Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, siap mengawal dan menyukseskan pelaksanaan program kartu pra kerja yang kembali diluncurkan pemerintah tahun 2022.
"Kendati semua proses pendaftarannya dilakukan langsung masyarakat melalui situs yang disiapkan kementerian secara 'online', kita bisa mengambil peran melakukan sosialisasi kepada para pencari kerja agar memanfaatkan program tersebut," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan menanggapi mulai dibukanya program kartu pra kerja gelombang ke-22, atau tahap pertama di tahun 2022.
Menurutnya, jumlah masyarakat di Kota Mataram yang sudah mengikuti program pra kerja tahun 2021 secara kumulatif dari gelombang 1 sampai 21 sebanyak 29.416 orang.
"Sementara untuk kuota tahun 2022 ini, hingga saat ini kami masih mencari informasi pasti berapa kuota pra kerja untuk warga Kota Mataram," katanya.
Meskipun belum ada data pasti, Rudi berharap masyarakat terutama bagi para pencari kerja bisa segera mendaftar sesuai dengan ketentuan yang ada melalui membuka aplikasi yang telah disiapkan pemerintah.
"Silakan jika belum paham atau membutuhkan bantuan, kita siap memberikan informasi serta memfasilitasi," katanya.
Rudi mengakui, pemerintah daerah memang tidak memiliki data riil terhadap jumlah warga yang sudah mendaftar, sebab proses pendaftarannya langsung dilakukan masyarakat melalui situs yang disiapkan kementerian secara "online".
Verifikasi dan pengumuman kelulusan juga dilakukan langsung dari pusat, termasuk untuk pelatihan dan bantuan uang pra kerja di transfer langsung dari pusat.
"Akan tetapi kita bisa dapat laporan setelah program per satu kelompok atau gelombang berakhir," katanya.
Dari hasil verifikasi jenis pelatihan pra kerja yang dilaksanakan secara "online" tahun 2021, katanya, sebagian besar jenis pelatihan yang diambil oleh puluhan ribu peserta pra kerja adalah tata boga.
"Jadi mereka lebih banyak ikut pelatihan membuat jajanan dan bisnis membuka usaha kecil menengah (UKM)," katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Lingkungan Perigi Dasan Agung Kota Mataram, Maksud, mengatakan, telah membuka layanan untuk mempermudah dan membantu warganya mengakses program pra kerja.
"Untuk membantu warga yang belum paham tentang pra kerja, kita fasilitasi dengan melibatkan para kader. Alhamdulillah, sudah ada 46 yang terdaftar dan mereka rata-rata belum bekerja," katanya.
"Kendati semua proses pendaftarannya dilakukan langsung masyarakat melalui situs yang disiapkan kementerian secara 'online', kita bisa mengambil peran melakukan sosialisasi kepada para pencari kerja agar memanfaatkan program tersebut," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan menanggapi mulai dibukanya program kartu pra kerja gelombang ke-22, atau tahap pertama di tahun 2022.
Menurutnya, jumlah masyarakat di Kota Mataram yang sudah mengikuti program pra kerja tahun 2021 secara kumulatif dari gelombang 1 sampai 21 sebanyak 29.416 orang.
"Sementara untuk kuota tahun 2022 ini, hingga saat ini kami masih mencari informasi pasti berapa kuota pra kerja untuk warga Kota Mataram," katanya.
Meskipun belum ada data pasti, Rudi berharap masyarakat terutama bagi para pencari kerja bisa segera mendaftar sesuai dengan ketentuan yang ada melalui membuka aplikasi yang telah disiapkan pemerintah.
"Silakan jika belum paham atau membutuhkan bantuan, kita siap memberikan informasi serta memfasilitasi," katanya.
Rudi mengakui, pemerintah daerah memang tidak memiliki data riil terhadap jumlah warga yang sudah mendaftar, sebab proses pendaftarannya langsung dilakukan masyarakat melalui situs yang disiapkan kementerian secara "online".
Verifikasi dan pengumuman kelulusan juga dilakukan langsung dari pusat, termasuk untuk pelatihan dan bantuan uang pra kerja di transfer langsung dari pusat.
"Akan tetapi kita bisa dapat laporan setelah program per satu kelompok atau gelombang berakhir," katanya.
Dari hasil verifikasi jenis pelatihan pra kerja yang dilaksanakan secara "online" tahun 2021, katanya, sebagian besar jenis pelatihan yang diambil oleh puluhan ribu peserta pra kerja adalah tata boga.
"Jadi mereka lebih banyak ikut pelatihan membuat jajanan dan bisnis membuka usaha kecil menengah (UKM)," katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Lingkungan Perigi Dasan Agung Kota Mataram, Maksud, mengatakan, telah membuka layanan untuk mempermudah dan membantu warganya mengakses program pra kerja.
"Untuk membantu warga yang belum paham tentang pra kerja, kita fasilitasi dengan melibatkan para kader. Alhamdulillah, sudah ada 46 yang terdaftar dan mereka rata-rata belum bekerja," katanya.