Jakarta (ANTARA) - Pol Espargaro memberi bekal positif untuk Honda setelah menjadi pebalap tercepat selama tes ofisial MotoGP di Sirkuit Mandalika, Minggu.

Pebalap yang menjalani tahun keduanya bersama tim Repsol Honda itu semakin percaya diri menunggangi motor RC213V, yang mengalami perubahan radikal tahun ini.

Espargaro muncul di puncak catatan waktu hari pertama tes Mandalika dengan 1'32,466 pada Jumat sebelum kembali tampil tercepat di hari terakhir, Minggu, dengan catatan 1'31,060.

Berbeda dari dua hari sebelumnya, di hari terakhir para pebalap diberi kesempatan untuk latihan start pada tengah hari, ketimbang setelah sesi tes selesai, karena sebagian dari mereka harus mengejar penerbangan pada malam hari.

Sejumlah pebalap menyelesaikan program tes mereka lebih dini dan kru tim mengemasi peralatan mereka di garasi.

Pebalap Suzuki Joan Mir batal turun ke lintasan hari ini karena mengalami masalah pencernaan pada pagi harinya. Suzuki juga menjadi salah satu tim yang berkemas lebih awal setelah Alex Rins merampungkan program Suzuki pada siang harinya.

Oleh karena itu, sejumlah pebalap memilih melakukan time attack pada pagi hari seperti yang dilakukan Espargaro yang membuat catatan terbaiknya di lap ke-10.

Juara dunia tahun lalu Fabio Quartararo membawa Yamaha ke posisi kedua, terpaut 0,215 detik dari Espargaro, sedangkan Franco Morbidelli membawa motor Yamaha kedua finis peringkat empat.

Tabel catatan waktu tak mengalami perubahan signifikan pada sore harinya di saat para pebalap menguji sejumlah komponen dan melakukan simulasi balapan.

Aleix Espargaro bertahan di posisi ketiga tercepat dengan motor Aprilia RS-GP, terpaut 0,325 detik dari saudaranya.

Francesco Bagnaia menjadi pebalap Ducati tercepat hari itu di posisi kelima, berjarak 0,376 detik dari pemuncak sesi, sementara Alex Rins membawa Suzuki ke peringkat lima diikuti Maverick Vinales yang menambah hasil positif bagi Aprilia.

Ketika menjalani sesi tes pramusim di Mandalika, para pebalap sempat mengeluhkan kondisi lintasan yang kotor dan berdebu, serta racing line yang masih tipis karena kurangnya ban yang melekat di aspal.

Situasi tersebut, menurut Grand Prix Safety Officer FIM Franco Uncini, adalah normal untuk sirkuit baru, ditambah dengan masih masifnya pembangunan yang berjalan di sekeliling lintasan.

Setelah penyelenggara melakukan mitigasi dengan pembersihan trek yang lebih intensif, para pebalap mampu tampil cepat pada hari kedua saat racing line mulai melebar dan aspal diliputi karet ban yang membantu motor mendapatkan traksi, meskipun dipandang masih kurang optimal.

Di pengujung hari terakhir, Johann Zarco, Brad Binder, dan Alex Marquez melengkapi peringkat sepuluh besar di saat catatan 19 pebalap teratas berada dalam margin kurang dari satu detik yang menunjukkan betapa ketatnya persaingan di pramusim.

Marc Marquez fokus untuk jarak panjang dan menyelesaikan 74 putaran hari ini dan finis P14, terpaut 0,733 detik dari rekan satu timnya.

Di kombinasi catatan waktu selama tiga hari, Luca Marini berada di peringkat tiga, di belakang Espargaro dan Quartararo, setelah sang pebalap VR46 menjadi yang tercepat di hari kedua.

Berikutnya di peringkat empat secara umum, Aleix Espargaro menuai hasil positif, diikuti oleh Morbidelli dan Bagnaia.

Catatan terbaik Marc Marquez cukup membawa sang juara dunia delapan kali ke peringkat sembilan secara umum, di belakang Rins dan Vinales.

Hasil tes di Mandalika akan sangat krusial bagi tim dan pebalap dalam menentukan arah pengembangan motor mereka sebelum menjalani balapan pembuka musim di Qatar pada 6 Maret nanti.

Dua pekan berselang, mereka akan kembali ke Lombok untuk mengaspal lagi di Sirkuit Mandalika yang menjadi tuan rumah balapan seri kedua di kalender pada 20 Maret. 


 

Pewarta : Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024