Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, cakupan vaksinasi anak usia 6-11 tahun per tanggal 31 Januari 2022, telah mencapai 49 persen dari target sasaran 46.655 anak.
"Alhamdulillah, cakupan vaksinasi anak usia 6-11 tahun sudah hampir 50 persen dari target sasaran. Harapan kita pekan ini target 70 persen bisa terealisasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Senin.
Untuk mencapai target tersebut, pihaknya telah mengoptimalkan pelayanan vaksinasi anak usia 6-11 tahun melalui sekolah-sekolah dasar baik negeri maupun swasta termasuk madrasah ibtidaiah dan pondok pesantren.
Layanan vaksinasi anak melalui sekolah-sekolah tersebut dilakukan dengan menurunkan satu tim medis dari 11 puskesmas se-Kota Mataram.
Satu tim medis, kata Usman beranggotakan enam orang terdiri atas vaksinator, perawat petugas skrining dan petugas teknis yang menginput data siswa yang sudah divaksin.
"Targetnya setelah vaksinasi anak usia 6-11 tahun, Disdik bisa menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh. Kasihan anak-anak terlalu lama belajar daring (dalam jaringan)," katanya.
Sementara menyinggung tentang dosis vaksin COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun, Usman menyebutkan, stok vaksin anak masih ada sekitar 4.000 dosis.
"Karena stok sudah menipis, kita akan ajukan permintaan tambahan lagi. Termasuk untuk kebutuhan dosis kedua sebab jadwal pemberian vaksin dosis kedua disesuaikan dengan ketersediaan stok dosis vaksin," katanya.
"Alhamdulillah, cakupan vaksinasi anak usia 6-11 tahun sudah hampir 50 persen dari target sasaran. Harapan kita pekan ini target 70 persen bisa terealisasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Senin.
Untuk mencapai target tersebut, pihaknya telah mengoptimalkan pelayanan vaksinasi anak usia 6-11 tahun melalui sekolah-sekolah dasar baik negeri maupun swasta termasuk madrasah ibtidaiah dan pondok pesantren.
Layanan vaksinasi anak melalui sekolah-sekolah tersebut dilakukan dengan menurunkan satu tim medis dari 11 puskesmas se-Kota Mataram.
Satu tim medis, kata Usman beranggotakan enam orang terdiri atas vaksinator, perawat petugas skrining dan petugas teknis yang menginput data siswa yang sudah divaksin.
"Targetnya setelah vaksinasi anak usia 6-11 tahun, Disdik bisa menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh. Kasihan anak-anak terlalu lama belajar daring (dalam jaringan)," katanya.
Sementara menyinggung tentang dosis vaksin COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun, Usman menyebutkan, stok vaksin anak masih ada sekitar 4.000 dosis.
"Karena stok sudah menipis, kita akan ajukan permintaan tambahan lagi. Termasuk untuk kebutuhan dosis kedua sebab jadwal pemberian vaksin dosis kedua disesuaikan dengan ketersediaan stok dosis vaksin," katanya.