tenggara Barat menggunakan pesawat microlight untuk mencari Zoel Salim (30) wisatawan asal Medan yang diduga hilang terseret ombak di Pantai Kerandangan 2 Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (15/1).
"Kami tambahkan pencarian melalui udara karena dimungkinkan pada hari kelima ini area pencarian semakin luas," kata Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit PH, saat ditemui di eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, Kamis.
Ia mengatakan hingga pencarian memasuki hari kelima, wisatawan domestik asal Medan Sumatera Utara itu belum ditemukan, meskipun luas area pencarian di perairan laut mencapai 25 nautica mile.
Tim Rescue Kantor SAR Mataram tetap melakukan pencarian di perairan laut menggunakan perahu karet bermesin dan menyisir pinggir pantai serta menyebar informasi ke nelayan yang melaut.
"Anggota TNI, Polri, Taruna Siaga Bencana (Tagana), keluarga korban, dan warga setempat serta unsur lainnya turut terlibat membantu dalam pencarian," ujarnya.
Menurut Informasi yang diterima Kantor SAR Mataram dari salah seorang anggota Tagana Kabupaten Lombok Barat, kejadian berawal saat korban meminta izin kepada kedua orang saudaranya untuk buang air di laut.
Namun, korban tidak kunjung kembali. Kedua saudaranya mencoba menghubungi telepon genggam (HP) korban, namun tidak diangkat. Saat disusul ke pantai hanya ditemukan HP.
"Kami tambahkan pencarian melalui udara karena dimungkinkan pada hari kelima ini area pencarian semakin luas," kata Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit PH, saat ditemui di eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, Kamis.
Ia mengatakan hingga pencarian memasuki hari kelima, wisatawan domestik asal Medan Sumatera Utara itu belum ditemukan, meskipun luas area pencarian di perairan laut mencapai 25 nautica mile.
Tim Rescue Kantor SAR Mataram tetap melakukan pencarian di perairan laut menggunakan perahu karet bermesin dan menyisir pinggir pantai serta menyebar informasi ke nelayan yang melaut.
"Anggota TNI, Polri, Taruna Siaga Bencana (Tagana), keluarga korban, dan warga setempat serta unsur lainnya turut terlibat membantu dalam pencarian," ujarnya.
Menurut Informasi yang diterima Kantor SAR Mataram dari salah seorang anggota Tagana Kabupaten Lombok Barat, kejadian berawal saat korban meminta izin kepada kedua orang saudaranya untuk buang air di laut.
Namun, korban tidak kunjung kembali. Kedua saudaranya mencoba menghubungi telepon genggam (HP) korban, namun tidak diangkat. Saat disusul ke pantai hanya ditemukan HP.