Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Inggris menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama dalam menciptakan rantai pasok yang kuat dan beragam, termasuk di sektor mineral penting dan ketahanan pangan.
Pernyataan ini disampaikan dalam Nota Kesepahaman yang baru-baru ini ditandatangani kedua negara dalam kerangka Kemitraan Strategis untuk Mineral Penting, dilansir dari dokumen Pernyataan Bersama Indonesia-Inggris melalui laman gov.uk, di Jakarta, Kamis.
"Kami sepakat tentang pentingnya rantai pasok yang kuat dan beragam, termasuk untuk mineral penting dan ketahanan pangan," demikian petikan pernyataan tersebut.
Dalam Pernyataan Bersama yang melibatkan pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Keir Starmer di Inggris, kedua negara sepakat untuk membentuk Kelompok Kerja guna mempromosikan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) yang berkualitas tinggi.
Baca juga: Presiden Prabowo dan PM Inggris sepakati peningkatan kerja sama pertahanan
Selain itu, Indonesia-Inggris juga berkomitmen memperkuat rantai pasok yang hijau dan berkelanjutan, serta membangun kapasitas di sektor mineral. Mereka juga menegaskan pentingnya memanfaatkan inovasi untuk memperkuat ketahanan pangan global, mengurangi risiko lingkungan, dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Baca juga: Presiden Prabowo-PM Inggris sepakati hal-hal terkait iklim-transisi energi
Lebih lanjut, Indonesia dan Inggris sepakat untuk memperdalam kolaborasi dalam berbagai bidang terkait pertanian, termasuk teknologi pertanian, produktivitas, serta pengelolaan hutan dan lahan.
Kedua negara berharap kerja sama ini akan mendukung pencapaian ketahanan pangan yang lebih baik dan pembangunan yang berkelanjutan di masa depan.