Warga Lombok Utara diajak budayakan gerakan bersih di Gili

id Gerakan wisata bersih ,Gili Air ,Gili Trawangan ,Gili Meno ,Lombok Utara ,NTB,Kementerian Pariwisata

Warga Lombok Utara diajak budayakan gerakan bersih di Gili

Acara peluncuran program gerakan wisata bersih di Gili Air Kabupaten Lombok Utara, Provinsi NTB bersama Kementerian Pariwisata di Lombok Utara, Jumat (25/04/2025). ANTARA/HO-Humas Pemkab Lombok Utara.

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Kementerian Pariwisata mengajak warga untuk membudayakan gerakan wisata bersih (GWB) di pantai Gili Air, Gili Meno maupun Gili Trawangan di daerah setempat.

"Terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang telah menjadikan destinasi wisata Gili Air sebagai salah satu lokasi kegiatan GWB," kata Wakil Bupati Lombok Utara Kusmalahadi Syamsuri saat pencanangan gerakan wisata bersih di Gili Air, Jumat.

Ia mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke tiga Gili pada 2024 mencapai 783.110 wisatawan. Saat ini meskipun sedang low season, angka kunjungan per hari mencapai 2.000 wisatawan.

"Semoga GWB dapat menjadi bagian dari budaya lokal dan menjadikan kebersihan sebagai nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat," katanya.

Baca juga: PAD sektor pariwisata di Lombok Utara diperkuat

Dengan demikian, diharapkan gerakan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan, seperti meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat.

"Semoga program dapat mewujudkan pariwisata berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.

Sementara itu Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata Hariyanto, menyampaikan bahwa pihaknya telah menginisiasi berbagai kegiatan dalam GWB termasuk bersih-bersih massal di destinasi wisata.

"Tujuan utama program ini adalah meningkatkan kualitas destinasi wisata," katanya.

Baca juga: Infrastruktur dermaga wisata di NTB dibenahi dongkrak kunjungan turis
Baca juga: Berikut daftar 58 kalender pariwisata di NTB 2025

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberdayakan masyarakat lokal. Program ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan destinasi wisata.

"Pentingnya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas dan daya tarik destinasi wisata di daerah," katanya.

Lebih lanjut, GWB dapat membangun kebiasaan dan kesadaran jangka panjang dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan. Program ini diharapkan dapat menjadi gerakan berkelanjutan yang terus berjalan hingga tahun 2045.

"Sehingga dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaludin mengatakan kegiatan GWB di Gili Air merupakan kegiatan kedua di NTB setelah sebelumnya kegiatan serupa dilakukan di Mandalika Lombok Tengah.

"Pemerintah Provinsi NTB memberikan perhatian khusus pada pengembangan destinasi wisata di Tiga Gili, dengan harapan bahwa daerah ini akan semakin maju dan meningkat setiap tahunnya," katanya.

Baca juga: Kurma jadi ikon ekonomi baru di Lombok Utara
Baca juga: ANTARA NTB jajaki kerja sama dengan Pemkab Lombok Utara