Siswa TK-SMP di Lombok Tengah diliburkan saat tradisi Bau Nyale

id Bau Nyale ,Lombok Tengah ,NTB,Libur Sekolah,siswa

Siswa TK-SMP di Lombok Tengah diliburkan saat tradisi Bau Nyale

Warga dan wisatawan mengumpulkan Nyale atau cacing laut warna-warni pada Festival Pesona Bau Nyale 2024 di Pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Jumat (1/3/2024). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/rwa/aa.

Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan kegiatan belajar mengajar siswa TK, SD, dan SMP diliburkan saat puncak tradisi Bau Nyale (menangkap cacing laut) di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

"Pada puncak Bau Nyale, Rabu (19/2), siswa diliburkan khusus, mereka libur sekolah sehari saja," kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah Lalu Moh Hilim di Lombok Tengah, Selasa.

Ia mengatakan libur sekolah saat tradisi Bau Nyale itu telah ditetapkan dalam kalender pendidikan. Hanya saja untuk waktu libur sekolah disesuaikan dengan hasil sangkep warige (musyawarah penentuan puncak Bau Nyale).

Baca juga: Festival Bau Nyale jadi perayaan budaya di Mandalika Lombok

Oleh karena itu, berdasarkan kalender pendidikan tersebut dibuat surat edaran agar semua sekolah di Lombok Tengah meliburkan siswa.

"Siswa yang diliburkan ini mulai dari TK, SD, dan SMP yang menjadi kewenangan kabupaten dan untuk siswa SMA tergantung dari Dinas Pendidikan provinsi," katanya.

Ia mengatakan tujuan diliburkan siswa sekolah saat Bau Nyale untuk memberikan kesempatan mereka mengikuti tradisi Bau Nyale sehingga tradisi budaya setempat itu dipahami dan tetap dilestarikan.

"Mereka menjadi tahu Nyale itu apa, karena ikut terlibat langsung menangkap nyale bersama keluarga," katanya.

Baca juga: Polisi razia peredaran miras di lokasi Bau Nyale di Lombok Tengah

Ia mengatakan siswa diliburkan sekolah selama satu hari pada puncak Bau Nyale tersebut, karena mereka berangkat menuju lokasi Bau Nyale itu pada sore hari setelah pulang sekolah.

Selanjutnya, kegiatan menangkap nyale dilakukan pada dini hari hingga Matahari muncul.

"Jadi mereka libur satu hari, setelah itu masuk sekolah kembali," katanya.

Ia mengatakan lokasi Bau Nyale tidak hanya di Pantai Seger, KEK Mandalika, namun juga di wilayah pantai selatan, seperti Pantai Mawun, Are Guling, Lancing, dan Selong Belanak.

"Lokasi Bau Nyale itu dilakukan di beberapa titik di wilayah Kabupaten Lombok Tengah," katanya.


Baca juga: Pemilihan Putri Mandalika 2025 jadi ajang promosi wisata NTB
Baca juga: Ribuan putri berjalan kaki di Mandalika Lombok jelang Bau Nyale 2025
Baca juga: Bau Nyale jadi major event di Lombok Tengah
Baca juga: Dispar NTB promosikan tradisi Bau Nyale di KEK Mandalika Lombok Tengah
Baca juga: Kaleidoskop 2024- Membangun pariwisata di NTB berbasis budaya