Penyebab dua kekalahan berturut-turut Satria Muda

id Indonesian Basketball League,IBL 2025,IBL Gopay 2025,Satria Muda Pertamina Jakarta,Youbel Sondakh,Abraham Damar Grahita

Penyebab dua kekalahan berturut-turut Satria Muda

Pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh dalam konferensi seusai pertandingan menghadapi Satya Wacana pada pekan ketiga Indonesia Basketball League di Britama Arena, Jakarta, Minggu (19/01/2025). (ANTARA/FAJAR SATRIYO)

Jakarta (ANTARA) - Pelatih Satria Muda Pertamina Jakarta Youbel Sondakh mengungkapkan penyebab dua kekalahan beruntun timnya dalam pertandingan Indonesian Basketball League (IBL) 2025.

Ia menjelaskan, kalah dari Rans Simba Bogor dan Dewa United Banten pada Rabu dan Jumat pekan ini karena offensive rebound yang tidak maksimal oleh para pemainnya sehingga kesulitan meraih poin dari bawah ring atau paint area.

"Ditambah ada beberapa rencana penyerangan yang juga tidak berjalan saat melawan Dewa. Makanya kami akan terus perbaiki itu," kata Youbel dalam laman IBL di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, dua kekalahan beruntun pada pekan keenam itu telah mempengaruhi mental bertanding timnya karena dalam tujuh pertandingan sebelumnya Abraham Damar Grahita dan kawan-kawan selalu menang.

"Sekarang adalah bagaimana caranya kami bisa bangkit dari situasi ini. Banyak hal yang perlu diperbaiki dan semoga pada jeda kompetisi, kami sudah bisa menyelesaikannya," ujar legenda bola basket Indonesia itu.

Baca juga: Rans Simba Bogor kokoh di pekan keenam

Sejak pekan pertama mulai hingga pekan kelima IBL 2025, Satria Muda tampil perkasa di kandang maupun dalam laga tandang. Klub pemegang cincin juara IBL itu menang 12 kali smapai berada di peringkat pertama klasemen IBL Gopay 2025 pada pekan kelima.

Namun, kini mereka turun ke posisi kelima dengan mengantongi 16 poin, dan memiliki rekor menang-kalah 7-2.

Baca juga: Kesatria Bengawan kalahkan Pacific Caesar Surabaya

Le'Bryan Nash dan rekan-rekan, berpeluang kembali memuncaki klasemen karena masih bertanding sembilan kali dibandingkan peringkat pertama Hangtuah Jakarta yang sudah 10 kali bertanding.

Hangtuah yang diasuh Wahyu Widayat Jati telah mengantongi 18 poin dan memiliki rekor 8-2.

Jika Satria Muda memenangi pertandingan berikutnya, maka mereka akan berada pada posisi pertama karena unggul rekor pertemuan melawan Hangtuah dengan 1-0.