Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggiatkan pelacakan dan pemeriksaan setelah penemuan dua kasus penularan virus corona tipe SARS-CoV-2 varian Omicron di wilayahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Lalu Hamzi Fikri mengatakan bahwa penggiatan pelacakan dan pemeriksaan ditujukan untuk mendeteksi dini dan mencegah penularan COVID-19 meluas.

"Rata-rata tracing (pelacakan) kita sekarang (dilakukan pada) 26 orang, melebihi standar yang ditetapkan WHO yakni 15 orang kontak erat dengan pasien positif COVID-19," katanya di Mataram, Selasa.

Selain melakukan penelusuran kasus dan pemeriksaan, ia mengatakan, pemerintah provinsi menggiatkan pelayanan vaksinasi COVID-19 bagi warga.

Sekretaris Daerah Provinsi NTB HL Gita Ariadi meminta pemerintah kabupaten dan kota mempercepat penyelesaian pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

"Bagaimana vaksinasi dosis satu bisa mencapai 100 persen dan dosis dua di atas 70 persen. Karena ini menjadi syarat utama penyelenggaraan MotoGP nanti," katanya.

Hamzi mengemukakan bahwa penularan COVID-19 relatif masih terkendali setelah kasus infeksi Omicron dideteksi di Kabupaten Sumbawa dan Kota Mataram.

"Untuk di NTB masih terkendali, karena kita masih berada di level 1 dan ini harus tetap dipertahankan meski ada dua daerah naik ke level 2," katanya merujuk pada level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024